KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Selama Bulan Mei Tahun 2024, langit di ujung Pulau Flores mulai bersinar lebih terang dengan cahaya listrik, menyinari kehidupan masyarakat setelah bertahun-tahun hidup dalam keterbatasan energi.
PLN UIW NTT melalui PLN Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) Flores berperan besar dalam pencapaian ini dengan menyediakan listrik bagi 15 dusun yang tersebar di Flores. Perubahan ini tidak hanya mengubah panorama fisik, tetapi juga mengubah kehidupan ribuan masyarakat.
Dengan capaian ini, wilayah yang sebelumnya gelap gulita kini terang benderang dengan cahaya dari listrik. Lima belas dusun yang berhasil dilistriki PLN ini tersebar di beberapa Kabupaten yang ada di Pulau Flores.
Lima belas dusun tersebut adalah Dusun Pong Sepang Kabupaten Manggarai, Dusun Mabaraju, Dusun Sambikoe, Dusun Mausui – Lekolembo, Dusun Bonggirita, Dusun Kopalando, Dusun Cedeng Kabuparen Manggarai Timur, Dusun Kampung Papa, Detukato, Detunaka, Detudenu, Dusun Done Kabupaten Sikka, Dusun Nuawika, Niokeu dan Aemoka Kabupaten Ende.
PLN berupaya menjamin keadilan Energi, "PLN terus berkomitmen mewujudkan energi berkeadilan, memastikan seluruh masyarakat Indonesia dapat mengakses listrik. Kami secara bertahap membangun jaringan listrik ke desa-desa yang ada di NTT," ungkap I Gede Agung Sindu Putra, General Manager PLN UIW NTT.
Albertus Hendriyanto, Manager PLN UP2K Flores, menyampaikan komitmennya untuk memastikan bahwa setiap orang memiliki akses yang sama terhadap listrik.
"PLN dengan kolabaorasi bersama stakeholder terkait dalam proyek ini berkomitmen yang kuat terhadap pembangunan berkelanjutan dan inklusif, membawa manfaat langsung bagi masyarakat yang sebelumnya hidup dalam kegelapan. Langkah ini juga menegaskan bahwa tidak ada yang terlalu sulit atau terlalu jauh untuk dijangkau ketika tekad dan kerja keras bersatu," ujar Albertus.
Di balik kesuksesan tersebut, terdapat kisah-kisah yang mengharukan dan pengalaman hidup dari masyarakat setempat yang kini menikmati kehadiran listrik di rumah mereka. Salah satunya adalah Mateus, seorang kepala rumah tangga dari Dusun Done.
"Puji syukur, sebelum listrik datang, kami merasa sangat tertinggal. Selama ini, kami mengandalkan pelita untuk penerangan, bahkan anak-anak di rumah harus belajar dengan cahaya pelita. Tetapi sejak lampu listrik pertama kali menyala, suasana menjadi berbeda. Anak-anak terlihat lebih ceria dan mereka bisa belajar lebih lama di malam hari," ucapnya dengan suka cita.
Kisah Yohana mencerminkan betapa pentingnya akses listrik bagi perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, terutama dalam memberikan kesempatan yang lebih baik untuk pendidikan dan kesejahteraan keluarga.
Sementara itu, di Dusun Kampung Papa, seorang warga bernama Yohanes Robinson menyampaikan betapa besar dampak positif dari kehadiran listrik terhadap perkembangan desanya.
"Kami, sebagai warga Dusun Kampung Papa, merasa sangat bangga dan bersyukur. Kami merasakan kemerdekaan yang sejati karena listrik telah mengalir ke desa kami. Dahulu, kami hanya mengandalkan lampu minyak tanah yang cahayanya tidak cukup terang. Sekarang, dengan adanya listrik, kami merasa lebih aman dan produktif," ungkapnya.
Keberhasilan ini tidak hanya sebagai puncak, tetapi juga sebagai awal perjalanan yang lebih baik. PLN berkomitmen untuk meningkatkan infrastruktur energi, memastikan akses listrik sebagai hak dasar bagi setiap warga Indonesia.
Pulau Flores memasuki era baru dengan cahaya listrik sebagai simbol harapan bagi kesejahteraan dan pembangunan berkelanjutan. Kehadiran listrik membuka peluang baru dengan industri lokal yang berkembang dan akses pendidikan serta kesehatan yang lebih mudah. PLN UP2K Flores membawa sinar terang, membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah bagi semua masyarakat. (thi/dek)