KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Musibah kebakaran di wilayah Kota Kupang terbilang cukup tinggi. Kebakaran ini telah melanda rumah maupun lahan kering.
"Rumah warga yang terbakar sebanyak 17 unit. Ini terhitung sejak Januari hingga 28 Juli," kata Plt Kepala Bidang Pengendalian Pemadam Kebakaran pada Dinas Pemadam Kebakaran Kota Kupang, Victor Ataupah, Senin (29/7).
Menurut Victor, penyebab kebakaran rumah diduga akibat korsleting listrik. Ada juga penyebab lain akibat dari pembakaran sampah sehingga merambat ke rumah warga.
"Kalau untuk kebakaran lahan kosong yang terbakar sejak Januari hingga 28 Juli sebanyak 71 kejadian," ungkapnya.
Victor juga tidak lupa mengimbau masyarakat Kota Kupang agar tidak membakar lahan kosong sembarangan. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk tidak membuang puntung rokok di sembarang tempat. Pasalnya, sangat rawan terjadinya kebakaran.
Sementara Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Sti Nenot'ek, menjelaskan bahwa wilayah yang berpotensi dilanda angin kencang yaitu Kota Kupang, sebagian Kabupaten Kupang, Sabu Raijua dan Kabupaten Rote Ndao.
Secara umum, sebagian besar wilayah NTT telah memasuki musim kemarau. Pertumbuhan awan mulai menurun dan angin Monsoon Timur sudah mulai aktif.
Aktifnya equatorial rosbby di wilayah NTT sehingga menyebabkan terjadinya hujan di beberapa wilayah NTT.
"Waspadai potensi angin kencang yang sifatnya kering di musim kemarau yang berpotensi menyebabkan meluasnya kebakaran hutan dan lahan di wilayah NTT," pungkasnya. (r1/gat/dek)