Umumnya Berangkat Ilegal
Pekan Kemarin, BP3MI Kembali Terima Dua Jenazah
KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Sesuai data Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) NTT, jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang meninggal di luar negeri Sejak awal Januari hingga 20 Juli 2024 sebanyak 66 orang.
"Jadi, total PMI yang meninggal dunia di luar negeri sejak Januari hingga 20 Juli kemarin sebanyak 66 orang. Dari jumlah ini, PMI berjenis kelamin laki-laki sebanyak 49 orang dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 17 orang," kata Kepala BP3MI NTT, Suratmi Hamida, Minggu (21/7).
Dari total 66 orang PMI yang meninggal dunia di luar negeri ini, yang berangkat secara prosedural atau melalui jalur resmi hanya 1 orang. Sedangkan 65 orang lainnya berangkat ke luar negeri secara nonprosedural atau ilegal.
"Jenazah PMI yang telah dimakamkan di daerah asal sebanyak 63 orang. Sedangkan jenazah PMI yang dimakamkan di luar negeri sebanyak 2 orang. Sementara 1 jenazah PMI saat ini masih dalam proses pemulangan," ungkap Kepala BP3MI NTT.
Suratmi menambahkan bahwa pada tanggal 20 Juli kemarin, BP3MI NTT kembali menerima dua jenazah PMI asal NTT yang meninggal di luar negeri. Kedatangan kedua jenazah ini melalui Kargo Bandara El Tari Kupang.
Kedua jenazah tiba dengan pesawat Garuda nomor penerbangan GA 448 dan tiba di Bandara El Tari pukul 13.10 Wita. Kedua jenazah itu masing-masing atas nama Mery Joseph, 50, dari Desa Danga, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo.
"Dia sudah bekerja di Malaysia 24 tahun," ujar Suratmi.
Dia bahkan berangkat untuk bekerja ke Malaysia secara nonprosedural. Dia meninggal dunia di JPN Lahad Datu Malaysia pada 11 Juli 2024.
"Penyebab kematian Likely left breast carcinoma (kemungkinan besar karsinoma payudara kiri)," jelasnya.
Proses pemulangan jenazah PMI atas nama Mery Joseph difasilitasi oleh BP3MI NTT menggunakan KMP Bukit Siguntang ke Maumere pukul 18.30 wita dan rencana tiba di pelabuhan Maumere pada Minggu (21/7) sekira pukul 09.30 Wita.
"Kami BP3MI NTT juga fasilitasi pemulangan ke Kabupaten Nagekeo menggunakan Ambulans," jelasnya.
Sedangkan jenazah kedua atas nama Kristianus Bere. T., 42, dari Desa Mahuitas, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu.
"Kristianus Bere sudah bekerja di Malaysia selama 16 tahun," ujarnya.
Proses keberangkatan Kristianus bere juga secara nonprosedural. Dia meninggal dunia di Perusahaan Tradewinds plantation Miri Sarawak, tanggal 15 Juli 2024.
"Penyebab kematian tidak diketahui. Ini karena keluarga menolak untuk dilakukan autopsi," kata Suratmi.
Untuk pemulangan jenazah Krstianus Bere ke kampung halaman juga difasilitasi oleh BP3MI NTT menggunakan mobil ambulans. (r1/gat/dek)