JAKARTA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Pakar Ekonomi Universitas Bina Nusantara, Doddy Ariefianto menjelaskan makan bergizi dapat efektif mencegah stunting bila diterapkan dengan sejumlah intervensi seperti yang disebutkan Bank Dunia dalam laporan terbarunya. Terlebih masa muda seorang anak akan berdampak besar pada pertumbuhan.
Adapun dalam laporan bertajuk Indonesia Economic Prospect edisi Juni 2024, Bank Dunia menjelaskan program makan bergizi di sekolah akan efektif jika disandingkan dengan intervensi pendidikan, kesehatan, gizi serta jaring pengaman dasar.
Meski demikian, beberapa pemberitaan keliru menyebut bahwa Bank Dunia menyatakan program makan bergizi tidak efektif untuk cegah stunting.
Salah satu yang disoroti Doddy adalah intervensi pemberian gizi pada anak sejak dalam kandungan seperti salah satu program yang dicanangkan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo-Gibran.
"Karena kualitas manusia di masa depan sudah ditentukan dari kandungan," kata Doddy, Jumat (28/6).
Ia berharap program pemenuhan gizi yang diusung Prabowo-Gibran nantinya dapat menjangkau anak-anak berusia 0-3 tahun. Menurutnya, rentang waktu tersebut adalah masa emas anak yang tidak hanya berpengaruh pada tumbuh kembang secara fisik, tapi juga kemampuan berpikir.
"Kalau masa emas anak kekurangan gizi, akan jadi manusia undercapity di masa depan. Dan itu akan menjadi beban bagi negara," jelasnya.
Selain itu, Doddy juga sepakat dengan Bank Dunia yang menyebut program makan bergizi gratis untuk anak sekolah akan berdampak positif untuk ekonomi rumah tangga, khususnya bagi penerima manfaat yang hidup di daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi.
"Efektif untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi rumah tangga. Karena pengeluaran rumah tangga berarti akan berkurang," pungkas Doddy. (jpc/thi/dek)