COSTA MENGIKUTI INSTINGNYA

  • Bagikan
UEFA.Com TERBAIK. Diogo Costa menjadi bintang kemenangan Portugal, setelah menggallkan tiga penalty Slovenia di babak adu penalty dinhari kemarin

FRANKFURT, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID – Bukan Cristiano Ronaldo yang menentukan lolosnya Portugal ke perempat final Euro 2024. Di Frankfurt Arena kemarin (2/7), kiper Diogo Costa-lah yang jadi hero Portugal saat mengeliminasi Slovenia dalam babak 16 besar via adu penalti.

Tiga penyelamatan Costa membuat Selecao das Quinas –sebutan Portugal– memenangi adu penalti dengan skor 3-0. Kiper 24 tahun FC Porto itu menggagalkan algojo Slovenia mulai Josip Ilicic, Jure Balkovec, hingga Benjamin Verbic.

Costa jadi kiper pertama yang sukses mengeblok tiga tembakan dalam adu penalti di Euro. Mengungguli dua penyelamatan kiper Italia Gianluigi Donnarumma dalam final Euro 2020. Costa sekaligus mengikuti jejak seniornya, Rui Patricio, yang pernah sukses dalam adu penalti di perempat final Euro 2016 kontra Polandia. Bedanya, Patricio hanya mampu mematahkan satu tembakan lawan.

KepadaA Bola, Costa mengaku sudah mempelajari skill penalti para pemain Slovenia. Hanya, strategi text book itu tidak diaplikasikannya.

"Aku hanya mengikuti instingku. Aku senang membantu tim untuk memenangi laga dengan cara seperti ini," beber kiper nomor satu Portugal sejak playoff kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa tersebut.

Costa yang terpilih sebagai player of the match sebenarnya tidak memiliki statistik jago-jago amat sebagai penghenti penalti. Tambahan tiga kali penyelamatan kemarin membuatnya meraih 12 kali penyelamatan dalam 22 kali situasi adu penalti sepanjang kariernya. Artinya, statistik keberhasilannya hanya 54 persen.

Meski begitu, performa cemerlang Costa kemarin sukses mengangkat kepercayaan diri skuad Portugal. Sebab, Selecao das Quinas sejatinya punya kesempatan menang pada babak waktu tambahan ketika mendapatkan hadiah penalti pada menit ke-105. Tapi, Ronaldo yang dipercaya sebagai eksekutor gagal menjalankan tugasnya seiring penyelamatan kiper Slovenia Jan Oblak.

Costa pun mengerti betapa frustrasinya Ronaldo. Karena itu, ketika Costa menggagalkan Ilcic sebagai algojo pertama Slovenia, CR7 –inisial ikonik Ronaldo– konfiden menjadi algojo pertama Portugal dan tidak mengulang kesalahan.

"Hari ini (kemarin, Red) dia (Costa) menunjukkan level yang berbeda, hebat dalam situasi one-on-one, dan sangat fokus sehingga bisa melakukan tiga kali penyelamatan beruntun dalam adu penalti," puji treinador Portugal Roberto Martinez kepadaSport.

Di sisi lain, berkat tiga penyelamatan adu penalti kemarin, Costa masuk dalam daftar teratas kandidat kiper terbaik Euro 2024 berdasar rumah-rumah bursa di Eropa. Artinya, Costa bisa mengikuti jejak Patricio yang memenangkannya pada Euro 2016. (ren/c9/dns/jpg/rum/dek)

  • Bagikan

Exit mobile version