Mahasiswa Harus Kritis Bermedsos

  • Bagikan
IST PKM. Ketua Tim, Veki Edizon Tuhana, S.I.Kom., M.I.Kom saat memaparkan materinya, Kamis (25/7).

Kegiatan PKM yang Digelar Prodi Ilmu Komunikasi Fisip Undana Kupang

Media sosial merupakan sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lain yang dilakukan secara online. Hal ini memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu.

INTHO HERISON TIHU, Kupang_

DALAM rangka meningkatkan kemampuan dan pemahaman akan pentingnya literasi media sosial (Medsos) bagi mahasiswa di era digital 4.0, Program Studi Ilmu Komunikasi Fisip Undana Kupang mengadakan kegiatan rutin berupa Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).

PKM bertajuk Literasi Media Sosial bagi Mahasiswa Kebidanan Poltekkes Kemenkes Kupang, Kamis (25/7).

Ketua Tim PKM, Veki Edizon Tuhana, S.I.Kom., M.I.Kom., menjelaskan tujuan dari kegiatan itu untuk memberikan pemahaman dan kesadaran kepada mahasiswa agar memiliki sikap kritis terhadap medsos.

“Informasi itu perlu diverifikasi, dipastikan kebenarannya, dan tidak semua hal di-upload di medsos terutama hal-hal yang sifatnya personal,” katanya.

Dikatakan, generasi Z merupakan generasi yang paling akrab dengan medsos. Sehingga perlu sikap kritis dan memiliki pemahaman yang mendalam.

“Kami mengajak agar mahasiswa dapat memposting sesuatu yang positif berupa citra diri seperti hobi dan lain-lainya. Sangat tidak dianjurkan adalah alamat atau atau foto rumah di-upload serta identitas diri,” katanya.

Selanjutnya, jika sudah kritis terhadap medsos maka informasi yang salah atau tidak dipastikan kebenarannya bisa di stop. Atau tidak meneruskan lagi kepada orang lain.

Selain itu, mahasiswa disarankan agar medsos juga harus memiliki password yang rumit atau sulit dibuka. Apa bila data diri disalah gunakan maka segera dilaporkan kepada pihak berwajib.

“Memang data pribadi itu harus di privasi karena belakangan ini terjadi banyak tindak pidana yang terjadi melalui medsos. Kesadaran dan kritis terhadap medsos. Jangan curhat sembarangan sebab banyak serigala berbulu domba.

“Gunakan medsos untuk hal yang positif seperti penjualan online atau mengedukasi masyarakat,” tandasnya.

Bahkan, kata Veki, dalam pemaparan materinya, medsos saat ini sangat riskan. Berbagai hal yang tidak sepatutnya disajikan juga di-upload disana.

“Coba bayangkan, video pembunuhan dikirim ke WhatsApp. Lalu yang buka penyakit jantungan. Bisa menjadi masalah baru,” katanya.

Ia juga menyebut kejadian penipuan melalui medsos sering terjadi melalui chatting, SMS dan via telepon.

“Banyaknya kejadian akibat data pribadi di posting di posting. Banyak modus yang dilakukan di sana kita pengguna lebih jeli,” katanya.

Tim PKM diantaranya, Veki Edizon Tuhana, S.I.Kom., M.I.Kom (Ketua Tim PKM), Silvania S.E. Mandaru, S.Sos., M.Comn, Emanuel Sowe Leuape, S.I.Kom., M.I.Kom, Sharon Claudia Rambu Podu Diah, S.I.Kom., M.A, Eunike Umbu Dondu, Imanuel Atapada, Hendrikus Agut dan Fransiskus X.A Usfomeni sebagai anggota. (gat/dek)

  • Bagikan