RSUD Borong Ingin Jadi RS Unggul

  • Bagikan
FANSI RUNGGAT/TIMEX TIUP LILIN. Penjabat Bupati Matim, Boni Hasudungan bersama Direktris RSUD Borong, Kresensia Nency dan Kepala Dinas Kesehatan Matim, Tintin Surip meniup lilin pada momen HUT ke-4 RSUD Borong, Selasa (30/7).

BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Rumah sakit umum daerah (RSUD) Borong Kabupaten Manggarai Timur (Matim) merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-4, Selasa (30/7). Momen ini untuk melakukan perubahan terhadap pelayanan. Terus berpegang pada moto pelayanan, yakni Sigap, Unggul, Nyaman dan Memuaskan (Senyum).

Seremonial HUT berlangsung di halaman rawat jalan RSUD Borong di Lehong Desa Gurung Liwut Kecamatan Borong. Ditandai dengan pemotongan kue ulang tahun oleh Penjabat Bupati Matim, Boni Hasudungan yang didampingi Direktris RSUD Borong, Kresensia Nency dan Kepala Dinas Kesehatan Matim, Tintin Surip. Hadir saat itu sejumlah pimpinan OPD.

Hadir juga saat itu Kepala Bank NTT Cabang Borong, Janet A Wie Lawa, Kepala BPJS Matim, Eka Pristiwati Suryaningrum bersama jajaran, para dokter spesialis dan dokter umum, tenaga medis, pegawai RSUD Borong dan undangan. Pada momen itu menampilkan sejumlah lomba dari setiap unit pelayanan RSUD Borong dengan mengusung tema "Sinergis Bersama Membangun RSUD Borong, Tumbuh, Mandiri dan Unggul”.

"Acara hari ini adalah momentum bagi kami untuk mulai melakukan perubahan terhadap pelayanan dan mulai memperbaiki cara pelayanan yang mungkin selama ini masih kurang memuaskan. Sehingga banyak masyarakat yang kurang puas. Sebenarnya acara ini dilaksanakan pada 17 Juli 2024, tapi karena berbagai kesibukan," jelas Direktris RSUD Borong, Kresensia Nency yang ditemui usai kegiatan HUT.

Dikatakan, pada momen yang penuh syukur itu, pihaknya mengambil poin-poin kegiatan yang kira-kira nantinya bisa menambah kualitas pelayanan di rumah sakit tersebut. Di mana, dalam pelayanan, cukup mendapat support dari pemerintah berkait dengan sarana dan prasarana serta alat kesehatan (alkes) dan anggaran yang memadai. Namun saat ini masih terkendala dengan pemenuhan sumber daya manusia (SDM).

Menurut Nency, RSUD Borong masih kekurangan beberapa dokter pelayanan yang memang dibutuhkan. Namun berbagai upaya telah dilakukan untuk memenuhi kendala tersebut, yang paling urgen dokter spesialis anastesi. Sehingga selama ini, RS tersebut tidak bisa melakukan pelayanan operasi. Namun sekira September atau Oktober 2024, sudah ada tenaga dokter itu untuk bekerja di RSUD Borong.

"Ke depannya, kami akan meningkatkan jumlah pelayanan sesuai kebutuhan masyarakat Matim. Juga meningkatkan kualitas seperti memperbaiki lingkungan RSUD Borong yang mungkin dulunya dikenal penuh dengan hutan semak belukar. Tapi langkah untuk memperbaiki ini tentu melalui momen ulang tahun ini, kami ada lomba dari setiap unit untuk membuat asri lingkungan dengan lomba taman," bilangnya.

Efek dari lomba itu kata Nency, cukup bagus dan berhasil karena terjadi perubahan yang signifikan di lingkungan RSUD. Yaitu tampak menjadi indah, asri dan sudah tidak ada lagi pengunjung yang membuang sampah sembarang tempat. Selain itu juga ada lomba untuk mengenalkan pelayanan di RSUD kepada masyarakat dengan membuat video branding RS lalu di share ke medsos.

Melalui karya tersebut, tentu masyarakat bisa tahu apa saja pelayanan di RSUD Borong dan seperti apa saja isi fasilitas serta SDM di RSUD Borong. Kemudian, ada lomba cuci tangan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam melayani pasien, memastikan keselamatan pasien dan mencegah infeksi pada pelayanan.

Selain itu ada lomba duta RS, bertujuan untuk menjawab keluhan masyarakat terhadap pelayanan yang kurang memuaskan, tidak peduli dan dinilai kasar. Melalui lomba itu, efeknya meningkatkan skill dan kemampuan pemberian pelayanan untuk lebih empati, nyaman dan lebih sigap dalam memberikan pelayanan. Sesuai moto pelayanan RSUD Borong adalah Senyum.

