Kalau Garuda Sudah di Dada, Lain Cerita!

  • Bagikan
PSSI.org GENGSI NEGARA. Pelatih Timnas U-19, Indra Sjafri menyalami pelatih Malaysia Juan Torres Garrido usai sesi konfrensi pers, kemarin

Indonesia U-19 vs Malaysia U-19

SURABAYA,TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID – Ibarat juru masak, makanan (baca: Indonesia U-19) yang diracik Indra Sjafri sudah setengah matang. Dibutuhkan dua langkah lagi agar matang sempurna (juara). Dua langkah tersebut adalah semifinal melawan Malaysia U-19 nanti malam. Dan, jika menang, di partai puncak nanti.

Jika itu tercapai, Indra berarti akan mengulangi sejarah seperti pada ajang yang sama edisi 2013. Ketika itu pelatih asal Sumatera Barat tersebut mengantarkan Evan Dimas Darmono dkk meraih gelar pertama –dan masih satu-satunya– Indonesia di ajang yang berlangsung sejak 2002 itu.

Malaysia adalah bumbu yang dibutuhkan untuk membuat racikan Indra sedap. Sejarah rivalitas dua jiran penyebabnya. Apalagi, di edisi 2018 dan 2019 Malaysia pula yang menjegal Indonesia di semifinal ajang ini.

”Saya setuju, untuk turnamen usia muda, menang memang bukan segalanya,” ujar Indra di Surabaya kemarin (26/7).

Tapi, lanjut Indra, jika sudah memakai lambang garuda di dada dan bertanding di turnamen antarnegara, hal tersebut jauh berbeda.

”Gengsi antarnegara tetap harus diperjuangkan,” tegasnya.

Pelatih berusia 61 tahun itu mengungkapkan, skuadnya saat ini jauh lebih berkembang. Sejak Januari lalu berkumpul, dia melihat banyak perubahan yang terjadi. Baik itu secara individu maupun secara tim. Tiga kali main di fase grup, terus menang dengan hanya dua kali kebobolan dan membukukan 13 gol.

Indra juga mengaku sudah menemukan komposisi terbaik. Karena itu, dia percaya diri bisa mengulang kesuksesannya di Piala AFF U-19 2013 lalu.

”Ini semifinal kedua saya di Jatim. Mudah-mudahan Allah izinkan melaju ke babak selanjutnya,” harapnya.

Sementara itu, pelatih Malaysia U-19 Juan Torres Garrido memprediksi laga nanti malam bakal berlangsung ketat.

”Kami sangat tidak sabar untuk bertanding. Anak-anak siap memberikan yang terbaik,” ungkapnya.

Indra sendiri berharap banyak Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, bisa dipenuhi suporter Garuda Nusantara, julukan Indonesia U-19. Agar makanan yang dia racik matang sempurna.

”Pemain pasti ingin membuktikan kemampuan di hadapan sebanyak mungkin suporter Indonesia,” ujarnya. (rid/c9/ttg/jpg/rum/dek)

==grafis===
Jejak di Semifinal

Indonesia U-19

  • 2013
    Menang atas Timor Leste U-19, masuk final dan juara mengalahkan Vietnam U-19
  • 2017
    Gagal ke final setelah kalah adu penalti melawan Thailand U-19
  • 2018
    Gagal ke final setelah kalah adu penalti melawan Malaysia U-19
  • 2019*
    Gagal ke final setelah kalah adu penalti melawan Malaysia U-19

Malaysia U-19

  • 2003
    Menang atas Singapura U-19, di final gagal juara karena dikalahkan Myanmar U-19
  • 2005
    Menang atas Laos U-19, di final gagal juara karena dikalahkan Myanmar U-19
  • 2007
    Menang atas Thailand U-19, di final gagal juara karena dikalahkan Vietnam U-19
  • 2011
    Kalah melawan Vietnam U-19
  • 2015
    Kalah oleh Thailand U-19
  • 2017
    Mengalahkan Myanmar U-19 lewat adu penalti, di final dikalahkan Thailand U-19
  • 2018
    Mengalahkan Indonesia U-19 lewat adu penalti, di final juara setelah menang atas Myanmar U-19
  • 2019*
    Mengalahkan Indonesia U-19 lewat adu penalti, di final juara setelah menang atas Australia U-18
  • 2022
    Menang atas Vietnam U-19, di final juara setelah menang atas Laos U-19

*Kelompok umur U-18

  • Bagikan

Exit mobile version