"Guru Individu Menjadi Kolaboratif"
Oleh: Jacobias Deferson Pingak, S.Pd *)
Penelitian (PISA) 2022 menunjukan hasil literasi dan numerasi siswa Indonesia masih berada pada level yang rendah dimana, kemampuan rata-rata siswa Indonesia pada kemampuan membaca atau literasi berada di skor 359 dari skor rata-rata dunia 469. Selain hasil PISA data riset Center Education Regulation and Development Analysis (CERDAS) pada tahun 2019, menunjukkan bahwa minat baca pendidik Indonesia masih tergolong rendah. Survei Bank Dunia tahun 2020 menunjukkan bahwa kualitas pendidik di Indonesia berada pada kategori rendah.
Banyak hal yang mendasari hasil riset yang disampaikan tersebut diantaranya adalah bahwa adaya learning loss akibat pandemi Covid-19 dan kurangnya kompetensi profesional guru yang berdampak pada hasil belajar siswa, yang mana di dalam satuan pendidikan terjadi kesenjangan kompetensi antar pendidik, yang satu dengan yang lainnya sehingga memberikan kontribusi yang kurang maksimal terhadap hasil belajar siswa.
Dalam melaksanakan perannya di satuan pendidikan masih banyak guru yang bersifat individualistik sehingga pengembangan kompetensi menjadi hal yang sulit dilakukan. Permasalahan pembelajaran dan kesulitan yang dihadapi di kelas dilakukan sendiri dengan persepsi bahwa tugas pembelajaran adalah tanggung jawab setiap individu guru sehingga mau tak mau guru sendirilah yang memikirkan dan mengatasi masalah tersebut, dengan demikian maka cara pandang guru harus dirubah agar tidak sering bekerja sendiri tetapi di dalam kelompok sesuai kebijakan kurikulum merdeka, guru di satuan pendidikan harus berada dalam wadah komunitas belajar berbagi pengetahuan dan keterampilan.
Komunitas Belajar Sekolah
Kehadiran Komunitas Belajar sangatlah penting bagi pendidik di satuan pendidikan karena komunitas belajar menembus batas ruang dan waktu. Kegiatan komunitas belajar dapat dilakukan dimanapun guru berada, kapanpun ingin guru lakukan dan dengan cara apapun ingin melakukannya. Waktu, tempat dan cara yang digunakan tidak terbatas bagi guru karena, komunitas belajar memberikan ruang bagi guru untuk lebih leluasa dan fleksibel mengatur kegiatan komunitas belajarnya.
Komunitas belajar memungkinkan pembelajar untuk belajar kapanpun dan dimanapun. Dengan adanya Platform belajar daring, forum diskusi, dan beragam sumber daya pembelajaran yang tersedia secara daring, pembelajar dapat mengakses materi belajar dan berinteraksi dengan sesama pembelajar kapan pun mereka membutuhkannya. Hal ini membuka ruang bagi pembelajaran yang fleksibel, menyesuaikan dengan jadwal dan kebutuhan masing-masing individu.
Selain itu, komunitas belajar merupakan wadah bagi pendidik dan tenaga kependidikan untuk belajar bersama dan berkolaborasi secara rutin, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar peserta didik. Diharapkan bahwa lewat komunitas belajar dapat merubah mindset guru yang dari guru Superman atau individu yang selalu melakukan pekerjaan sendiri sendiri menjadi guru yang kolaboratif, guru yang suka berbagi kesulitan, permasalahan ataupun guru yang memiliki praktik baik di satuan pendidikan.
Aktivitas Komunitas Belajar
Salah satu bentuk membangun kolaborasi yang efektif dan efisien antar sesama pendidik adalah dengan Komunitas belajar karena kegiatan Komunitas belajar dapat dilakukan di tingkat satuan pendidikan, yang disebut dengan komunitas belajar dalam sekolah atau intra sekolah. Aktivitas yang dilakukan oleh pendidik dalam satuan pendidikan dilakukan melalui refleksi bersama pendidik terkait hasil belajar siswa dan permasalahan pembelajaran yang dihadapi pendidik.
Dari hasil refleksi tersebut disepakati topik dan fokus yang menjad imateri atau bahan diskusi di dalam aktivitas komunitas belajar ataupun dapat menggunakan rapor pendidikan sebagai bahan untuk menentukan topik pertemuan komunitas belajar.
Pendidik dalam satu satuan pendidikan berkumpul untuk membahas berbagai hal yang terkait dengan pembelajaran dan masalah belajar peserta didik. Pertemuan pendidik ini dilakukan secara rutin setiap minggu dengan agenda yang terjadwal dan terstruktur. Selain itu,pertemuan juga dapat dilakukan secara informal antara pendidik di lingkungan sekolah.
