Pesona dari Timur, Produk Dua UMKM Asal Sumba Nangkring di Sarinah

  • Bagikan
DOK PRIBADI TENUN SUMBA. Jurnalis Timor Express di jalur tenun Sumba yang terpajang rapi di lantai GF Sarinah.

Cerita dari Kegiatan Media Gathering Bersama BI dan OJK di Jakarta (1)

Bank Indonesia (BI) Perwakilan Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membangun kolaborasi dalam upaya meningkatkan perekonomian di bumi Flobamorata (Flores, Sumba, Timor, Sabu, Rote, Alor dan Lembata). Salah satu fokus dari dua lembaga keuangan ini adalah memberdayakan dan mengembangkan produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di NTT.

MARTHEN BANA, Kupang

SENIN (15/7), sekira pukul 05.10 Wita subuh, saya berangkat dari kediaman di kawasan perumahan Baumata Indah, Desa Baumata Barat, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang menuju bandara El Tari, Kelurahan Penfui, Kota Kupang dengan tujuan ke Jakarta. Setiba di bandara, sudah ada beberapa teman sesama jurnalis dan tim dari BI dan OJK dengan tujuan yang sama.

Setelah berdialog beberapa saat di lobi keberangkatan, kami bergegas menuju ruang keberangkatan di lantai dua bandara yang mengalami proses renovasi dan resmi digunakan sejak Maret 2020. Setelah menanti sejenak, lebih kurang pukul 06.55 Wita, kami memasuki pesawat dan bersiap take off. Setelah melintasi udara sekira 2 jam dan 45 menit, pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID 6541 yang membawa rombongan kami dan ratusan penumpang lainnya pun mendarat dengan selamat di bandara internasional Soekarno Hatta di Cengkareng, Provinsi Banten.

Setelah keluar dari bandara, rombongan kami menumpang dua minibus menuju hotel Sari Pasific di jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Setelah proses check in, saya bersama rekan Labu Nggiku Mbuhang (BeritaLima.com) mendapat satu kamar di lantai delapan hotel itu. Saat kami masing-masing beranjak menuju kamar, tim BI-OJK yang bersama kami para jurnalis asal NTT ini berpesan agar bersiap-siap pukul 15.00 WIB untuk bersama berangkat ke Sarinah, Departemen Store pertama di Indonesia yang kini bertransformasi menjadi Panggung Karya Indonesia.

Setelah beristirahat sejenak di kamar masing-masing, kami 15 jurnalis berbagai platform media asal NTT, bersiap di lobi hotel lalu berangkat ke Sarinah. Beberapa teman memilih menumpang minibus, yang lainnya memilih berjalan kaki karena letak Sarinah hanya berjarak dua gedung  dari hotel tempat kami menginap.

Kami pun menuju restoran Bali Timbungan yang menempati sisi utara bangunan yang dibangun atas prakarsa Presiden pertama RI, Ir Soekarno. Sesampai di restoran yang menawarkan aneka kuliner khas Bali itu, kami disambut ramah para pelayanan dan mengarahkan menuju ruangan yang telah disiapkan dengan tiga meja panjang dan kursi sejumlah yang hadir di dalamnya.

Tak berselang lama, manajemen Sarinah menyambangi kami yang sudah lebih dulu di ruangan restoran itu. Diantaranya M Yaser Khalex selaku Corporate Secretary Group Head Sarinah, lalu Prisiella Yessy sebagai Marketing Group Head dan Janevan Santino Wijaya selaku Pjs Retail Management for Own Asset Division Head. Hadir pula Kepala OJK NTT, Japarmen Manalu dan beberapa staf serta tim Humas BI NTT.

Pada kesempatan itu, M Yaser Khalex menjelaskan kepada kami terkait sejarah berdirinya Sarinah hingga bertransformasi tahun 2022 pascabadai Covid-19 melanda dunia, termasuk Indonesia.

“Sejak didirikan pada 17 Agustus 1962, Sarinah bertransformasi menyesuaikan dengan keadaan zaman pada Maret 2022. Sejak saat itu, Sarinah tampil dengan wajah baru sebagai Panggung Karya Indonesia,” kata Khalex mengawali penjelasannya.

Menurutnya, Sarinah bertransformasi dengan mengandalkan ide dan konsep representasi kebudayaan Indonesia. Sarinah yang kini tak seperti dulu lagi. Sarinah kini telah menjadi sebuah ekosistem bisnis unggulan untuk industri kreatif Indonesia. Berbagai merek lokal, baik secara lokal maupun global bisa ditemukan di Sarinah.

Sarinah kini tak cuma sekadar ruang belanja saja, namun dari transformasi itu telah membawanya menjadi ruang sosial, di mana menjadi rujukan tempat berkumpul antarkomunitas. Menjadi ruang budaya atau cagar budaya. Menjadi ruang gaya melalui konsep ruang yang inklusif, area hijau dan tempat hits. Sarinah juga menjadi ruang maya, yakni wadah digitalisasi dalam meningkatkan efektivitas pengembangan UMKM.

