JAKARTA,TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Usaha PSSI menaturalisasi Ole Romeny sepertinya menemui jalan terjal. Pemain muda berbakat tersebut masih bimbang menerima tawaran PSSI karena beberapa alasan tertentu yang kini mulai terkuak.
Para fans Timnas Indonesia tentu sangat berharap melihat Ole Romeny berseragam Merah Putih. Hal ini membuat mereka terus bertanya kepada PSSI terkait progres naturalisasi Ole Romeny.
Mengingat jadwal Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 sudah sangat dekat, ketidakpastian ini membuat para penggemar Timnas Indonesia semakin gelisah.
Timnas Indonesia saat ini sangat membutuhkan sosok striker hebat seperti Ole Romeny. Pasalnya, lawan yang akan dihadapi Asnawi dan kawan-kawan adalah tim-tim kuat dari Asia dan Eropa.
Witan Sulaeman, Egy Maulana Vikri, dan Marselino Ferdinan akan berhadapan dengan pemain-pemain top seperti Kaoru Mitoma dan Wataru Endo yang bermain di Liga Premier. Mereka adalah pemain inti dari Timnas Jepang yang akan menjadi salah satu lawan berat Timnas Indonesia.
Belum lagi ada Arab Saudi yang pernah mengalahkan Argentina, Australia yang super kuat, serta Tiongkok dan Bahrain yang tidak bisa dianggap remeh.
Karena tantangan besar ini, Shin Tae-yong dan Erick Thohir berusaha mencari tambahan pemain keturunan untuk memperkuat Timnas Indonesia di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Shin Tae-yong dan PSSI telah menyusun daftar nama-nama potensial yang bisa dinaturalisasi.
Mereka berharap pemain-pemain tersebut bisa bermain di pertandingan pertama dan kedua pada September nanti. Namun, rencana PSSI sepertinya menemui banyak hambatan.
Nama-nama beken seperti Kevin Diks, Ole Romeny, dan Mees Hilgers masih belum menunjukkan keinginan untuk bergabung dengan Timnas Indonesia. Padahal, mereka sangat dibutuhkan oleh Timnas Indonesia, khususnya Ole Romeny yang diharapkan bisa mengatasi krisis striker Timnas Indonesia.
PSSI mengungkapkan bahwa Ole Romeny dan pemain lainnya memiliki alasan kuat untuk menolak bergabung dengan Timnas Indonesia. Salah satu alasan utamanya adalah mereka masih ragu dengan nasib dan karier mereka jika mengganti kewarganegaraannya dari Belanda ke Indonesia.
“Itu pertimbangan berat bagi mereka. Itu pertimbangan karier dan sebagainya,” ujar Arya Sinulingga, anggota Exco PSSI.
Orang kepercayaan Erick Thohir sekaligus anggota tim naturalisasi tersebut juga melihat bahwa para pemain keturunan tersebut masih memiliki keyakinan bahwa mereka masih bisa menembus timnas asal mereka. Meskipun berat, pemain seperti Ole Romeny dan Mees Hilgers masih memiliki usia muda, sehingga mereka masih bisa berjuang untuk membela Timnas Belanda.
“Pemain tersebut (Ole, Kevin, dll) merasa bahwa dia masih mungkin main di timnas yang sekarang. Negara asalnya, biasanya itu,” tambah Arya.
Karena alasan ini, sosok Ole Romeny dan pemain keturunan lainnya akan sangat sulit untuk didapatkan oleh Timnas Indonesia sebagai striker keturunan yang mau bermain untuk negara nenek moyangnya.
Keinginan kuat dari Shin Tae-yong dan PSSI untuk memperkuat Timnas Indonesia dengan pemain-pemain keturunan memang sangat jelas. Mereka berupaya keras untuk menarik minat pemain-pemain berkualitas yang memiliki darah Indonesia.
Namun, proses naturalisasi ini tidaklah mudah. Banyak pertimbangan yang harus dipikirkan oleh pemain dan keluarga mereka, termasuk karier profesional, stabilitas, dan masa depan mereka.
Ole Romeny, yang diharapkan bisa menjadi solusi di lini depan Timnas Indonesia, adalah contoh nyata dari kompleksitas proses naturalisasi ini. Meski memiliki potensi besar, keputusan untuk mengganti kewarganegaraan bukanlah hal yang bisa diambil dengan mudah. Pemain muda ini harus mempertimbangkan banyak faktor, termasuk peluangnya untuk tetap berkarier di Eropa dan kemungkinan membela Timnas Belanda di masa depan.
PSSI, di sisi lain, harus terus berupaya mencari jalan keluar dan alternatif terbaik untuk mengatasi krisis striker di Timnas Indonesia. Meskipun upaya untuk menaturalisasi pemain-pemain keturunan masih berjalan, PSSI juga perlu fokus pada pengembangan talenta lokal yang bisa menjadi andalan di lini depan. Investasi dalam pembinaan pemain muda dan peningkatan kualitas liga domestik adalah langkah penting yang harus diambil.
Selain itu, dukungan dan pemahaman dari para fans juga sangat diperlukan. Fans harus menyadari bahwa proses naturalisasi adalah proses yang kompleks dan memerlukan waktu. Mereka juga harus memberikan dukungan penuh kepada para pemain lokal yang saat ini berjuang di Timnas Indonesia. Dengan dukungan yang tepat, pemain lokal bisa berkembang dan menjadi andalan di masa depan.
Dalam jangka panjang, keberhasilan Timnas Indonesia di kancah internasional tidak hanya ditentukan oleh satu atau dua pemain bintang. Keberhasilan ini adalah hasil dari kerja keras, dedikasi, dan kerja sama seluruh elemen tim dan dukungan dari seluruh bangsa.
Shin Tae-yong dan timnya harus terus bekerja keras untuk menemukan formula terbaik yang bisa membawa Timnas Indonesia meraih prestasi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan kompetisi lainnya.
Semoga upaya PSSI dan Shin Tae-yong untuk memperkuat Timnas Indonesia dengan pemain-pemain berkualitas bisa membuahkan hasil. Dengan kerja keras, dedikasi, dan dukungan penuh dari seluruh masyarakat Indonesia, Timnas Indonesia bisa meraih prestasi yang membanggakan di kancah internasional.(jpc/rum/dek)