168 Orang Meninggal Akibat Lakalantas

  • Bagikan
IST SEMATKAN PITA. Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol. Aldinan R. J. H. Manurung menyematkan pita sebagai tanda Operasi Pekat Turangga 2024 kepada perwakilan anggota Satlantas, Senin (15/7)

Data Aplikasi IRSMS Ditlantas Polda NTT Semester I Tahun 2024

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Sebanyak 168 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalulintas (Lakalantas) dari 658 kejadian kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) di wilayah hukum Polda NTT. Hal ini berdasarkan data aplikasi IRSMS (Integrated Road Safety Management System) yang dikelola Ditlantas Polda NTT pada Semester I Tahun 2024.

Jika dibandingkan dengan semester I Tahun 2023 maka angka ini mengalami penurunan 7 persen. Dari data tersebut, korban meninggal dunia sebanyak 168 orang dan ini mengalami penurunan 18 persen, korban luka berat sebanyak 273 orang, juga mengalami penurunan 10 persen, korban luka ringan sebanyak 767 orang dan mengalami penurunan 5 persen.

Sementara jumlah pelanggaran lalu lintas semester I Tahun 2024 sejumlah 15.771 pelanggaran. Jika dibandingkan dengan semester I Tahun 2023 maka mengalami kenaikan kenaikan 66 persen.

“Kepada seluruh personel, agar selama pelaksanaan tugas di lapangan tetap mengutamakan faktor keamanan dan keselamatan diri dengan tetap berpedoman pada SOP yang ada," pesan Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol. Aldinan R. J. H. Manurung.

Selain itu, Kombes Pol. Aldinan juga berpesan agar para personel agar menghindari tindakan yang menjadi pemicu ketidak percayaan masyarakat kepada Polri, khususnya lalu lintas.

"Lakukan tugas operasi patuh pallawa secara profesional, prosedural dan terbuka dengan cara persuasif humanis," ungkap Kombes Pol. Aldinan saat memimpin apel gelar pasukan Operasi Patuh Turangga 2024 di lapangan apel Polresta Kupang Kota, Senin (15/7).

Operasi Patuh Turangga 2024 ini sesuai jadwal akan digelar selama 14 hari dimulai tanggal 15 Juli 2024 sampai dengan tanggal 28 Juli 2024. Sasaran 8 prioritas yakni menggunakan helm SNI, tidak menggunakan sabuk pengamanan, melawan arus lalu lintas, menggunakan knalpot brong, membonceng lebih dari satu, berkendara dibawa pengaruh alkohol, menggunakan handphone saat berkendara.

Selain itu, sasaran operasi ini juga meliputi segala bentuk potensi gangguan, ambang gangguan dan gangguan nyata yang dapat menghambat dan mengganggu Kamseltibcarlantas.

"Diharapkan agar Operasi Patuh Turangga tahun ini dapat menekan jumlah korban fatalitas laka lantas, meminimalisir kemacetan lalu lintas, meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas serta terwujudnya kamseltibcarlantas yang mantap," harapnya.

Salah satu yang menjadi fokus perhatian saat ini adalah keselamatan bagi pengguna jalan.

"Keselamatan memang sesuatu yang pertama dan utama dalam berlalu lintas," ujarnya.

Dalam konteks ini, kata Kombes Pol. Aldinan, lalu lintas dapat dipahami sebagai urat nadi kehidupan, cermin budaya bangsa dan cermin tingkat modernitas. Selain itu, keselamatan dalam berlalu lintas memang sering diabaikan bahkan tidak dianggap penting.

Hal itu dapat dilihat dari tingkat kesadaran pengguna lalu lintas, baik pejalan kaki, pengendara kendaraan bermotor, maupun pengguna jalan lainnya yang masih rendah. Untuk diketahui, apel gelar pasukan Operasi Patuh Turangga 2024 ini ditandai dengan menyematkan pita tanda operasi kepada perwakilan dari personel Satlantas dan POM AD.

Hadir dalam apel gelar pasukan ini, Dandim 1604 Kupang, Kolonel Inf. Wiwit Jalu Wibowo, Wadan Denpom IX Kupang Mayor CPM I Ketut Sumedana, Kasat Pol PP Kota Kupang, Rudi Abubakar, para Pejabat Utama lingkup Polresta Kupang Kota, Kapolsek jajaran, perwira dan seluruh bintara Polresta Kupang Kota dan serta instansi terkait seperti POM AD, TNI AD, Polisi Pamong Praja Kota Kupang dan Dinas Perhubungan Kota Kupang. (r1/gat/dek)

  • Bagikan

Exit mobile version