Kandidat Milenial Unggul Head-to-Head Lawan Semua Kandidat Petahana
KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID – Kandidat milenial wali kota Kupang mengungguli seluruh kandidat petahana atau para mantan wali kota Kupang, jika kontestasi berlangsung head-to-head.
Konstelasi mengejutkan itu terungkap dalam hasil jajak pendapat publik terbaru lembaga survei Indekstat terkait pilwalkot Kupang 2024.
Jajak pendapat publik ini digelar pada 25 Juni-11 Juli 2024 yang dilakukan secara tatap muka terhadap 440 responden di wilayah Kota Kupang, dengan metode multistage random sampling dan margin of error sebesar ± 4,8 persen.
Simulasi kontestasi head-to-head yang dilakukan Indekstat memperlihatkan keunggulan elektabilitas dokter milenial tersebut terhadap para politisi senior yang pernah memimpin Kota Kupang. Misalnya simulasi jika Christian head-to-head dengan kandidat petahana wali kota Kupang periode 2017-2022, Jefirstson Richster Riwu Kore atau yang akrab dipanggil Jeriko, maka Christian unggul dengan 38,95 persen dari Jeriko yang mendapatkan 25,9 persen suara responden.
Begitu juga ketika dihadapkan dengan George Melkianus Hadjoh, mantan penjabat wali kota Kupang pada 22 Agustus 2022 hingga 22 Agustus 2023. Christian mengungguli mendapatkan 26,5 persen suara responden, berselisih cukup jauh dari Hadjoh yang hanya mendapatkan perolehan suara 7,3 persen.
Sementara jika berhadapan head-to-head dengan kandidat petahana wali kota Kupang periode 2012-2017, Jonas Salean, keunggulan elektabilitas dr Chris, sapaan akrab Christian Widodo terlihat cukup signifikan dengan 22,3 persen suara dari Jonas yang mendapatkan 15,4 persen suara responden.
Christian Widodo mengaku senang dengan hasil jajak pendapat publik tersebut. Sebagai pasangan kandidat yang mewakili generasi muda di panggung politik Kota Kupang, ia menyampaikan rasa terima kasihnya atas kepercayaan masyarakat Kota Kupang.
“Tentu saya sangat senang dan berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan masyarakat. Kita akan terus konsolidasi dengan partai pengusung dan partai pendukung, kolaborasi dengan berbagai pihak dan terus hadir dan kerja untuk rakyat,” kata Christian Widodo dalam keterangannya, Selasa (16/7).
Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Provinsi NTT ini mengaku akan semakin meningkatkan program-program pelayanan publik, terutama di bidang kesehatan melalui pengobatan gratis keliling yang sudah rutin dilakukannya sejak lama dari tahun 2016, bahkan sebelum ia menjadi anggota legislatif tahun 2019.
Selain program pelayanan bidang kesehatan, ia juga sudah menyusun program-program fisik dan non fisik, mulai dari pembangunan infrakstruktur hingga pembangunan sumber daya manusia (SDM), pendidikan, pembukaan lapangan kerja hingga pengelolaan sampah.
“Program-program unggulan sudah kami buat diantaranya terkait membangun SDM yang berkualitas dan berkarakter, pendidikan, kesehatan, penurunan stunting, peningkatan lapangan pekerjaan dengan memberikan pelatihan skill, penanganan sampah, hingga penyediaan ruang terbuka hijau,” paparnya.
Selain program-program pembangunan dan kebijakan pelayanan publik, Chris juga menyebutkan bahwa dirinya dan wakilnya Serena siap untuk memimpin Kota Kupang dengan prinsip good and clean governance, dengan memberikan ruang partisipasi dan keterlibatan publik yang setara dan inklusif.
Menurutnya, adanya ruang keterlibatan publik atau civil society dalam pengawasan setiap penyelenggaraan atau tata kelola kebijakan publik akan menambah kualitas sistem checks and balances selain dari DPRD dan lembaga supervisi atau audit publik lainnya.
“Sebagai calon pemimpin muda, kami siap menyelenggarakan tata kelola pemerintahan yang berbasis partisipasi publik yang luas, setara dan merata. Dengan adanya partisipasi dan keterlibatan publik, maka kami harapkan mekanisme kontrol dan keseimbangan atau checks and balances bisa berjalan baik untuk mewujudkan prinsip good and clean governance. Semua sudah kami rancang yang seperti itu,” ujar Christian.
Sementara, pengamat politik sekaligus pengajar Sosiologi Politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK) dan Universitas Nusa Cendana (Undana), Ahmad Atang yang dikonfirmasi, Selasa (16/7) melihat bahwa dari hasil jejak pendapat dengan keunggulan Christian Widodo jika berhadapan dengan setiap kandidat petahana, bisa dimaknai bahwa publik Kota Kupang menginginkan wajah baru untuk memimpin Kota Kupang.
Hal itu sambungnya, karena publik sudah tahu plus-minus para kandidat petahana ketika mereka memimpin Kota Kupang. Oleh karenanya, rekam jejak jabatan politik dari keempat kandidat akan mengukur tingkat popularitas dan elektabilitas masing-masing.
“Fenomena ini memberikan gambaran bahwa tingkat penerimaan publik terhadap wali kota lebih tinggi pada kandidat yang bukan incumbent. Di sini dapat dikatakan bahwa para incumbent memiliki plus-minus di mata publik Kota Kupang, sehingga mereka lebih memberikan harapan baru bagi kandidat yang belum pernah memimpin kota. Dengan demikian, ada semacam kejenuhan publik terhadap wajah lama dan lebih memilih wajah baru,” ucap Ahmad Atang.
Empat Pasangan Kandidat akan Berkompetisi di Pilwalkot Kupang 2024
Hingga kemarin, tercatat empat pasang kandidat wali kota dan wakil wali kota Kupang yang telah resmi mendapat dukungan dari koalisi partai politik yang memiliki kursi di DPRD Kota Kupang.
Regulasi dalam Undang-undang (UU) Pilkada Nomor 10/2016 menyebutkan bahwa syarat pencalonan kepala daerah melalui parpol adalah dari parpol atau gabungan parpol yang memiliki kursi minimal 20 persen di DPRD kabupaten/kota. Empat pasangan kandidat wali kota dan wakil wali kota Kupang tersebut telah memenuhi syarat memiliki minimal delapan kursi (20 persen) dari 40 total kursi di DPRD Kota Kupang.
Adapun empat pasangan kandidat yang akan berkompetisi di pilwalkot Kupang 2024 adalah Christian Widodo berpasangan dengan Serena Cosgrova Franscies diusung oleh Partai Gerindra (dengan 5 kursi) dan PSI (3 kursi), memiliki total 8 kursi di parlemen Kota Kupang.
Pasangan petahana wali kota Jefri Riwu Kore dan Adinda Lebu Raya diusung PDIP (5 kursi) dan PAN (4 kursi) sehingga memiliki total 9 kursi.
Kandidat petahana wali kota Jonas Salean menggandeng Alo Sukardan menggunakan mesin politik koalisi Partai Golkar (5 kursi) dan Partai Hanura (3 kursi) memiliki total 8 kursi.
Pasangan keempat adalah mantan penjabat wali kota Kupang, George Hadjoh dan Theodora Ewalde Taek didukung oleh Partai Nasdem (5 Kursi) dan PKB (5 kursi), memiliki total 10 kursi di DPRD Kota Kupang. (rum/ays/dek)