Pekerja Migran Asal Ndoso Dipulangkan dari Malaysia

  • Bagikan

LABUAN BAJO, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal desa Raka, kecamatan Ndoso, kabupaten Manggarai Barat atas nama Yo Mitalia Marfiah dipulangkan dari Malaysia dan akan dikembalikan ke kampung halamannya oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) setempat setelah diketahui yang bersangkutan tidak memiliki dokumen lengkap. Saat ini Yo Mitalia masih dalam bimbingan dan dampingan psiko terapy Rumah Singgah, Susteran JPIC SSpS Labuan Bajo.

Saat ditemui Timor Express di hotel Parlezo Labuan Bajo, Yo Mitalia Marfiah tampak ceriah. Tidak ada expresi sedih atau pun menyesal dengan apa yang dilakukannya. Ditanya apakah dirinya bersediah dipulangkan ke kampung halamannya, Yo Miftah ngotot ingin kembali ke Malaysia karena ada suami di sana dengan mengikuti prosedur yang benar. Sebab dia mengaku saat di Malaysia dia ditangkap dan dipenjarakan karena tidak memiliki dokumen apa-apa.
"Saya ingin pulang ke Malaysia tetapi lewat pintu depan yang benar,"ujarnya.

Kepala Dinas (Kadis) Nakertrans Mabar, dr.Ney Asmon membenarkan itu. Dikatakan instansinya mendapatkan informasi dari Jakarta kalau ada warga Mabar asal Ndoso dipulangkan dari Malaysia karena tidak memiliki surat-surat dan dokumen lengkap atau disebut PMI non prosedural. Dikatakan, setelah koordinasi akhirnya yang bersangkutan dipulangkan ke Manggarai Barat. Orang ini dalam keadaan trauma dengan pakaian seadanya di badan dengan kaki bekas tabrakan dengan kendaraan. Saat ini, lanjut dia, Yo Mitalia masih dalam dampingan dan bimbingan psiko terapy di Rumah Singgah Susteran JPIC SSpS Labuan Bajo untuk proses rehabilitasi atau pemulihan mental dan psikisnya. "Dia berangkat dengan saudara sekampungnya delapan tahun yang lalu bekerja di Malaysia dan diketahui tidak memiliki dokumen atau non prosedural akhirnya ditangkap imigrasi Malaysia dengan nasib berakhir seperti ini,"jelasnya

Ditambahkan untuk kedepan instansinya akan memberikan penguatan mulai dari tingkat desa supaya setiap warga yang ingin keluar wajib mengantongi rekomendasi dari desa, tujuan keluar daerah untuk apa dan sebagainya. Hal ini penting agar rekam jejak informasi yang ditinggal seorang PMI dapat dengan mudah diketahui di desa. Juga informasi tentang lowongan kerja juga diharapkan desa bisa membantu. Dan saat ini dinas Nakertrans juga sedang memproses tiga orang yang bakal dikirim ke Malaysia melalui prosedur yang benar. Akan jadi pembanding bagaimana orang ke Malaysia dengan melalui prosedur yang dengan dibandingkan mereka yang non prosedural.(kr2)

  • Bagikan