KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Salah satu warga NTT yang diketahui bernama Imanuel Ale akhirnya menyerahkan dua granat Korea aktif ke Korem 161/Wira Sakti (WS), Rabu (7/8). Penyerahan kedua granat Korea itu diterima langsung oleh Danrem 161/WS, Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes.
Pada kesempatan itu, Danrem 161/WS menyampaikan terima kasih kepada warga yang sudah menyerahkan granat. Kedua granat itu diketahui masih aktif. Granat tersebut merupakan granat Korea yang daya ledaknya bisa mencapai 100 meter.
"Kita tahu bahwa granat ini sangat berbahaya. Apabila salah penggunaannya maka bisa berakibat fatal. Granat ini jika diusia tua maka tergesek atau tergoyang sedikit saja bisa meledak. Apalagi kalau jatuh. Granat ini nanti akan dimusnahkan," jelas Brigjen TNI Joao.
Menurut Danrem, di tanah Timor ini masih banyak senjata. Namun, masyarakat sudah mulai sadar untuk menyerahkan senjata organik, rakitan maupun granat. Sejak menjabat sebagai Danrem 161/WS, katanya, masyarakat Timorana dengan sadar telah menyerahkan senjata ke Korem 161/WS.
Label nama pengungsi atau eks Tim-Tim, kata Danrem, sesuai perintah KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak untuk merubah label nama pengungsi atau eks Tim-Tim menjadi Timorana. Dengan perubahan nama itu, mungkin yang masih menyimpan senjata, baik M16, AK, granat dan senjata api lainnya agar diserahkan ke Korem 161/WS.
"Sejak saya menjabat sebagai Danrem 161/WS, sudah ada satu pucuk senjata M16, senjata rakitan sebanyak 235 pucuk, dan dua granat yang sudah saya terima dari masyarakat," jelasnya.
Saat gejolak Tim-Tim, memang ada senjata yang direbut oleh orang yang bukan warga negara Indonesia (WNI). Setelah itu diambil lagi oleh WNI yang akhirnya dipakai lagi.
"Saat itu belum ada yang terkumpulkan dan ada yang takut kumpulkan. Harapan saya, saudara saya yang masih menyimpan barang-barang negara ini agar bisa segera dikembalikan," pungkasnya. (r1/gat/dek)