KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Kupang menginisiasi peningkatan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia (SDM) kesenian tradisional. Sebab, hal itu sebagai upaya melestarikan, menjaga dan mengembangkan budaya di tengah kemajemukan masyarakat yang terdiri dari berbagai suku di NTT.
Kegiatan pengembangan budaya tradisional ini digelar di Hotel Pelangi, Selasa (9/7).
Kegiatan ini dibuka oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum Kota Kupang, Yanuar Dally. Pada kesempatan itu, Yanusr Dally mengatakan, salah satu aspek penting yang termuat dalam rekomendasi pemajuan kebudayaan kota Kupang adalah aspek pembinaan SDM guna meningkatkan kemajuan seni budaya tradisonal.
Yanuar Dally menjelaskan, melalui kegiatan tersebut menjadi langkah strategis pemerintah yang sangat serius dalam upaya peningkatan kapasitas SDM yang termuat dalam dokumen Pokok Pikiran (Pokir) kebudayaan daerah Kota Kupang tahun 2025-2029 yang telah ditetapkan.
Melalui berbagai kegiatan seperti pelatihan, Pendidikan Kilat (Diklat), Bimbingan Teknis (Bimtek) ataupun workshop dan sosisialisasi dapat membawa dampak positif bagi peningkatan kapasitas SDM dibidang seni budaya.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Ambo mengatakan, kegiatan tersebut dilatarbelakangi oleh keberadaan masyarakat kota Kupang yang majemuk yang terdiri dari berbagai suku di NTT.
Suku Rote, Sabu, Timor dan beberapa suku lainnya menjadi suku terbesar yang mendominasi masyarakat kota Kupang, dengan berbagai kekayaan seni budaya masing-masing yang tentunya unik dan berbeda satu dengan yang lainnya.
Untuk itu, guna menjaga, melestarikan dan mengembangkan kesenian tradisional, maka perlu dilakukan peningkatan pendidikan dan pelatihan SDM kesenian tradisonal yang bertujuan meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM di bidang budaya tradisional.
"Masyarakat Kota Kupang merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku di NTT, yang tentunya memiliki keunikan budaya yang berbeda-beda, sehingga melalui kegiatan ini jadi wadah menjaga, melestarikan dan mengembangkan kesenian tradisional," kata Ambo.
Selain itu, kata Ambo, tujuan lainnya dari kegiatan tersebut mengembangkan kesenian tradisional guna memperkuat jati daerah serta meningkatkan kepedulian dan kecintaan terhadap kesenian tradisional.
Kegiatan peningkatan pendidikan dan pelatihan SDM kesenian tradisonal digelar selama dua hari terhitung, 9-10 Juli dengan melibatkan peserta sebanyak 90 orang dengan menghadirkan narasumber praktisi seni dan akademisi dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang. (thi/gat/dek)