SIKKA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Setelah mengantongi surat rekomendasi dari Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, calon gubernur NTT 2024-2029 Yohanis Fransiskus Lema, S. Ip, M. Si langsung tancap gas. Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan ini memulai safari politiknya di daratan Flores, Sabtu (13/7) dengan mengunjungi istana Keuskupan Maumere dan menemui Uskup Maumere, Mgr. Ewaldus Martinus Sedu, Pr. Kedua sahabat ini pun melakukan pertemuan empat mata di kediaman Mgr. Ewaldus. Dalam pertemuan penuh keakraban itu, Uskup Maumere menumpangkan tangan sambil memberikan berkat dan doa agar pencalonannya sebagai calon gubernur berjalan lancar.
“Dukungan doa dan berkat dari Yang Mulia Bapak Uskup Maumere menambah semangat dan energi spritual saya dalam mengawali safari politik di daratan Flores dan saya memulainya dari Kabupaten Sikka, sebagai episentrum dan barometer perpolitikan di NTT,’ terang Cagub yang dikenal dengan sebutan “Manyala Kaka” ini.
Adapun pesan Mgr. Sedu untuk pemilik tagline “Saya Cinta NTT” ini adalah agar konstetasi politik lima tahunan di NTT ini berjalan damai, aman dan rukun karena hanya dengan itu daerah ini akan menghasilkan seorang pemimpin yang berkualitas bagi rakyat NTT.
Ansy Lema mengaku banyak bertukar pikiran dengan Uskup Maumere tentang bagaimana membangun NTT ke depan dengan paradigma baru yang diusungnya yakni “Saya Cinta NTT”. Dimana NTT yang selama ini diplesetkan dengan Nusa Tertinggal Terus, Nanti Tuhan Tolong, menjadi Nelayan, Tani dan Ternak. Dengan istilah tersebut, Ansy Lema, akan membangun NTT dengan memberi perhatian penuh untuk kelautan, pertanian dan peternakan yang merupakan sektor unggulan di NTT.
Tak lupa, dalam pertemuan dengan Uskup Maumere, Ansy menceritakan pengalaman pertemuannya dengan Bapa Suci Paus Fransiskus ketika mengunjugi Vatikan beberapa saat lalu.
“Saya juga menceritakan pengalaman spesial saya bersama isteri ketika bertemu dan mencium tangan Bapa Suci. Ini pengalaman yang sangat berkesan saya bersama isteri,” terang politisi muda kelahiran Tahun 1976 ini.
Tenaga Ahli Ansy Lema, Redemtus Kono menambahkan, hubungan Ansy Lema dan Uskup Maumere, telah terjalin cukup lama dan keduanya sering bertemu, baik di Jakarta, Maumere maupun di tempat lain dan sering terlibat dalam berbagai kegiatan bersama. Selama menjadi anggota DPR RI, Ansy kerap terlibat dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat Sikka khususnya di sektor pertanian, peternakan dan kelautan.
Selain mengujungi Uskup Maumere, dalam safarinya ini, ia juga melakukan konsolidasi dengan jajaran DPC PDI Perjuangan Sikka. Pertemuan calon gubernur yang telah mendapat restu Ketua Umum PDI Perjuangan ini juga dihadiri jajaran pengurus ranting, anak ranting serta simpatisan. Ansy didampingi pengurus DPD PDI Perjuangan NTT Agustinus L. Brewon dan Alex Longginus. Hadir pula pada pertemuan konsolidasi itu Ketua DPRD Sikka Donatus David, Anggota DPRD Benediktus Dicky Raja.
Di hadapan para kader banteng Sikka, ia menjelaskan jika dirinya ditugaskan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan guna melakukan konsolidasi internal partai setelah dirinya mendapat surat tugas dari Megawati Soekarnoputri. Pun ia lakukan itu setelah DPD PDI Perjuangan NTT melakukan Rakerda yang dihadiri Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristianto, Anggota DPR RI Herman Hery, Andreas Hugo Parera dan Adian Napitupulu di Kupang.
Konsolidasi internal ia lakukan di Sikka, karena menyadari jika kabupaten yang dijuluki Maumere Manise itu merupakan barometer perpolitikan di NTT. Selain itu, Kabupaten Sikka dikenal sebagai kandang banteng sejak dulu.
Tagline “Beta Cinta NTT” yang ia dengungkan selama ini memiliki makna yang sangat mendalam, yakni sebagai paradigma baru dalam membangun provinsi kepulauan ini. Menurut alumni SMA Syuradikara Ende ini, Beta Cinta NTT berarti memberikan pengabdian yang total bagi masyarakat dan daerah ini. Cinta, lanjutnya berarti memberi diri secara total, mengabdi secara total dan tulus dalam bekerja serta memberi diri untuk berkorban demi kemajaun masyarakat NTT.
“Karena cinta terhadap nasyarakat dan daerah ini, saya relah mengundurkan diri sebagai anggota DPR RI dan memilih untuk fokus dalam pencalonan sebagai calon gubernur NTT,” tegasnya.
Untuk diketahui, Ansy Lema telah mengajukan surat pengunduran diri sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024 padahal masa jabatannya baru akan berakhir Oktober 2024. Ansy juga telah terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2024-2029 pada Pemilu 14 Februari 2024 lalu dari Dapil NTT II.
Dirinya sangat mencintai NTT karena selama menjadi anggota DPR RI dan duduk di komisi yang membidangi pertanian, ia kerap turun ke desa-desa dan menyaksikan secara langsung bagaimana para petani, nelayan dan peternak yang hidup dalam keadaan sangat sederhana yang jauh dari kata Sejahtera.
Oleh karenanya, mantan aktivis 98 ini meminta dukungan seluruh jajaran PDI Perjuangan untuk mendukung dan memenangkannya dalam Pemilihan Gubernur 27 November 2024 mendatang.
Ketua DPRD Sikka yang juga Sekretaris DPC Perjuangan Donatus David mengajak kader-kadernya untuk memberikan dukungan dan memenangkan Ansy Lema sebagai Gubernur NTT. Para kader Banteng Moncong Putih itu pun mengaku siap untuk mengamankan perintah Ketua Umum DPP PDI Perjuangan.
“Lebih penting lagi, kita mendukung figur hebat, berintegritas dan punya rekam jejak mumpuni seperti Ansy Lema. Kami siap melakukan sosialisasi dan turun ke bawah untuk menangkan Kaka Ansy,” serunya.
Hal yang sama disampaikan pengurus DPD PDI Perjuangan NTT yang juga politisi senior PDI Perjuangan, Drs. Alexander Longginus. Mantan Bupati Sikka ini mengapresiasi dan mendukung penugasan PDI Perjuangan kepada Yohanis Fransiskus Lema sebagai Calon Gubernur NTT.
“Selama ini berjuang untuk NTT dari gedung parlemen. Kita saksikan luar biasa. Ansy tidak mundur, terus berjuang untuk rakyat. Ansy berjuang untuk masyarakat tidak pernah tanggung-tanggung,” tegas Alex.
Secara terpisah juru bicara Cagub Ansy Lema, Agustinus Brewon mengatakan, safari politik Ansy Lema ke daratan Flores, selain untuk melakukan konsolidasi internal partai, juga untuk bertemu tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, perwakilan generasi Z dan menyapa rakyat Flores.
“Turun ke masyarakat adalah bukti keseriusan Ansy untuk hadir bersama rakyat, menghadirkan kebijakan prorakyat, dan pada akhirnya sebagai basis fondasi untuk mengembangkan visi dan misi yang selalu berpusat pada kebutuhan rakyat,” papar Gusti Brewon. (*/yl)