ENDE, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Sukacita dan kegembiraan atas kedatangan Uskup Keuskupan Agung Ende ( KAE) terpilih, Paulus Budi Kleden, SVD tidak hanya dirasakan oleh umat Katolik KAE, namun juga oleh umat lintas agama.
Hal ini terlihat, satu jam sebelum pesawat yang membawa uskup terpilih landing, umat sudah menunggu meski terik matahari membakar kulit. Sepanjang jalan mulai dari bandara Haji Hasan Aroebusman, jalan Gatot Soebroto, patung Marilonga hingga istana keuskupan, umat berdiri berjejer sepanjang jalan yang dilalui.
Terlihat para pelajar muslim dari MTs, MIN maupun MAN serta umat muslim, Hindu dan Kristen Protestan turut menyambut uskup KAE.
Bahkan, untuk memeriahkan penyambutan Madrasah Alyah Negeri Ende, secara khusus menyambut uskup dengan tampilan drum band mulai dari depan Sat Brimob Ende hingga patung Marilonga.
Mgr Paulus Budi Kleden, SVD sekira pukul 14.10 tiba di bandara Haji Hasan Aroebusman Ende, Sabtu (10/8) dijemput Kanselarius RD Yohanes Evan Lando dan dibawa ke ruang tunggu VIP yang lama.
Setelah istirahat sejenak, Uskup Agung Ende, Paulus Budi Kleden, SVD keluar dan diterima di depan pintu bandara. Lalu dilakukan seremoni sapaan adat dan dikalungi tiga selendang dari umat Kevikepan Mbay yang diwakili oleh Penjabat Bupati Nagekeo, Raimundus Nggajo, Bupati Ngada, Andreas Paru yang diwakili oleh salah satu asisten Pemkab Ngada dan Penjabat Bupati Ende, Agustinus G Ngasu mewakili umat Kevikepan Ende.
Mgr Paulus Budi Kleden, SVD tiba di bandara Ende sekira pukul 14.10 kemudian dijemput RD Evan Lando dari pesawat menuju ruang tunggu bandara.
Setelah beristirahat, uskup terpilih disambut dengan tarian adat dan pengalungan tiga selendang dari perwakilan umat kevikepan Ende, Nagekeo dan Bajawa.
Didampingi panitia, uskup diarak menuju simpang lima Kota Ende, di mana sudah ditunggu oleh ribuan umat lintas agama. Di sepanjang jalan Gatot Soebroto dan beberapa titik seperti di sekitar depan gereja paroki Mautapaga berdiri ratusan pelajar muslim yang membentuk pagar betis.
Penyambutan yang sama juga dilakukan disepanjang jalan sambil memegang bendera Vatikan Kuning Putih dan bendera Merah Putih.
Saat melintas, dengan senyum khas Uskup Paulus Budi Kleden, SVD membalas lambaian tangan umat dan memberkati mereka dari atas mobil.
Dipatung Marilonga, Wolowona Kelurahan Rewarangga Selatan Kecamatan Ende Timur disambut tokoh lintas agama dan sapaan adat dari umat Paroki Roworeke dan tarian penjemputan.
Saat itu uskup diterima oleh Ketua MUI Ende, Abdul Syukur, Ketua PHDI Ende, Wayan Admono, Ketua Majelis Klasis Flores-Lembata, Pendeta Emanuel Talan, tokoh Katolik RD Adolf Keo dan tokoh agama lainnya.
Setelah pengalungan, uskup terpilih menyalami dan memohon doa dari para tokoh agama dalam pelayanan di Keuskupan Agung Ende dan bergerak menuju istana KAE.
Memasuki istana disambut drum band SMAK Syuradikara dan selanjutnya menuju gerbang istana KAE, disambut tokoh dari kevikepan Mbay diantar dengan tarian menuju pendopo istana dan diterima oleh Administrator KAE RD Yosef Daslan Moang dengan para imam di istana.
Setelah beristirahat sejenak, menuju kapela untuk berdoa dan selanjutnya berziarah ke makam para uskup yang telah meninggal.
Minta Tokoh Agama Doakan Karya Kegemblaannya di KAE
Uskup terpilih Keuskupan Agung Ende, Mgr Paulus Budi Kleden, SVD telah tiba di Kota Ende, Sabtu (10/8). Terlihat dirinya merasa haru melihat antusias umat lintas agama menyambut kedatangan dirinya.
