Golkar Umumkan Cagub di Pilgub NTT
KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar menjatuhkan putusan untuk menduetkan pasangan Emanuel Melkiades Laka Lena dan Irjen Pol (Purn) Johni Asadoma pada pilkada NTT sebagai bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur.
Keputusan tersebut diumumkan Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia di Jakarta, Kamis (8/8).
Menanggapi keputusan DPP Partai Golkar, pengamat politik asal Universitas Nusa Cendana (Undana) Yohanes Jimmy Nami menjelaskan, orientasi politik yang terkonsolidasi pada level nasional kemudian landing juga pada pilkada 2024, termasuk pilkada NTT.
“Saya melihat ada upaya yang sedang dikonstruksi oleh parpol pascapilpres untuk tetap secure pada koalisi besar yang dibangun di level pusat dan juga diterjemahkan pada level daerah,” katanya.
Ia menyebut, geliat politik ini semakin menarik karena agenda ini dibangun dengan frame time cukup panjang, target-target politik mesti diimplementasikan pada momentum politik 2029 sudah diproyeksikan dengan eksistensi koalisi yang dibangun saat ini.
Perubahan aras politik dilakukan parpol untuk membesarkan partainya dengan mengambil cerukan politik dari aktivitas politik eksternal partai. Apakah aras ini akan langgeng akan ditakar ke depannya, karena kekuatan parpol sesungguhnya ada pada aktivitas kaderisasi internal untuk memperkuat potretnya di tengah masyarakat.
“Jika koalisi besar yang dibangun dengan kerja-kerja politik efektif oleh Melki-Johni melalui jejaring parpol pendukung maupun pengusung, tentu pasangan ini menjadi salah satu pasangan yang sangat diperhitungkan oleh pasangan lainnya,” ungkapnya.
Sementara, Ketua Bappilu DPD I Partai Golkar NTT, Frans Sarong mengatakan, keputusan yang disampaikan DPP Partai Golkar sejalan dengan aspirasi selama ini. Sisi lain, itu merupakan penegasan final.
“Selama ini, Partai Golkar NTT sejak awal telah mengusung Melki Laka Lena sebagai calon gubernur NTT. Dan itu penegasan final dari DPP sebagaimana disampaikan pak Ahmad Doli Kurnia itu," katanya.
Frans mengatakan, lingkup Partai Golkar NTT sejauh ini sudah berkomitmen untuk mendukung Melki Laka Lena. Hal itu terlihat sejak penjaringan bakal calon kepala daerah. level DPD I Partai Golkar NTT memang tidak membuka penjaringan karena hanya mengusung Melki Laka Lena.
Pada tahapan itu kata dia, sebenarnya merupakan bagian dari konsolidasi Partai Golkar NTT. Partai Golkar NTT tidak membuka pendaftaran untuk umum karena memang hanya mengusung Ketua DPD I Partai Golkar NTT, Melki Laka Lena.
"Konsolidasi pemenangan paduan antara Golkar dengan Gerindra. Saya kira itu akan segera dilakukan dalam waktu dekat ini. Sekarang memang sedang menunggu waktu yang pas untuk konsolidasi pemenangan, paket. Paketnya, pasti segera," ujarnya.
Frans menegaskan, penguatan pemenangan bersama akan dilaksanakan sebelum pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dalam jadwal, pembukaan pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur NTT mulai 27-29 Agustus 2024.
Dia meminta keluarga besar Partai Golkar NTT menebalkan dukungan untuk Melki Laka Lena di akar rumput. “Dari berbagai survei, memang Melki Laka Lena memiliki tingkat kepemilihan paling tinggi. Disamping bisa bersama memenangkan paket yang ditetapkan,” pungkasnya.
Bakal calon wakil gubernur NTT, Irjen Pol (Purn) Johni Asadoma menyampaikan terima kasih atas keputusan DPP Partai Golkar yang telah memilihnya sebagai bakal calon wakil mendampingi Melki Laka Lena sebagai bakal calon gubernur.
"Saya menyambut baik keputusan Partai Golkar. Ini merupakan keputusan terbaik untuk sama-sama membangun provinsi ini," katanya.
Mantan Kapolda NTT ini mengatakan, lahirnya keputusan ini akan menambah spirit bersama dalam kerja selanjutnya, terutama bagi dua partai yakni Partai Golkar dan Partai Gerindra. Sebagai anggota Partai Gerindra, Johni Asadoma mengaku akan tetap mematuhi segala instruksi yang disampaikan.
"Kita tetap loyal dengan keputusan yang ada. Tentu ini menjadi spirit bersama ke depan," sebut dia.
Johni Asadoma mengaku sedang menemui sejumlah relawan yang mendukung dirinya dan Melki Laka Lena. Mantan petinju nasional ini menyebut tetap berkomunikasi dan menunggu arahan selanjutnya dari partai.
Dia juga optimis, semangat relawan dan struktur serta kader partai akan menjadi kekuatan membawa hasil yang baik. Ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh dukungan yang ada.
"Saya tetap berkomunikasi dengan pak Melki dan Partai Gerindra, para tokoh-tokoh untuk arah selanjutnya setelah keputusan kedua partai ini," ujarnya.
Diketahui, Partai Golkar dan Partai Gerindra sama-sama memiliki sembilan kursi di DPRD NTT hasil pemilu legislatif 2024 sehingga total kursi yang dimiliki dua parpol ini sebanyak 18, melampaui batas minimal yang ditentukan KPU yakni 13 kursi DPRD NTT. (cr6/ays/dek)