KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Fenome alam berupa gempa bumi di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) selama bulan Juli tercatar mencapai ratusan kali. Dari total kejadian gempa bumi tersebut, sebanyak tiga kali kejadian gempa bumi dirasakan guncangannya oleh masyarakat.
"Telah tercatat sebanyak 272 kali kejadian gempa bumi dan 3 kali kejadian dirasakan guncangannya oleh masyarakat," kata Kepala Stasiun Geofisika Kupang, Margiono, Kamis (1/8).
Gempa bumi yang dirasakan guncangannya oleh masyarakat itu berlokasi di 6 km Barat Daya Kodi-Sumba Barat Daya dengan magnitude 3,1. Selain itu, kejadian gempa bumi di 24 km tenggara Kabupaten Kupang, dengan magnitude 5,4. Gempa bumi tersebut dirasakan di Kota Kupang, SoE-TTS dan Kabupaten Alor. selanjutnya, 37 km Timur Laut Tambolaka dengan magnitude 4,5 yang dirasakan di Tambolaka.
"Gempa bumi pada periode ini didominasi oleh gempa bumi magnitudo kecil (M< 4,0) sebanyak 259 kejadian dan berkedalaman dangkal (D<60 Km) sebanyak 208 kejadian," ungkapnya.
Margiono menambahkan bahwa kejadian gempa bumi di laut sebanyak 211 kejadian (78%) dan di darat sebanyak 61 kejadian (22%). Dengan frekuensi kejadian gempa bumi harian tertinggi terjadi pada tanggal 15 Juli 2024 yakni sebanyak 18 kali kejadian.
"Kejadian gempa bumi terbanyak terjadi di Pulau Flores dan sekitarnya sebanyak 124 kejadian," ujar Margiono.
Sementara pada Juni 2024, sebanyak 218 kejadian gempa bumi. Terdapat 1 kejadian di rasakan masyarakat Kabupaten TTS, dengan kekuatan 3,4 SR, terjadi tanggal 30 Juni 2024.
Kejadian gempa bumi di darat sebanyak 62 kejadian dan gempa bumi di laut sebanyak 219 kejadian. Kejadian gempa bumi kedalaman <60 km sebanyak 215 kejadian. Kedalaman 60-300 km ada 64 kejadian. Kedalaman 300 km ada 2 kejadian.
Kejadian gempa bumi terbanyak terjadi pada wilayah Pulau Flores dan sekitarnya dengan jumlah 132 kejadian. Sementara kekuatan 4 magnitudo ada 269 kejadian. Kekuatan 4-4,9 magnitudo ada 12 kejadian.
Kejadian gempa bumi terbanyak terjadi pada tanggal 13 Juni 2024 dengan jumlah 25 kejadian.
"Semoga informasi yang kami berikan dapat bermanfaat dan cegah penyebaran Hoaks terkait kegempaan serta tsunami dengan memperbarui informasi resmi dari BMKG," pungkasnya. (r1/gat/dek)