Sistem Pembayaran dengan Cara yang Unconventional
KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Bank Indonesia (BI) Provinsi NTT menggelar QRIS Jelajah Indonesia yang merupakan sebuah program flagship campaign guna memperluas tingkat akseptansi pembayaran digital khususnya
QRIS.
Kegiatan ini diadakan di Labuan Bajo sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas
(DPSP) dan dibuka langsung oleh Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Didiet
Aditya Budi Prabowo dan Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Kabupaten
Manggarai Barat, Stefanus Jemsifori dan dihadiri oleh Pimpinan Cabang BPD NTT Cabang Labuan
Bajo di Puncak Waringin Minggu (14/7).
QRIS Jelajah Indonesia merupakan program nasional dan dilaksanakan di 46 Kantor Perwakilan BI se-Indonesia. Kegiatan ini digelar dengan format kompetisi yang melombakan kelompok anak-anak muda untuk mengkampanyekan pembayaran digital khususnya QRIS.
Seluruh kelompok peserta akan melaksanakan berbagai macam bentuk tantangan atau misi yang mencakup QRIS, CBP (Cinta Bangga Paham) Rupiah, dan APU & PPT (Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
Pendanaan Terorisme).
Tidak hanya melaksanakan tantangan yang diberikan, para peserta yang didalamnya merupakan content creator dengan total pengikut mencapai puluhan ribu pengikut, juga diharuskan membuat konten video yang menarik dan di unggah ke media sosial mereka masing-
masing. Kompetisi ini akan berlangsung selama 3 hari hingga, hingga Selasa (16/7).
Didiet Aditya mengharapkan, pelaksanaan kegiatan ini dapat menimbulkan efek positif bagi pariwisata di Labuan Bajo dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui digitalisasi sistem pembayaran. Melihat pertumbuhan QRIS yang sangat akseleratif hingga tumbuh 544 persen secara yoy.
"Kami berharap juga semakin banyak yang melek akan pembayaran digital terutama QRIS, bukan
hanya masyarakat lokal, namun juga wisatawan asing,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat, Stefanus Jemsifori juga berharap agar dengan kegiatan ini, masyarakat bisa terus mengikuti perkembangan zaman, dimana pembayaran yang dulunya masih menggunakan uang kertas, hingga sekarang hanya perlu menggunakan handphone.
"Terlebih lagi sektor pariwisata Labuan Bajo bisa jadi semakin berkembang dengan publikasi-publikasi positif yang diberikan melalui konten yang dibuat," ungkapnya. (thi/dek)