Perkuat Literasi dan Inklusi Keuangan di Daerah Perbatasan, BNI Ajarkan Pelajar Kelola Keuangan Sejak Dini

  • Bagikan
Pemimpin BNI dan pimpinan serta siswa/siswi SMP Katolik Hati Tersuci Maria Halilulik, Atambua foto bersama dalam program literasi dan inklusi keuangan di daerah perbatasan, Jumat (28/6/2024) lalu. (FOTO: ISTIMEWA)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-BNI Cabang Kupang melakukan edukasi kepada lebih dari 100 pelajar di Atambua, Kabupaten Belu. Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu bentuk komitmen BNI dalam menanamkan budaya menabung sejak dini bagi para pelajar.

Literasi keuangan ini dilakukan dengan tujuan agar setiap siswa-siswi lebih memahami produk dan layanan bank, mengetahui manfaat dan keuntungannya serta risiko-risiko finansial yang mungkin timbul.

Acara ini juga sebagai salah satu bentuk upaya perseroan dalam mendukung program Satu Rekening Satu Pelajar yang diinisiasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Hadir secara langsung dalam acara tersebut, Carolus I Nyoman Mariadi selaku Pemimpin BNI Cabang Kupang dan Kepala SMP Katolik Hati Tersuci Maria Halilulik, Atambua, Suster Elga, SSPS.

Carolus I Nyoman Mariadi menyampaikan, momentum acara ini merupakan bentuk komitmen BNI untuk terus melakukan percepatan perluasan akses atau inklusi keuangan masyarakat, khususnya segmen pelajar/mahasiswa guna mendukung prioritas pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan dan mendorong pembangunan nasional.
Menurut Carolus I Nyoman Mariadi, melalui kemudahan akses keuangan, masyarakat memiliki kesempatan untuk memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan secara lebih optimal dalam merencanakan keuangannya.

Carolus I Nyoman Mariadi juga menghimbau kepada seluruh pelajar agar lebih berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan BNI. “Untuk menghindari penipuan, pastikan selalu melakukan verifikasi setiap informasi yang diterima. Pastikan sumbernya adalah resmi dari bank, dan jangan pernah memberikan data atau informasi pribadi kepada pihak yang tidak terpercaya," saran Carolus I Nyoman Mariadi.

Dikatakan, kurangnya tingkat pemahaman pelajar terkait berbagai produk dan layanan jasa keuangan membuat pelajar rentan menjadi korban kejahatan keuangan. Terutama di era digital seperti saat ini, para pelaku kejahatan memiliki beragam modus operandi yang semakin canggih.

"Kami percaya bahwa peningkatan literasi keuangan menjadi kunci dalam melindungi masyarakat dari risiko kejahatan keuangan yang semakin beragam," ujarnya.

Lebih lanjut Carolus I Nyoman Mariadi menjelaskan, peran BNI dalam kegiatan ini adalah memastikan adanya nilai tambah yang dapat diterima oleh seluruh pelajar, yakni memberikan kemudahan untuk menabung melalui pembukaan rekening yang dilengkapi berbagai fasilitas perbankan serta kenyamanan dalam bertransaksi.

“Melalui kegiatan literasi keuangan ini diharapkan mampu meningkatkan keterampilan, confidence level, serta behaviour masyarakat khususnya segmen pelajar agar dapat mengambil keputusan yang tepat dalam melakukan pengelolaan keuangan di masa depan, “ tutup Carolus I Nyoman Mariadi. (*/aln)

  • Bagikan