Sasar Lima Pulau di Empat Kabupaten
KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Timur menyiapkan Rp 5 miliar untuk pelaksanaan Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) 2024 yang digelar di lima pulau di empat kabupaten yang masuk dalam wilayah Terdepan, Terluar dan Terpencil (3T) di wilayah NTT.
Lima pulau di empat kabupaten yaitu di Pulau Rote, Pulau Sabu, Raijua, Pulau Pantar dan Pulau Timor Naikliu. Pelepasan tim ekspedisi rupiah berdaulat ini dilepas oleh Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia Kalake, dan Kepala Perwakilan BI Wilayah NTT Agus Sistyo Widjajati di Kupang, dermaga Lantamal VII Kupang, Jumat (26/7).
Tim ekspedisi rupiah berdaulat menggunakan KRI Ajak 653. Kepala Perwakilan BI NTT, Agus Sistyo mengatakan, untuk pelayanan di lima pulau 3T, Bank Indonesia menyiapkan Rp 5 miliar uang baru untuk ditukarkan dengan uang lama atau tidak layak edar.
Kepala BI NTT menjelaskan, uang yang dibawa semuanya adalah uang emisi tahun 2022 dengan rincian uang kertas pecahan Rp100 ribu berjumlah Rp500 juta, pecahan Rp 50 ribu berjumlah Rp 500 juta dan pecahan Rp 20 ribu berjumlah Rp 2 miliar.
Dia melanjutkan, uang kertas pecahan Rp 10 ribu berjumlah Rp 1 miliar, uang kertas pecahan Rp 5 ribu sebanyak Rp 500 juta, uang pecahan Rp 2 ribu berjumlah Rp 400 juta dan uang kertas pecahan Rp1.000 berjumlah Rp100 juta.
“Jadi mulai dari uang kertas pecahan Rp1.000 hingga Rp100 ribu semuanya kita bawa untuk ditukarkan dengan uang lusuh yang diperoleh dari masyarakat di daerah-daerah yang menjadi sasaran,” jelasnya.
Uang Rp 5 miliar itu, kata Agus Sistyo, nantinya setiap pulau mendapatkan jatah Rp 1 miliar dan diharapkan agar semua uang emisi 2022 yang dibawa dalam ekspedisi rupiah berdaulat, bisa habis tertukar dengan yang lusuh.
Namun, kata dia, jika memang di salah satu pulau tidak tertukar habis, tentunya akan digunakan untuk penukaran di pulau berikutnya, sehingga peredaran uang layak edar bisa sampai ke masyarakat di wilayah 3T.
Dia juga menambahkan, jika dibandingkan tahun 2023, jumlah uang yang disiapkan mencapai Rp 15 miliar, namun kali ini jumlahnya hanya Rp 5 miliar karena dilihat dari serapannya. Menurutnya, beberapa waktu lalu memang diedarkan Rp 15 miliar, tetapi karena terserap maksimal, sehingga kali ini diturunkan.
"Selain melakukan penukaran uang rupiah di sejumlah pulau tersebut, Bank Indonesia juga memanfaatkan momentum tersebut untuk mensosialisasikan rupiah kepada masyarakat dan pelajar yang ada di daerah tersebut," tambahnya.
Disamping itu, kata dia, BI NTT menyalurkan bantuan untuk gereja dan mesjid serta sejumlah sekolah di lima pulau akan disinggahi.
Sementara itu, Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia Kalake mengatakan, bahwa kegiatan ini untuk menjaga kedaulatan bukan hanya di bidang pertahanan dan keamanan, tetapi juga di bidang ekonomi di Provinsi NTT.
"Ekspedisi rupiah berdaulat adalah layanan penyediaan uang rupiah layak edar melalui khas keliling, dan informasinya akan ada 16 personel yang akan diantar oleh KRI AJAK, dan ini adalah kolaborasi yang sangat baik, terima kasih kepada TNI Angkatan Laut yang telah membantu kegiatan ini," jelasnya.
Dia mengatakan, kerja kolaborasi seperti ini tentunya untuk menegakkan kedaulatan negera di daerah 3T, rupiah tidak hanya berperan sebagai alat tukar yang sah, tetapi juga simbol kedaulatan dan kehadiran negara di daerah 3T.
"Tim akan berlayar mulai 26 Juli sampai dengan tanggal 1 Agustus ke lima pulau, tentunya masyarakat harus bisa memanfaatkan secara optimalkan pelayanan ini, menukarkan uang-uang emisi lama dengan uang yang baru," tambahnya.
Wakil Komandan Lantamal VII Kupang Kolonel Marinir Aris Budiadi mengatakan, TNI AL sebagai garda terdepan memiliki tugas menjaga dan menegakkan wilayah kesatuan RI punya tugas untuk mengawal kegiatan yang dilakukan oleh BI.
"Baik BI dan TNI AL punya tujuan yang sama yakni menjaga kedaulatan dan kepentingan yang sama dalam mendukung pembangunan nasional," pungkasnya. (thi/dek)