Khalex membeberkan, Sarinah punya program yang namanya Sarinah Pandu. Lewat program ini, lebih dari 500 UMKM di Indonesia mendapatkan panduan atau proses pembimbingan sejak 2022 dan berlanjut tahun ini.

“Sarinah Pandu merupakan sebuah gerakan memandu UKM memaksimalkan potensi produk Nusantara menuju pasar global yang berkelanjutan melalui Asih, Asah, Asuh,” tuturnya.

Dalam menjalankan kegiatan Sarinah Pandu ini, kata Khalex, pihaknya juga berkolaborasi dengan Rumah BUMN, BI, HAKI, LPEI, Uniqlo, MAP Retail dan lainnya.

Sebagai show case bagi produk dan karya unggulan Indonesia, Khalex menyebutkan, terdapat produk tenun dan kopi khas NTT. Ada produk tenun asli Sumba dari Sanggar Doka Tawu Tama yang menempati lantai GF Sarinah. Produk tenun juga datang dari Sanggar Jalur Tenun Sumba.

Ketika meninjau langsung ke lantai GF Sarinah, tenun Sumba karya perempuan NTT nangkring di etalasi yang tertata apik. Begitu naik ke lantai satu, juga ditemukan aneka busana bermotif tenunan Sumba. Apa yang terpajang ini membuktikan bahwa hasil karya UMKM NTT hebat. Tak boleh dipandang enteng.

Tak cuma itu. Sarinah juga punya program hospitality yang menyasar para pelaku UMKM di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar).

“Kita membuat program ini di Bajo punya tujuan agar para pelaku UMKM di sana bisa mempraktikan hospitality. Lewat program ini, Sarinah berusaha untuk membantu UMKM tumbuh menjadi lebih baik. Produk tetap berkualitas, dapat bersaing dengan UMKM lain dan dapat go global,” jelas Khalex.

Prisiella Yessy, Marketing Group Head Sarinah menambahkan, pihaknya sangat mendukung kemajuan UMKM. Hadirnya dua UMKM NTT yang ada di Sarinah ini tidaklah mudah. Keduanya harus melalui proses kurasi yang ketat.

“Dua UMKM dari NTT berhasil masuk Sarinah karena sangat memenuhi kriteria, misalnya orisinilitas produk, kualitas dan kriteria lainnya,” sebut Prisiella.

“Hadirnya produk UMKM NTT di Sarinah juga merupakan perwujudan pesona dari timur Indonesia,” tambahnya.

Kepala OJK NTT, Japarmen Manalu mengatakan, pihaknya selalu berkomitmen menjadikan UMKM NTT Hebat.

”Saya sangat cinta NTT, jadi OJK harus berdampak di NTT. Kita siap perhatikan UMKM agar dapat memenuhi pasokan produk,” kata Japarmen Manalu saat diskusi bersama manajemen Sarinah dan 15 jurnalis asal NTT, di Bali Timbungan,Senin (15/7) petang.

Japarmen mengapresiasi dan berterima kasih kepada manajemen Sarinah yang sudah memberi kesempatan bagi UMKM NTT memasarkan karya perempuan NTT, di area yang sangat strategis pada departemen store pertama Indonesia ini.

Japarmen tak menampik terkait kendala dan tantangan yang dihadapi UMKM di NTT sebagaimana paparan M Yaser Khalex sebelumnya.

“Terima kasih bapak dan ibu dari Sarinah karena sudah memberi wawasan buat kita. Kami apresiasi Sarinah dan berharap kita bisa berkolaborasi,” kata Japarmen.

NTT, lanjut Japarmen, merupakan daerah yang agak unik. Fasilitas di NTT belum seperti di Jawa atau daerah lain di Indonesia yang sudah maju. Harus diakui, masih banyak UMKM yang perlu dibenahi.

“Karena itu, kita formulasi lagi dengan membentuk kolaborasi untuk majukan UMKM kita. Jika UMKM di NTT terkendala modal kerja, tolong infokan juga ke OJK karena ini akan berefek pada pasokan untuk reorder,” ujarnya merespon paparan Khalex.

Japarmen mengatakan, NTT memiliki 23 Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). Namun dari jumlah itu, baru tiga TPAKD yang betul-betul serius dalam upaya percepatan akses keuangan daerah.

“Padahal ini sebenarnya sangat membantu guna mendorong percepatan pembangunan ekonomi daerah,” katanya.

Usai penjelasan dan diskusi, momen malam itu diakhiri dengan makan malam dan foto bersama dilanjutkan dengan mengelilingi area pusat ritel modern itu untuk memastikan produk apa saja yang nangkring di pusat ritel anggota holding BUMN aviasi dan pariwisata (Injourney) itu. (bersambung/ays/dek)

  • Bagikan