Uskup Emeritus Mgr. Petrus Turang Pimpin Misa Pemakaman dr. Hermanus Man
KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Suasana rumah duka mendiang dr. Hermanus Man di Jalan Farmasi, Kelurahan Oesapa Selatan, dipadati pelayat. Mulai dari unsur pemerintah, kerabat, masyarakat dan pihak keluarga.
Uskup emeritus Mgr. Petrus Turang memimpin misa pemakaman dr. Hermanus Man tersebut, Rabu siang (3/7). Prosesi misa berjalan penuh hikmat.
Usai Misa, dilanjutkan dengan sambutan. Sambutan yang pertama disampaikan Aloysius Sukardan, selaku Ketua Ikatan Keluarga Manggarai Raya (IKMR). Aloysius Sukardan mengatakan, dalam riwayat pekerjaan, dr. Hermanus Man bekerja di beberapa kabupaten/kota di Provinsi NTT.
"Bagi kami keluarga besar Manggarai melihat dr. Hermanus Man bukan saja tokoh Manggarai, bukan saja tokoh Kota Kupang tapi beliau adalah tokoh NTT tercinta. Kami bangga," ungkapnya.
Bagi orang Manggarai, kata Alo sapaan akrabnya, ada tiga syarat untuk menjadi pemimpin. Pertama, seorang pemimpin harus memenuhi unsur Tatong adalah menempatkan seorang anak untuk digendong ibunya atau kakaknya.
Makna dibalik ini adalah beliau (dr. Hermanus Man) memberikan persatuan dan kesatuan diantara keluarga besar Manggarai.
Beliau yang membidangi lahirnya Ikatan Keluarga Manggarai Raya dan pernah menjabat sebagai Ketua Ikatan Keluarga Manggarai Raya.
Kedua, Tatang yaitu makna positifnya bekuan berikan kesempatan kepada generasi-generasi muda Manggarai untuk bertumbuh dan bersaing dalam suasana persaudaraan.
"Mungkin yang disebut dalam bahasa moderen kaderisasi," ujarnya.
Dan ketiga, seorang pemimpin harus bisa menjadi tempat untuk berlindung atau orang merasa aman.
"Kehadiran beliau membawa kesejukan dan ketenangan. Kami bangga punya tokoh panutan keluarga besar Manggarai. Atas nama keluarga besar Manggarai selamat jalan Kraeng dokter," ungkapnya.
Selanjutnya, kata hati keluarga disampaikan dr. Husein Pancratius. dr. Husein mengatakan dirinya selalu bilang dr. Herman Man akan jadi pemimpin. Herman Man pun jadi Wakil Wali Kota Kupang dua periode.
"Saya suka guyon dengan Herman Man. Beliau tutup usia dengan raport yang baik," sebut mantan Penjabat Bupati Flores Timur ini.
Atas nama keluarga, dr. Husein menyampaikan terima kasih kepada Romo, dan semua yang berpartisipasi.
"Kepada Pemerintah Kota Kupang dan masyarakat Kota Kupang terima kasih atas kepercayaan kepada adik kami dr. Hermanus Man. Kalau ada salah dari adik kami mohon dimaafkan," kata dokter Husein.
Selanjutnya acara penutupan peti jenazah diawali dengan pemakuan yang dilakukan secara berturut-turut. Pertama dari istri terkasih Ny. Elisabet Lies Rengka. Selanjutnya Anak Helmi hingga pemakuan peti jenazah terakhir oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Kupang, Fahrensy Funay.
Kemudian, upacara kedinasan dengan inspektur Upacara Pj Wali Kota Kupang, Fahrensy Funay. Dalam sambutannya, Fahrensy Funay mengatakan dr. Hermanus Man yang telah menjabat sebagai Wakil Wali Kota Kupang sudah memberikan kontribusi besar bagi kemajuan Kota Kupang.
Karena itu, atas nama pribadi, Pemerintah Kota Kupang dan seluruh masyarakat Kota Kupang dirinya menyampaikan duka cita yang mendalam.
"Kita semua telah kehilangan putra daerah terbaik. Bagi kami beliau adalah birokrat tulen yang selalu mengutamakan kepentingan masyarakat," kata Pj Wali Kota Kupang ini.
Beliau juga dikenal sebagai pribadi yang rendah hati dan bersahaja. Semua dilakukan beliau dengan penuh keikhlasan.
"Patut menjadi teladan. Kami menyampaikan terima kasih atas jasa pengabdian beliau. Semoga segala amal baik dan jasa-jasa mendiang diterima di sisi Tuhan," kata Fahrensy Funay.
Selanjutnya penyerahan akta kematian oleh Pj Wali Kota Kupang kepada keluarga. Kemudian peti jenazah dibawa keluar dari dalam rumah duka dan pengusung peti jenazah adalah para camat dan lurah.
Tiba di Balai Kota Kupang, jenazah dr. Hermanus Man disemayamkan sebentar di Lantai I Kantor Wali Kota Kupang. Peti jenazah diusung oleh para camat dan petugas upacara.
Para pejabat dan unsur forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) pun memberikan penghormatan terakhir. Dimulai dari Ph Wali Kota Kupang, Fahrensy Funay, Pj Sekda, Ade Manafe dan para kepala dinas di lingkup Pemkot Kupang serta para camat.
Selanjutnya, para pengusung jenazah membawa kembali peti jenazah ke mobil ambulance, dilanjutkan ke tempat peristirahatan terakhir di TPU Liliba.
Pemakaman juga diikuti oleh Pj Wali Kota beserta jajaran Pemkot Kupang seluruhnya. (r1/thi/gat/dek)