Koalisi dan Head to Head Ditentukan Hanura dan PKB

  • Bagikan
Ansy Lema

SPK-Andre Garu Terancam

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Peta politik pada pemilihan kepala daerah (pilkada) gubernur NTT semakin jelas. Koalisi partai politik (parpol) pun kian menunjukkan titik terang.

Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Ahmad Atang kepada Timor Express, Rabu (24/7) menjelaskan, dengan bergabungnya Partai Gerindra dan disusul oleh PAN yang berkoalisi dengan Partai Golkar untuk mengusung Melki Laka Lena, maka peta partai politik sudah mulai terpolarisasi.

“Poros Koalisi Indonesia Maju (KIM) semakin nyata, hanya menunggu sikap politik Partai Demokrat dan PSI,” katanya.

Ia menyebut, PSI secara kelembagaan sebagaimana dinyatakan oleh Ketua DPD I bahwa mereka belum menentukan sikap ke poros mana mereka akan berkoalisi. Jika demikian, maka spekulasi publik bahwa PSI akan berkoalisi dengan Partai Nasdem dapat terbantahkan.

Oleh karena itu, lanjut Ahmad, Partai Demokrat dan PSI tidak punya pilihan lain kecuali bergabung dengan KIM.

“Peta koalisi ditentukan oleh Hanura dan PKB, karena hanya tinggal empat partai tersisa dengan kursi signifikan, walaupun masih ada PKS dan Perindo yang hanya memiliki masing-masing satu kursi,” ujarnya.

Disebutkan, PDIP sudah hampir pasti berkoalisi dengan Partai Hanura untuk mendorong Ansy Lema. Sementara Partai Nasdem hanya punya satu pilihan, yakni PKB. Jika PKB bergabung ke PDIP atau KIM, maka posisi Simon Petrus Kamlasi menjadi terancam. Begitu pun sebaliknya dengan PDIP.

“Dengan demikian, head to head akan terjadi tergantung pilihan politik Hanura dan PKB. Namun demikian, jika antara PDIP dan Nasdem dapat menarik salah satu partai dari gerbong untuk keluar dari KIM, maka posisi masih tiga pasangan calon,” tandasnya.

Untuk diketahui, figur bakal calon gubernur yakni Melki Laka Lena dan Yohanis Fransiskus Lema masih membidik wakil gubernur untuk mendampingi dalam pesta demokrasi lima tahunan ini.

Nama bakal calon wakil yang kini menguat mendampingi Melki Laka Lena yakni Jane Natalia Suryanto dan Irjen Pol (Purn) Johni Asadoma. Nama lainnya yakni Anita Jacoba Gah yang digadang-gadang akan mendampingi Melki Laka Lena. Pasangan ini menunjukan elektabilitas tinggi berdasarkan hasil survei Indekstat. Sedangkan Ansy Lema berpeluang didampingi Ketua DPD Hanura NTT, Refafi Gah.

Johni Asadoma yang di konfirmasi terkait peluang dirinya mendampingi Melki Laka Lena mengaku masih berproses.

“Semuanya masih berproses,” katanya singkat.

Anita Jacoba Gah yang dimintai tanggapannya mengaku bersyukur untuk hasil survei yang sudah dilakukan oleh beberapa lembaga survei.

“Saya belajar berterima kasih dan bersyukur dengan apa yang sudah Tuhan tentukan pada pileg 2024 bahwa masih diizinkan Tuhan dan rakyat untuk kembali berjuang di DPR RI dengan suara terbanyak. Ini berarti tanggung jawab lebih besar yang harus saya lakukan,” pungkasnya. (cr6/ays/dek)

  • Bagikan