KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Realisasi dana desa di Provinsi NTT telah terealisasi sebesar Rp 1,43 triliun atau 51,57 persen dari pagu. Penyaluran dana desa tahap 1 terlaksana untuk 3.122 desa dari 3.137 desa di NTT.
Tahap pertama sudah terealisasi 99,5 persen, artinya hampir seluruh desa di Provinsi NTT telah menyalurkan dana desa untuk tahap pertama.
Sesuai dengan PMK 145 tahun 2023 batas akhir penyampaian dokumen syarat salur Dana Desa tahap 1 adalah tanggal 19 Juni 2024.
Demikian disampaikan Kepala Ditjen Perbendaharaan Provinsi NTT, Catur Ariyanto Widodo, saat diwawancarai di Gedung Keuangan Negara (GKN), Kamis (27/6).
Catur menjelaskan, bawa sampai dengan 21 Juni 2024 total penyaluran dana desa tahap 1 adalah Rp 1,40 triliun dengan rincian Dana Desa non earmarked yakni Rp 56,92 miliar dan dana desa earmarked yaitu Rp 901,56 miliar.
"Dana Penyaluran dana desa tahap 2 telah terlaksana sebesar Rp 23,9 Miliar untuk 55 desa di 4 Kabupaten," jelasnya.
Realisasi dana desa mengalami kenaikan sehingga realisasinya menjadi Rp 1,07 triliun sampai dengan Bulan Mei 2024, sebenarnya karena ada perubahan di dalam penyaluran, di mana tahun 2023 lalu tiga kali penyaluran, tetapi di tahun 2024 ini hanya dua kali penyaluran.
"Khusus untuk dana desa, kalau dilihat update sampai dengan 21 Juni 2024, telah terealisasi 99,5 persen, artinya hampir seluruh desa telah menyalurkan dana desa tahap pertama. Dari 3.137 desa, 3.122 desa berhasil menyalurkan dana desa tahap pertama," jelasnya.
Dia juga menjelaskan tentang Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan pembiayaan kredit ultra mikro di NTT, sampai Mei 2024, dimana penyaluran KUR telah terealisasi Rp 1,31 triliun untuk 29.730 debitur.
"Kalau dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, mengalami peningkatan, karena tahun 2023 ada keterlambatan dalam penyelesaian aturan sehingga menyebabkan rendahnya penyaluran," ungkapnya.
Dari sisi bank penyalur, kata Catur, bahwa Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang terbanyak menyalurkan KUR tertinggi yaitu Rp 1,09 triliun untuk 26.000 lebih debitur. Dari sisi sektor, sektor perdagangan besar dan eceran masih mendominasi, dimana penyaluran ini mencapai 55,34 persen dari total penyaluran KUR yang ada.
"Dari sisi sebaran wilayah, Kota Kupang masih mendominasi penyaluran KUR dengan Rp 137,55 miliar," tandasnya. (thi/dek)