Paket Ansy Lema-Emi Nomleni Potensial

  • Bagikan
Jimmy Nami

DPP Hanura-PDIP Sepakat, Refafi: Saya Menunggu Saja

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Perhelatan politik pemilihan kepala daerah (pilkada) NTT kian memanas. Pasangan bakal calon dan peta koalisi partai politik (parpol) juga mulai nampak.

Dua dari tiga kandidat bakal calon gubernur pun sudah menetapkan pasangan bakal calon wakil gubernur.

Pasangan Melki Laka Lena-Johni Asadoma yang diusung Partai Golkar, PAN, Gerindra dan berpeluang PSI dan Partai Demokrat ikut merapat.

Simon Petrus Kamlasi-Andre Garu (SIAGA) diusung Partai Nasdem dan PKB. Sementara Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) yang didukung PDIP belum juga memantapkan pasangannya.

Aktivitas 98 itu digadang-gadang akan berpasangan dengan Ketua DPD Partai Hanura NTT, Refafi Gah, namun belakangan DPP menyerahkan semua keputusan itu kepada yang bersangkutan.

Refafi Gah tampak ragu-ragu dalam menentukan sikap politiknya. Sementara PDIP dan Ansy Lema juga selektif serta memperhitungkan langkah politiknya.

Mencermati realita politik ini, pengamat politik asal Undana, Yohanes Jimmy Nami menyebut, hal ini merupakan pekerjaan rumah bagi Ansy Lema dan PDIP untuk membentuk koalisi dan mencari bacawagub yang tepat.

“Belum bisa diprediksi apa yang akan menjadi strategi PDI Perjuangan untuk mendapatkan pasangan yang tepat bagi Ansy Lema dan koalisi bagi PDI Perjuangan, sehingga berkompetisi menuju pilgub 2024,” katanya.

Terkait kemungkinan koalisi PDIP-Hanura, akademisi yang akrab disapa Jimmy Nami ini mengungkapkan cukup ideal terjadi.

Ia beralasan bahwa sebagai prasyarat administrasi pencalonan walaupun secara substansi komunikasi politik antara kedua parpol belum tentu mengerucut pada apakah proposal yang akan diajukan Partai Hanura yaitu Refafi Gah sebagai bakal calon wakil memiliki kemungkinan, ia atau tidak.

“Bisa saja koalisi dibangun bersama Hanura terjadi tanpa Refafi sebagai bacawagub dengan substitusi pada ruang politik lain sebagai kompensasi atau memang koalisi dengan proposal yang diajukan Hanura sebagai bacawagub,” katanya.

Menurutnya, PDIP hanya butuh keberanian untuk melakukan eksperimen kekuatan politik yang ada termasuk melakukan exercise terhadap paket Ansy Lema-Emi Nomleni.

Ia menegaskan bahwa pasangan Ansy-Emi cukup proporsional untuk mengakomodasi peta dan budaya politik publik NTT. Aktivitas politik lanjutan adalah mengamankan parpol koalisi yang masih bisa diganggu eksistensi koalisinya untuk bergabung bersama platform yang diusung Ansy Lema dan PDIP.

“Hemat saya masih banyak ruang politik yang bisa dikapitalisasi sebagai modal politik oleh PDI Perjuangan dan Ansy Lema jika tensi komunikasi bisa dibangun lebih progresif dan adaptif sesuai dengan dinamika politik yang berkembang,” pungkasnya.

Terpisah, Refafi Gah menegaskan bahwa pertemuan antara DPP Partai Hanura dan DPP PDIP sudah berlangsung dan sudah ada kesepakatan. Berlanjut pada kunjungan Ansy Lema ke DPD Partai Hanura NTT.

“Soal sikap, sudah sangat jelas. DPP Hanura-PDIP sudah putuskan namun sebagai calon wakil gubernur, saya menunggu saja bagaimana tindak lanjut dari putusan itu,” katanya.

Sebagai anggota DPRD NTT aktif dan terpilih untuk periode 2024-2029, pada prinsipnya menunggu tindak lanjut dari PDIP. Kalau pun ada kader PDIP yang bagus dan dicalonkan sebagai wakil tidak menjadi masalah.

“Kalau tindak lanjut, monggo. Kalau PDI Perjuangan memiliki pilihan lain atau mengusung kader PDIP yang bagus sebagai wakil kenapa tidak. Dan untuk koalisi kami ikut arahan dan perintah DPP,” tandasnya.

Meski demikian, Refafi menilai, ini semua hanya soal waktu. Semua masih dalam proses dan ketika Tuhan berkehendak, maka tidak ada yang mustahil dan tidak ada yang bisa pisahkan.

Baginya, kerja-kerja politik ke depan terus dilakukan. Bahkan sebelumnya ia beberapa kali road show di DPC Partai Hanura se-NTT dan kerja-kerjanya sebagai anggota DPRD selama ini tidak diragukan lagi.

“Komunikasi antara DPP, antara kami berdua sudah terjalin jadi kita menunggu waktu yang tepat saja. Semuanya indah pada waktunya,” tandasnya. (cr6/ays/dek)

  • Bagikan

Exit mobile version