BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur (Matim) melalui Dinas PUPR telah menyiapkan anggaran untuk melanjutkan program peningkatan jalan pada lokasi jembatan Wae Musur Kecamatan Rana Mese. Pelaksanaanya tahun 2024 dan kini persiapan untuk tender.
Tahun 2022 lalu, sisi timur dari bangunan jembatan Wae Musur di ruas jalan Sp Golo Mongkok-Satar Lahing-Torok Golo-Kawit tersebut sudah dibangun lapen sepanjang 900 meter. Jembatan yang berlokasi di Liang Niki itu dibangun tahun 2017 lalu pada masa Bupati Yoseph Tote. Setidaknya, volume peningkatan jalan sudah maju jauh, namun ditemukan kendala.
"Pada 2021 lalu, peningkatan pada ruas jalan ini dianggarkan kembali, namun terdapat kendala terkait kepemilikan lahan dan adanya penghadangan oleh masyarakat. Maka pada saat itu pekerjaan tidak jadi dilanjutkan. Juga adanya refocusing anggaran karena Covid-19," ujar Sekretaris Dinas PUPR, Ferdi Mbembok kepada Timor Express, Jumat (28/6).
Menghadapi kondisi itu lanjut Ferdi, Pemkab Matim melalu Dinas PUPR melakukan upaya pendekatan kepada masyarakat dan akhirnya disepakati alternatif bahwa ruas jalan tersebut melalui lahan milik pihak pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) Wae Musur. Setelah pemkab mendapat persetujuan dan kesepakatan dengan pihak PLTMH, pekerjaan pun akhirnya kembali dilanjutkan.
Dijelaskan, kegiatan itu dilakukan secara bertahap dengan menyesuaikan kondisi fiskal atau keuangan daerah. Di mana pada 2022 lalu, dilakukan peningkatan sepanjang 900 meter dan tersisa sekira 1 Km. Pada 2023 saat penyusunan anggaran 2024, Pemkab Matim kembali mengusulkan peningkatan ruas jalan pada lokasi jembatan Wae Musur dengan pagu sebesar Rp 1,3 miliar.
"Sehingga pada 2024, kegiatan peningkatan pada ruas jalan ini sudah bisa dilanjutkan. Anggaran yang disiapkan Rp 1,3 miliar bersumber dari dana insentif fiskal. Saat ini sedang disusun dokumen perencanaanya dan target yang direncanakan paling lambat eksekusi fisiknya bisa dimulai akhir Agustus atau awal September 2024," bilangnya.
Sementara Kepala Desa (Kades) Satar Lahing, Patriaius Ino Jalus yang dihubungi melalui HP mengatakan, selama ini bangunan jembatan Wae Musur sudah dimanfaatkan oleh masyarakat pejalan kaki dan kendaraan roda dua. Sementara untuk roda empat belum bisa karena kondisi jalan, khusus sisi barat dari bangunan jembatan belum ditingkatkan ke lapen.
"Kalau dari arah Golo Mongkok atau sisi timur dari jembatan, jalan sudah ditingkatkan ke lapen. Kita sudah manfaatkan jembatan ini, khusus jalan kaki dan juga sepeda motor. Kami dapat informasi bahwa tahun ini ada kegiatan lanjutan peningkatan jalan pada jalur jembatan Wae Musur. Kami percaya bahwa pasti pemerintah akan perhatikan ruas jalan ini, tentu secara bertahap," katanya. (kr1/ays/dek)