Suguhan Tuak Manis dalam Haik Jadi Sapaan Adat bagi Undangan

  • Bagikan
IMRAN LIARIAN/TIMEX SAPAAN ADAT. Asisten III Setda Kota Kupang, Yanuar Dally beserta para undangan lainnya disapa secara adat dengan suguhan tuak manis usai pembukaan event budaya etnis Rote di RW 03, Kelurahan Nunleu, Jumat (9/8).

Dari Event Budaya Etnis Rote di RW 03, Kelurahan Nunleu

Kelurahan Nunleu, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang merupakan kelurahan pertama yang menggelar event budaya etnis Nusa Tenggara Timur (NTT). Event budaya tahunan ini sudah menjadi program rutin Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang.

IMRAN LIARIAN, Kupang_

TUAN rumah event budaya di Kelurahan Nunleu tahun 2024 adalah wilayah Rukun Warga (RW) 03. Untuk event budaya tahun ini diwarnai nuansa budaya Rote.

Ini terlihat jelas dari busana adat yang dikenakan warga saat hadir pada event budaya ini. Alat musik tradisional yang digunakan dalam event budaya ini juga berasal dari Rote juga yaitu Sasando.

Asisten III Setda Kota Kupang, Yanuar Dalli beserta jajaran Pemerintah Kota Kupang lainnya tiba di lokasi kegiatan disambut dengan tarian adat Rote yang ditampilkan oleh sejumlah remaja putri dari RW 03, Kelurahan Nunleu. Para penari juga tampil dengan balutan busana adat Rote.

Kegiatan event budaya ini digelar sekira pukul 16.30 Wita, Jumat (9/8). Sementara pemain musik adalah kaum pria yang juga mengenakan busana adat Rote dilengkapi topi Ti'i Langga.

Camat Kota Raja, Victor Reyneer Therik juga mengenakan Topi Ti'i Langga saat mendampingi Asisten III Setda Kota Kupang, beserta rombongan dari Pemkot Kupang ketika masuk di tenda kegiatan.

Asisten III Setda Kota Kupang pun memgenakan busana adat Rote dipundak kanannya oleh Ketua RW 03 Kelurahan Nunleu, Mike Boelan. Hal yang sama jugandilakukan kepada Camat Kota Raja beserta sejumlah pimpinan OPD terkait yang hadir.

Asisten III bersama rombongan kemudian berjalan masuk ke kursi utama yang disediakan oleh panitia. Pada sisi bagian kiri tenda juga terdapat pameran hasil karya para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Hasil karya para pelaku UMKM ini dipajang berjejer dan tersusun rapi di atas meja.

Kegiatan yang sarat dengan budaya itu sebagai upaya melestarikan budaya NTT. Hal itu juga sebagai wujud penghormatan kepada para undangan yang hadir. Para undangan disapa secara adat dengan suguhan tuak manis yang diisi dalam wadah terbuat dari daun lontar yang disebut dengan nama Haik.

Asisten III Setda Kota Kupang, Yanuar Dalli, beserta sejumlah pejabat Pemkot Kupang yang hadir pun meneguk tuak manis tersebut.

Ketua RW 03, Kelurahan Nunleu, Mike Boelan mengatakan bahwa dalam suasana penuh suka cita dan syarat dengan kehangatan cinta, atas nama warga Kelurahan Nunleu dirinya menyampaikan selamat datang dalam acara event budaya di RW 03, Kelurahan Nunleu.

"Event budaya ini sebagai implementasi mempertahankan seni budaya bangsa yang beranekaragam dalam suatu tatanan Bhineka Tunggal Ika," jelas Mike Boelan.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Pemerintah Kota Kupang yang telah mengajak masyarakat untuk berupaya membangkit semangat masyarakat mempertahankan khazanah budaya.
Kegiatan ini juga senagai bentuk mengajak masyarakat menjaga eksistensi budaya sebagai identitas dan jati diri bangsa yang berbudaya.

"Tujuan dari pelaksanaan event budaya ini agar generasi penerus kita tidak terkontaminasi dengan budaya barat. Karena itu, dalam setiap kesempatan mesti berusaha untuk memperkenalkan kepada anak cucu agar mereka mencintai budaya bangsa sendiri, baik itu lagu-lagu daerah, busana adat dan tarian-tarian adat daerah," kata Ketua RW 03, Kelurahan Nunleu ini.

Asisten III Setda Kota Kupang, Yanuar Dally, mengatakan bahwa sejak awal digagas event budaya di Kota Kupang memang punya tujuan utama yakni untuk melestarikan seni budaya. Didalamnya ada pergerakan UMKM.

Event budaya ini juga diarahkan adanya kalender event. Ini bisa ditetapkan kalender event.

"Inilah yang akan kita kerjakan bersama," ujarnya.

Harusnya, kata Yanuar, pelaksanaan event budaya ini dievaluasi usai pelaksanaannya oleh Dinas Pariwisata supaya tujuan dapat tercapai.

Yanuar Dally menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu melancarkan kegiatan ini. Ungkapan yang sama juga kepada para pelaku UMKM yang turut memeriahkan.

"Semoga kegiatan ini tetap dijaga dengan baik," harapnya.

Perayaan hari ini bertepatan menyongsong HUT Kemerdekaan RI ke-79.

"Mari kita semua berdedikasi sukseskan kegiatan ini," ajaknya.

Paulus Nggadas, selaku Ketua Panitia, sekaligus Ketua RT 15/RW 03 Kelurahan Nunleu pada kesempatan itu menjelaskan bahwa event budaya etnis ini adalah program Pemerintah Kota Kupang dengan maksud melestarikan seni budaya bangsa yang dilakukan oleh masyarakat di seluruh Kelurahan di Kota Kupang.

"Event budaya etnis Rote di Kelurahan Nunleu digelar selama dua hari Jumat-Sabtu (9-10/8)," jelasnya.

Adapun sejumlah lomba akan digelar. Seperti Fashion Show kategori usia 5-12 tahun dengan menampilkan busana Flobamorata. Selain itu, ada juga lomba tarian Foti yang merupakan tarian ciri khas Rote dengan diiringi musik gong. Lomba fashion show kategori dewasa dan pasutri (pasangan suami istri) dengan mengenakan busana adat.

Selain itu ada juga pameran UMKM yang menghadirkan aksesoris seperti anting, gelang, kalung, tas, yang terbuat dari tenun ikat dan lainnya. (gat/dek)

  • Bagikan