Jalan Utama Dalam Kota Ruteng Nyaris Putus

  • Bagikan
FANSI RUNGGAT/TIMEX NYARIS PUTUS. Sisi kanan jalan utama dari Kampung Lawir, La'o menuju Kampung Taga ambruk dan nyaris putus.

RUTENG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Ruas jalan utama dalam Kota Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai, khususnya dari Kampung La'o menuju Taga Kelurahan Wali Kecamatan Langke Rembong, nyaris putus. Kondisi ini sangat mengacam keselamatan kendaraan yang melintas.

Terpantau, Jumat (21/6) lalu, sebagian bahu dan badan jalan sisi kanan menuju Kampung Taga terjadi ambruk akibat bangunan deker kali Wae Da'at mengalami patahan. Tampak juga pada saluran deker itu tersumbat material. Apalagi kondisi tanah sekitar bangunan deker labil. Masyarakat berharap, segera ditangani.

"Jika tidak segera ditangani, lambat laun jalan ini putus. Juga sangat berbahya untuk kendaraan yang melintas. Selama ini sudah berapa kali kendaraan, khususnya sepeda motor yang mengalami kecelakaan masuk dalam lubang deker rusak itu," ujar warga La'o, Alosius Jejomat kepada Timor Express, Sabtu (22/6).

Menurut Alosius, longsor dan kerusakan deker itu terjadi sejak akhir tahun 2023 lalu. Peristiwa itu setelah wilayah Kota Ruteng terus diguyur hujan dan bahkan Pemerintah Kabupaten Manggarai melalui lurah setempat bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memantau langsung bencana yang terjadi. Namun sayang, tidak ada tindak lanjut.

"Awalnya, kerusakan tidak seperti kondisi sekarang ini. Di mana belum sampai ke badan jalan. Tapi sekarang lebih parah, karena kerusakan semakin melebar dan sebagian badan jalan ambruk. Pemerintah sepertinya masa bodoh, padahal sudah sering terjadi kecelakaan. Juga pemerintah pernah datang lihat," bilangnya.

Warga lain, Ponsianus berharap kepada Pemerintah Kabupaten Manggari untuk segera menangani kondisi jalan yang nyaris putus tersebut. Setiap hari jalur itu sangat ramai dengan arus lalu lintas kendaraan. Sehingga kondisi yang ada terus mengancam keselamatan pengendara.

"Ruas jalan ini merupakan jalur utama menuju Kampung Taga. Benar ada jalan alternatif lain, tapi kondisi kerusakan sekarang sangat mengancam keselamatan pengendara yang melintas. Selama ini sudah berapa kali terjadi kecelakaan, sepeda motor terjun dalam lubang deker yang jebol," katanya.

Ponsianus menambahkan, selain itu terjadi kerusakan parah pada saluran pengairan untuk persawahan masyarakat di sekitar. Di mana, akibatnya sejak tahun lalu puluhan hektare sawah di Lingko Kaudung dan Lebe milik warga Lao dan Lao Lanar  mengalami kekeringan. Kondisi itu juga sudah dilaporkan ke BPBD, tapi belum direspon. (kr1/ays/dek)

  • Bagikan