JAKARTA,TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Perbankan memperkuat green mortgage alias kredit pemilikan rumah (KPR) hijau. Pembelian properti dari pengembang yang telah memenuhi standar prinsip keberlanjutan atau sertifikasi bangunan hijau dari lembaga yang diakui.
Meliputi penggunaan bahan bangunan ramah lingkungan, pengelolaan air yang baik, dan efisiensi energi melalui pemanfaatan solar panel.
Head of Secured Lending Business and Consumer Credit Underwriting CIMB Niaga Djojo Boentoro mengakui bisnis green mortgage masih baru. Jumlah portofolionya masih relatif kecil.
Dari total outsanding KPR CIMB Niaga senilai Rp 54,8 triliun, proporsinya baru sebanyak Rp 287 miliar atau sekitar 0,7 persen.
"Bisnis green mortgage baru kami mulai pada 2022. Dari 2022 sampai kuartal I 2024 kenaikannya itu mencapai 58,9 persen. Sangat signifikan. Di tahun ini, kami harapkan kontribusinya naik hingga dua kali lipat," kata Djojo dalam diskusi Tren Properti dan Green Mortgage 2024 di kantornya, Senin (1/7).
Secara group, green mortgage merupakan bagian dari green financing CIMB Niaga. Proporsi pembiayaannya telah mencapai 28 persen.
Head of Non Branch Channel CIMB Niaga Heintje Mogi menyampaikan, sebagai inisiatif baru di industri properti, green mortgage memiliki potensi besar untuk terus berkembang. Sejalan dengan mulai tumbuhnya kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup berkelanjutan.
Oleh karena itu, dia meyakini minat masyarakat terhadap KPR hijau akan terus meningkat. Perlu meningkatkan kerja sama dengan developer penyedia green house maupun green building agar nasabah memiliki lebih banyak pilihan hunian yang ramah lingkungan.
"Dari sisi pricing memang ada perbedaan. Namun tidak terlalu signifikan. Tidak seperti mobil listrik," ungkapnya.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) juga mendorong KPR hijau bagi nasabah yang ingin memiliki hunian yang mendukung pencapaian sustainable development goals (SDG) dan kepedulian terhadap pemeliharaan lingkungan. Khususnya terkait energi terbarukan.
Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani menyatakan, keterlibatan perbankan dalam penerapan green development sangat penting. Terutama dalam hal pembiayaan proyek pembangunan berkelanjutan yang mengusung green concept.
Rumah yang ramah lingkungan menjadi salah satu alternatif untuk bertempat tinggal. "KPR hijau memang ada beberapa kemudian aspek yang diperhatikan mulai dari infrastruktur, kemudian material yang digunakan, pengelolaan sampah hingga kesehatan," jelasnya.
Targetnya, tahun ini mampu tumbuh double digit secara year-on-year (YoY). Adapun kinerja pembiayaan perumahan di BRI per April juga sudah naik 15 persen YoY.
"Jadi cukup optimistis, pertumbuhannya masih positif di masa mendatang," tandas Handayani. (han/dio/thi/dek)