Optimalisasi Komunitas Belajar
Agar pelaksanaan komunitas belajar intra sekolah, antar sekolah dan Komunitas belajar secara daring dapat dilakukan secara maksimal maka Mendikbud Ristek melalui Surat Edaran Dirjen GTK Nomor 4263 Tahun 2023 menegaskan tentang Optimalisasi Komunitas Belajar.
Dalam surat edaran tersebut dijelaskan bahwa peran pendidik, kepala sekolah, dan pengawas sekolah sangat penting terhadap transformasi pembelajaran paradigma baru. Keberhasilan komunitas belajar tidak lepas dari peran ketiga komponen tersebut. Komunitas belajar akan berhasil dan membawa dampak bagi kemajuan pendidikan apabila ketiga komponen tersebut melakukan perannya dengan penuh tanggung jawab.
Kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran di satuan pendidikan bertugas memberi dukungan dan motivasi kepada semua pendidik di satuan pendidikannya untuk dapat secara reguler melaksanakan komunitas belajar dalam sekolah.
Peran kepala sekolah menggerakkan setiap pendidik di sekolahnya agar saling bersinergi meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. Peran kepala sekolah diawali dengan pembentukan tim kecil Komunitas Belajar yang akan menjadi motor penggerak kegiatan komunitas belajar, merumuskan visi misi komunitas belajar dan menyepakati nilai-nilai bersama dari komunitas belajar.
Tanpa dukungan kepala sekolah, komunitas belajar hanyalah sebuah nama yang akan menghiasi struktur organisasi di satuan pendidikan . Kepala sekolah harus menjadi teladan bagi semua pendidik untuk menggerakkan komunitas belajar sehingga membawa dampak bagi kemajuan pendidikan di satuan pendidikan.
Peran Pengawas Sekolah
Pengawas sekolah adalah salah satu unsur penting yang memiliki tanggung jawab atas keberhasilan komunitas belajar di sekolah, kehadiran pengawas dalam aktivitas komunitas belajar menjadi motivasi bagi kepala sekolah dan pendidik untuk terus menggerakan komunitas belajar menjadi budaya sekolah.
Peran pengawas sekolah sangat urgen dalam terselenggaranya komunitas belajar.
Pengawas sekolah berperan untuk melakukan pendampingan kepada seluruh sekolah binaan dan untuk memberikan arahan kepada kepala sekolah dan pendidik tentang pembentukan komunitas belajar intrasekolah.Selainitu,pengawas juga memiliki peran dalam melakukan monitoring dan evaluasi terkait aktivitas komunitas belajar di setiap sekolah binaan.
Tujuannya monitoring dan evaluasi dilakukan agar pengawas sekolah mengetahui hambatan-hambatan yang terjadi di komunitas belajar untuk kemudian dicarikan solusi yang tepat. Sebagai pengawas sekolah hal pertama yang dilakukan adalah membersamai kepala sekolah agar dapat membentuk tim kecil dalam komunitas belajar yang akan berperan menggerakan kegiatan komunitas.
Setelah membersamai kepala sekolah pengawas melakukan penguatan kepada seluruh pendidik dan tenaga kependidikan disatuan pendidikan yang menjadi sekolah binaan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam terkait apa itu komunitas belajar, 3 ide ide komunitas belajar, nilai nilai dalam komunitas belajar dan cara melakukan refleksi dan evaluasi dalam kegiatan komunita sbelajar.
Dalam pelaksanaan komunitas belajar di satuan pendidikan pengawas sekolah melakukan monitoring dan selalu terlibat dalam setiap kegiatan diskusi agar dapat memberikan masukan dan solusi serta evaluasi terkait pelaksanaan kegiatan di komunitas belajar. Harapannya adalah agar tercipta iklim belajar yang positif untuk kemajuan pendidikan.
Tantangan dan Hambatan
Tantangan dalam mengembangkan dan memelihara komunitas belajar adalah pengelolaan waktu yang belum maksimal karena adanya kegiatan atau agenda tak terduga lainya bertabrakan dengan jadwal dan waktu komunitas belajar. Tantangan lain yang dialami dalam kegiatan komunitas belajar yaitu adanya guru guru senior yang belum mau beradaptasi dengan perubahan kurikulum dan teknologi serta kebiasaan refleksi belum dilakukan.
Menyadari adanya tantangan dan hambatan tersebut maka Pengawas sekolah sebagai teman belajar Kepala sekolah harus melakukan pendampingan lebih optimal dan memotivasi semua pendidik agar memahami manfaat dan keuntungan komunitas belajar bagi semuagurudi satuanpendidikan. (*)
*) Pengawas SMA Kabupaten Rote Ndao