Ketika bersalaman dengan para tokoh lintas agama, tepatnya di patung Marilonga Wolowona Kelurahan Rewarangga Selatan Kecamatan Ende Timur, dirinya sempat berbisik untuk mendoakan dirinya dalam memimpin umat di Keuskupan Agung Ende.
"Terima kasih telah menerima dan menjemput saya, saya berharap bisa mendoakan saya dalam memimpin KAE ke depan," sebut dia kepada para tokoh agama.
Momen penyambutan dan pengalungan dari tokoh agama yang terjadi di depan patung Marilonga, Wolowona Rewarangga Selatan, Kota Ende.
Saat itu, uskup diterima oleh Ketua MUI Ende, Abdul Syukur Muhammad, Ketua PHDI Ende, Wayan Admono, Ketua Majelis Klasis Flores-Lembata Pendeta Emanuel Talan, tokoh Katolik RD Adolf Keo dan tokoh agama lainnya.
Setelah pengalungan, uskup terpilih menyalami dan memohon doa dari para tokoh agama dalam pelayanan di Keuskupan Agung Ende.
Terpisah, Ketua Majelis Klasis Flores-Lembata, Pendeta Emanuel Talan, STh dimintai komentarnya mengatakan, saat bersalaman, Uskup Paulus Budi Kleden, SVD menyampaikan harapan dan doa untuk dirinya dalam melayani umatnya di KAE.
"Tadi bapak uskup sampaikan kepada saya, pak pendeta doakan saya dalam tugas pelayanan di Ende," kata Pendeta Emanuel.
Dikatakan, umat Kristen Protestan di Kabupaten Ende menyambut gembira kehadiran Uskup Keuskupan Agung Ende terpilih setelah wafatnya Mgr Vincentius Sensi Potokota.
"Kami juga turut menyambut gembira pada akhirnya umat Allah di Keuskupan Agung Ende telah memiliki gembala baru," katanya.
Sementara ketua PHDI Ende, Wayan Admono mengatakan, uskup terpilih Mgr Paulus Budi Kleden, SVD juga sempat berbisik dan meminta doa dalam tugas pelayanan di wilayah Keuskupan Agung Ende.
"Sebagai umat Hindu di Kabupaten Ende, kami ikut merasa senang karena umat Katolik di keuskupan ini sudah memiliki uskup baru," kata Wayan sembilan berharap umat beragama di Kabupaten Ende yang menjadi rahimnya Pancasila tetap saling menghargai dan merawat toleransi serta kerukunan.
"Ende ini kota Pancasila, toleransi dan kerukunan telah menjadi kekuatan kita dalam kebersamaan, maka mari kita jaga bersama," katanya.
Ketua MUI Ende, Abdul Syukur Muhammad juga mengatakan sebagai tokoh agama di Ende pasti terus membangun komunikasi dan bersinergi dalam nuansa kebersamaan untuk membangun daerah.
"Dengan terpilihnya uskup baru, maka umat Katolik di Keuskupan Agung Ende telah memiliki gembala baru. Kami akan terus membangun komunikasi seperti yang selama ini telah dilakukan dalam merawat kebhinekaan," sebutnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ende, Nikolaus Nama Payon mengatakan, keterlibatan para pelajar muslim dan ribuan umat baik Katolik maupun agama lain dalam penjemputan menunjukkan bahwa Ende sangat kental dengan toleransi dan kerukunan hidup antarumat beragama.
"Ini salah satu momen untuk mempertegas bahwa Ende adalah kota rahim Pancasila. Bumi Ende adalah laboratorium toleransi dan kerukunan antarumat beragama," katanya.
Disebutkan, ini bukan semata sebagai slogan tetapi melalui momen ini ingin ditegaskan bahwa sebuah peradaban kemanusiaan dari leluhur yang diwariskan kepada generasi sekarang.
"Kehadiran umat dari berbagai agama dalam penjemputan uskup bukan sebuah paksaan tetapi kehadiran yang spontan dari umat beragama di Kabupaten Ende," katanya.
Dalam resepsi sederhana usai upacara penjemputan, Uskup Paulus Budi Kleden, SVD menyampaikan terima kasih atas penjemputan yang dilakukan umat lintas agama.
"Terima kasih atas atensi mulai dari pengumuman hingga penjemputan hari ini. Dukungan dan doa semoga menjadi kekuatan bagi saya saat memimpin Keuskupan Agung Ende ke depannya," katanya. (kr4/ays/dek)