JAKARTA,TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Suporter sepak bola Indonesia beberapa hari lalu kompak menyerukan penolakan terhadap larangan kehadiran dalam pertandingan tandang. Para suporter merasa rindu berbagi tribun dengan pendukung tim lain.
Namun, keinginan itu dipastikan tidak terwujud dalam waktu dekat. Termasuk dalam perhelatan Piala Presiden 2024. Ketua Umum PSSI Erick Thohir dengan tegas memastikan Piala Presiden 2024 tidak boleh dihadiri suporter tamu.
"Kadang-kadang kita suka lupa. Kalau kita ingat kerja sama FIFA, pemerintah Indonesia waktu itu meminta sepak bola Indonesia bertransformasi di bawah PSSI. Dan itu catatan-catatan dari FIFA. Yang paling penting waktu itu, tidak boleh terjadi lagi peristiwa Kanjuruhan. Ingat, ini masih dalam pengawasan. Di situ suratnya ada. Dua tahun transisi," ungkap mantan presiden klub Inter Milan tersebut kemarin (15/7).
Erick menerangkan, saat ini masa transisi sepak bola Indonesia sudah berjalan satu tahun. Menurut dia, secara umum, tahun pertama transisi berjalan baik. Tapi, ada noda di pengujung Liga 1 musim 2023–2024.
"Ada kejadian-kejadian yang tidak diinginkan. Pemecahan kereta api salah satunya. Lalu, masih ada tawuran. Ibu yang sedang membawa anak kecil juga mengalami pecah kaca mobil. Itu semua ditulis media. Artinya, belum (boleh ada penonton tamu, Red)," tegas mantan ketua umum Perbasi tersebut.
Di Piala Presiden 2024, meski digelar dengan format home tournament, penonton tamu tetap tidak boleh datang. Misalnya dalam pertandingan Borneo FC Samarinda melawan PSM Makassar. Pertandingan yang digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada 25 Juli itu tidak boleh dihadiri suporter PSM. Hanya boleh dihadiri pendukung Borneo FC.
"Jadi, ini yang akan kami dorong. Saya mohon pengertiannya dari suporter di seluruh Indonesia. Sebab, memang ada payung hukumnya. Jangan sampai FIFA melihat ini hanya transformasi topeng dan akhirnya kita di-suspend lagi," tutur menteri BUMN tersebut. (fiq/c9/ali/jpg/rum/dek)