Rumania vs Belanda
MUNCHEN, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID – Johan Cruijff adalah legenda sepak bola Belanda. Kapten Belanda ketika meraih runner-up Piala Dunia 1974 dan peringkat ketiga Euro 1976 itu sukses memopulerkan total football yang diciptakan oleh Rinus Michels. Hanya, ketimbang Belanda, Rumania di Euro 2024 malah yang sempurna dalam menerapkan permainan ala Cruijff.
Salah satu contoh kentara, Rumania menempatkan striker di area pertahanan lawan ketika terjadi tendangan pojok di area pertahanan sendiri. Taktik itu membuat Tricolorii –sebutan Rumania– sangat berbahaya ketika melakukan serangan balik.
Dalam babak 16 besar Euro 2024 di Fussball Arena, Munchen, malam nanti, taktik Cruijffian ala Rumania itu menyasar Belanda(siaran langsungRCTI/Euro 1/Euro 3/Sportstars 3/Sportstars 4pukul23.00 WIB).
’’Gaya sepak bola itu (Cruijffian) seharusnya dimiliki Belanda. Timnas dari negeri Cruijff. Masalahnya, saat ini, justru Rumania yang mengambil posisi itu,’’ kata analis sepak bola Belanda Marco Verbeek kepadaVoetbal International.
Menurut Verbeek, Yunani dan Atletico Madrid telah membuktikan ampuhnya taktik tersebut saat memenangi masing-masing Euro 2004 dan LALIGA 2013–2014.
”Rumania berani menempatkan dua pemain di depan (ketika pertahanannya diserang, Red) menunjukkan keberanian dari rencana mereka. Menurutku, taktik itu bisa menyulitkan maupun sebaliknya, menguntungkan (bagi Belanda),’’ sambungnya.
Kesulitan kalau Virgil van Dijk dkk tidak bisa mengatasi permainan cepat yang diterapkan Rumania. Kekalahan 2-3 oleh Austria di laga terakhir fase grup (25/6) jadi bukti pergerakan Belanda yang lambat saat menerima serangan balik harus dibayar mahal. Perlu dicatat, gaya bermain Austria tidak jauh berbeda dengan Tricolorii.
Sebaliknya, keuntungan bagi Belanda kalau skuad besutan Ronald Koeman mampu memanfaatkan celah kosong saat lawan bernafsu meninggalkan area permainan sendiri. Wide attacker Belanda Cody Gakpo yang sudah mencetak 2 gol di Euro 2024 bisa dioptimalkan. Sayangnya, Belanda tidak punya Gakpo yang lain di sisi kanan mereka.
Gelandang Belanda Tijjani Reijnders mengklaim bahwa Oranje –sebutan Belanda– di fase gugur tidak akan sama dengan Oranje di fase grup.
”Dalam laga melawan Rumania, kami akan memperbaiki diri. Kami akan lebih kompetitif,” tutur pemain yang punya ibu asal Ambon bernama Angelina Lekatompessy itu kepada ESPN.
Tekanan untuk melangkah ke perempat final, diakui Reijnders, semakin besar. Belanda memang diharapkan minimal bisaback-to-backke perempat final dalam ajang mayor. Di Piala Dunia 2022, Belanda mencapai perempat final. Sebaliknya bagi Rumania, kali terakhir mereka lolos ke perempat final di Euro 2000.
”Tim seperti Belanda harus melaju jauh, setidaknya (sampai) final,” imbuh Reijnders. (ren/c17/dns/jpg/rum/dek)