"Sekarang RSUD Borong masih tipe D. Tentu kabupaten itu harus memiliki rumah sakit tipe C. Disini berbagai upaya telah kami lakukan selama empat tahun memenuhinya melalui bantuan DAK untuk pembangunan sarana fisik. Sekarang ada satu gedung rawat inap lantai dua dengan kapasitas 56 tempat tidur. Tahun 2024 ada tambah satu gedung lantai dua untuk rawat inap dengan estimasi 50 tempat tidur," ujar Nency.

Dikatakan, jika saja sudah ada penambahan gedung baru, maka sudah memenuhi syarat untuk mengusulkan peningkatan ke tipe C. Bahkan, SDM sudah memenuhi syarat dengan kondisi ada empat dokter spesialis dasar dan penunjang. Secara dokumen dan kesiapan sudah cukup siap untuk mengajukan peningkatan RS.

Terakait tema yang diusung dalam perayaan HUT ke-4 RSUD Borong, Nency menjelaskan bahwa RSUD Borong selalu bekerja sama dengan pemerintah, baik pusat, daerah maupun dengan masyarakat sekitar dan juga pihak swasta yang nantinya akan berkontribusi terhadap pelayanan. Berusia empat tahun, RSUD Borong masih dalam posisi yang bertumbuh.

"Harapan kami ke depanya sudah mandiri dalam hal pengelolaan rumah ssakit dalam hal pembiayaan dan pelayanan. Saat ini RSUD Borong sudah menerapkan BLUD. Mimpi kami adalah menjadi unggul dalam pelayanan rumah sakit se-Provinsi NTT," jelas Nincy.

Dia menambahkan, pada tahun 2024 target pendapatan RSUD Borong sebesar Rp 5 miliar. Namun pada Mei 2024 sudah mencapai angka target itu. Bahkan pada Juni 2024, pendapatanya telah mencapai Rp 6 miliar. Sehingga optimis pada tahun 2025, RSUD Borong sudah bisa mandiri dan tidak bergantung banyak dengan membebani APBD Kabupaten Matim.

Sementara Penjabat Bupati Matim, Boni Hasudungan pada kesempatan itu mengatakan usia RSUD Borong boleh dibilang masih seperti bayi, tapi bayi unggul. Di mana pernah mengalami jatuh, tapi tidak putus asa. Namun tetap bergerak dan jadi pejuang, sehingga kondisi RSUD Borong saat ini sudah luar biasa kemajuannya. Hal itu karena adanya semangat perubahan-perubahan.

"Terima kasih kepada Dinas Kesehatan dan Direktris RSUD Borong bersama jajaran yang telah membuat rumah sakit ini berwarna. Kalau ada cerita masih kurang lengkap di sini dan di situ, hal itu adalah proses. Setiap kekurangan menjadi semangat untuk berubah. Saya percaya di RSUD Borong adalah orang-orang luar biasa dan setiap ada kekurangan mari kita perbaiki," kata Boni.

Dia mengatakan, pada momen HUT menunjukkan perubahan dan pada usia empat tahun dipercaya pasti ada optimisme. Sebagai Penjabat Bupati Matim, dirinya semakin percaya bahwa RSUD Borong tahun depan akan menjadi RS tipe C. Sebab, semua yang ada adalah orang sukses, yakni sukses mulia. Ukuran sukses itu yakni ekonomi, tahta, kata-kata didengar orang dan cinta. Juga harus mulia, agar apa yang raih ke atas akan bermanfaat bagi orang lain.

Boni menjelaskan, ada keraguan tentang dokter spesialis dan hal itu sudah dilakukan. Jika saja sebelumnya masih belum semaksimal sekarang dalam hal pelayanan, karena dokter spesialis belum lengkap dan ruangan terbatas, tapi sekarang semua sudah lengkap. Apalagi tahun 2024 ada penambahan sejumlah pembangunan gedung baru. Kondisi itu mengarah menuju RS ke tipe C.

"Sisi kemandirian, optimis dengan pendapatan RSUD Borong, karena belum apa-apa kondisinya sudah lewat dari target. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin percaya dengan RSUD Borong. Sehingga terima kasih kepada manajemen RSUD Borong," ucapnya.

Tambah Boni, RSUD Borong optimis jadi RS yang unggul. Sehingga dengan merayakan HUT ke-4, ada semangat dan optimisme. Semua yang bekerja atau terlibat di RSUD Borong adalah orang yang luar biasa yang bekerja mau melayani. Tidak ada yang lebih istimewa, namun semuanya adalah tim besar, kuat dan saling  melengkapi. Kekuatan itu memaksimalkan pelayan di RS untuk Kabupaten Matim. (kr1/ays/dek)

  • Bagikan