Total, 59 PMI NTT Sudah Meninggal di Luar Negeri
KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Provinsi NTT tidak pernah sepih dengan informasi meninggalnya para Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri. Selalu saja ada PMI yang meninggal dunia di luar negeri sehingga harus dipulangkan ke daerah asalnya.
Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) NTT kembali menerima dua jenazah PMI yang meninggal di luar negeri, Selasa (2/7). Jenazah pertama atas nama Eddy Ernol, 49, warga Kota Kupang. Jenazah kedua atas nama Yohanes Berchmans Ladja, 41, asal Kabupaten Ngada.
"Terhitung, sejak Januari lalu sampai 2 Juli, total PMI yang meninggal di luar negeri sebanyaj 59 orang," kata Kepala BP3MI NTT, Suratmi Hamida, Rabu (3/7).
Dari jumlah tersebut, 58 jenazah PMI asal NTT dipulangkan ke daerah asal dan 1 PMI dimakamkan di luar negeri. Jenazah PMI atas nama Eddy Ernol merupakan warga RT 09/RW 05, Kelurahan Bonipoi, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang.
Eddy Ernol sudah bekerja di Malaysia selama 8 tahun dan diketahui dirinya berangkat secara non-prosedural. Dia meninggal di tempat kerjanya di Lawas Lumber Wood Processing sdn bhd Sarawak pada tanggal 24 Juni 2024.
"Penyebab kematian tidak diketahui dan pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi," jelas Kepala BP3MI NTT Suratmi.
Proses pemulangan jenazah ke rumahnya di Kota Kupang difasilitasi oleh BP3MI NTT, menggunakan mobil ambulans. Sedangkan jenazah PMI atas nama Yohanes Berchmans Ladja merupakan warga RT 08/ RW 02, Desa Kila, Kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada.
Yohanes Berchmans Ladja bekerja di Malaysia selama 13 tahun. Dia juga berangkat bekerja juga secara non-prosedural hingga akhirnya meninggal di Hospital Sultanah bahiyah Alor Setar Kedah, pada tanggal 26 Juni 2024.
"Penyebab kematian Pending Laboratory analysis (menunggu analisis laboratorium)," kata Suratmi.
Jenazahnya juga kini sementara dititipkan di ruang IPJ RSUD Prof. Dr. W. Z. Yohannes Kupang sambil menunggu jadwal keberangkatan kapal Ferry. BP3MI NTT yang memfasilitasi pemulangan jenazah ke daerah asalnya.
"Kalau tidak ada halangan, rencana pemulangan jenazah akan dilakukan besok (Kami) dengan Kapal Ferry ke Aimere," pungkas Kepala BP3MI NTT. (r1/gat/dek)