Semester Satu, Pendapatan UPTD SPAM Matim Luar Biasa

  • Bagikan
Kepala UPTD SPAM, Fransiskus Yun Aga melakukan pertemuan koordinasi dengan timnya untuk mendiskusikan langkah-langkah strategis pencapaian target kinerja lembaga. (FOTO: ISTIMEWA)

BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Realisasi pendapatan pada UPTD SPAM Kabupaten Manggarai Timur (Matim), menunjukan pencapaian yang luar biasa. Bagaimana tidak, baru enam bulan berjalan atau semester pertama tahun 2024, unit ini sudah membukukan pendapatan senilai Rp 1.514.615.150 atau mencapai 50,49 persen.

Tentu perlu dipahami bahwa pendapatan yang dicapai oleh operator di bawah Dinas PUPR Kabupaten Matim ini, tercatat sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diperoleh dari pendapatan air dan non air. Target pendapatan yang ditetapkan pada 2024 sebesar Rp 3.000.000.000.

"Target pendapatan yang telah ditetapkan Rp 3 miliar. Pada semester pertama atau terhitung 1 Januari hingga 30 Juni 2024, realiasasi pendapatan mencapai 50,49 persen. Tentu ini menunjukan pencapaian yang baik, karena sudah lebih dari 50 persen," ujar Kepala UPTD SPAM Matim, Fransiskus Yun Aga, kepada media ini di Borong, Jumat (19/6/2024).

Fransiskus yang akrab disapa Kevin ini menjelaskan, capaian yang diperoleh itu bersumber dari pendapatan air, yakni penjualan rekening air juga pendapatan non air, yakni berasal dari pemasangan atau sambungan baru, balik nama, pindah lokasi, dan penyambungan kembali. Jika saja selama ini sejumlah SPAM berfungsi dengan baik, maka bisa dipastikan pendapatan lebih baik lagi.

"Capaian ini harusnya lebih baik lagi kalau saja semua Unit SPAM berfungsi dengan baik. Sebut saja pada semester satu ini, Unit SPAM Wae Tabar di Pota, Wae Naru di Mukun, dan Wae Buang di Wae Lengga serta SPAM Rana Poja di Mawe, belum berfungsi dengan baik. Sehingga target pendapatan dari SPAM ini tidak terpenuhi," jelas Kevin.

Menurutnya, terhadap kondisi ini maka upaya yang dilakukan oleh pihaknya, yaitu memaksimalkan distribusi dengan meminimalisir tingkat kehilangan air. Lembaga pelayan UPTD SPAM, merupakan unit kerja yang menerapkan pola pengelolaan keuangan Bada Layanan Umum Daerah (BLUD), dan merupakan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan.

Sehingga, seluruh pendapatan BLUD UPTD SPAM merupakan PAD dari lain-lain PAD yang sah pendapatan BLUD. Jadi, dengan ini dapat dilihat bahwa kehadiran UPTD SPAM Kabupaten Matim, benar-benar memberikan kontribusi yang cukup baik dalam pencapaian PAD semester satu tahun 2024.

Terkadang, lanjut Kevin, masih banyak orang keliru memahami, bahwa seolah BLUD itu adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau UPTD SPAM sama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Juga ada pihak atau orang yang bertanya tentang penyertaan modal pada UPTD SPAM Matim, karena seolah BLUD itu merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan.

"Hal yang sebenarnya, BLUD itu adalah pola pengelolaan keuangan yang diterapkan pada UPTD. Sedangkan UPTD itu, unit kerja di bawah dinas atau badan. Seperti UPTD SPAM Kabupaten Matim, terhitung sudah tahun ke-4 tidak mendapatakan alokasi anggaran dari Dana Alokasi Umum (DAU)," bebernya.

Kevin mengatakan, keterbatasan sarana dan prasarana dalam pelayanan air minum di Kabupaten Matim, diupayakan dengan memaksimalkan kondisi yang ada. Terkadang kerusakan terjadi pada waktu yang sama di lokasi berbeda, sudah menjadi tantangan tersendiri. Seperti beberapa hari yang lalu terjadi kerusakan di Watunggong, Kecamatan Congkar, dan kerusakan di Wae Laku, Desa Compang Kantar, Kecamatan Rana Mese.

"Di sini kondisi mesin sambung HDPE, jumlahnya hanya satu. Ketika sedang digunakan dalam proses perbaikan di Watunggong, maka perbaikan jaringan yang di Wae Laku tertunda selama dua hari. Dampaknya pelayanan jadi terhambat untuk dua hari," kata Kevin.

Dia menambahkan, sudah diagendakan dalam waktu dekat, pihaknya akan berkonsultasi dengan Dinas PUPR Matim selaku pemilik UPTD SPAM, untuk pemenuhan kebutuhan sarana pengelolaan SPAM yang masih kurang. Besar harapan, pada semester dua tahun 2024, capain realisasi PAD lebih baik lagi, dan pada akhirnya terpenuhi target.

Tentu saat ini telah memasuki musim kemarau. Sejumlah SPAM mulai mengalami penurunan debit, namun dengan kapasitas produksi yang ada UPTD SPAM selalu berupaya untuk memberikan pelayanan yang maksimal. Sehingga dengan keterbatasan sarana yang dimiliki seperti mesin sambung pipa HDPE dan mesin las, tidak menyurutkan upaya kreatif dan kerja keras tim dalam operasi dan pemeliharaan jaringan SPAM. (Kr1/aln)

  • Bagikan