BPJS Ketenagakerjaan Bersinergi dengan Tokoh Masyarat, Maksimalkan Manfaat Program Jaminan Sosial di NTT

  • Bagikan
BPJamsostek Cabang NTT bersama Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena menyerahkan santunan JKK, program BPJS Ketenagakerjaan bagi ahli waris dari (Alm) Adamri Erson Sina, di GMIT Jemaat Galed, Kelapa Lima, Kota Kupang. (FOTO: ISTIMEWA)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Dalam rangka memberikan perlindungan yang lebih baik bagi para pekerja, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJamsostek) cabang Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena menyelenggarakan sosialisasi manfaat program BPJS Ketenagakerjaan di GMIT Jemaat Galed, Kelapa Lima, Kota Kupang.

Arief Wahyudi, Kepala Bidang Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Cabang NTT, mengatakan, kegiatan tersebut menjadi momentum penting meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan sosial bagi seluruh pekerja, baik di sektor formal maupun informal. Di depan ratusan pemuda dan pemudi gereja, Arief memaparkan lima manfaat yang perlu dan wajib diketahui para calon peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Arief menyebutkan, lima manfaat menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaa, yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). "Kelima manfaat tersebut diperoleh ketika sah menjadi anggota dan dapat diproses sesuai ketentuan yang berlaku," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melki Laka Lena, sebelum menyampaikan materi sosialisasi, Ia menyerahkan santunan secara simbolis kepada Ibu Maria, ahli waris peserta BPJS Ketenagakerjaan atas nama Adamri Erson Sina. Santunan yang diserahkan senilai Rp 42.000.000.

Melki berharap santunan atas jaminan kematian tersebut dapat membantu keluarga yang ditinggalkan. Ia mengatakan, menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan diibaratkan sedia payung sebelum hujan. “Bagi kita semua tenaga kerja, agar apabila terjadi sesuatu dengan kita atau tenaga kerja, maka kita terlindung dan menjadi payung ketika kita mengalami kecelakaan kerja dan kematian. Hal ini perlu kita perhatikan agar semua masyarakat yang belum menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan segera mendaftarkan diri sebagai perlindungan untuk hidupnya ke depan,” jelas Melki Laka Lena.

Melki manambahkan, manfaat dari jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian ini, bila terjadi kecelakaan atau kematian, akan diurus pihak BPJS Ketenagakerjaan sampai selesai atau sampai sembuh.
“BPJS Ketenagakerjaan ini akan mengurus jamianan sosial kematian bagi semua masyarakat dengan berbagai jenis kematian, termasuk kematian karena bunuh diri, dan keluarga akan mendapatkan santunan sebesar Rp42 juta yang awalnya cuma membayar Rp16.800," kata Melki.

Program ini, lanjut Melki, sangat membantu para pekerja dan masyarakat guna melindungi semua.
'Bila sudah mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan selama 3 tahun dan tiba-tiba meninggal dunia, serta meninggalkan dua orang anak, BPJS Ketenagakerjaan juga akan membiayai 2 orang anak ini sampai lulus S1 dengan nominal bisa mencapai Rp174 juta,” ungkap Melki.

Maria Meliana Hoar Seran, ahli waris dari peserta almarhum Adamri Erson Sina, sambil berlinang air mata, mengucapkan terima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan yang telah banyak membantu semenjak suaminya sakit sampai meninggal dunia.

Maria mengaku sangat terbantu dengan manfaat JKM, terutama untuk kebutuhan pendidikan anak-anaknya.

Christian Natanael Sianturi, Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan NTT mengatakan bahwa proses klaim santunan ini sangat mudah dan prosesnya maksimal hanya tujuh hari setelah pengajuan. “Klaimnya itu sangat mudah. Maksimal hanya tujuh hari kami sudah melakukannya, tetapi dalam pelaksanaannya biasanya dua atau tiga hari kami sudah membayarnya. Yang penting adalah syarat-syaratnya harus lengkap. Kalau yang meninggal harus ada bukti meninggalnya, harus ada KTP-nya, dan juga harus ada nomor rekeningnya,” jelas Chris.

Mengenai rencana tindak lanjut dari kegiatan ini, Christian menyebut, BPJS Ketenagakerjaan Cabang NTT akan terus menggandeng tokoh-tokoh masyarakat maupun tokoh agama serta berbagai pihak untuk meningkatkan pelayanan publik. (*/aln)

  • Bagikan