Imunisasi Polio Capai 95 Persen

  • Bagikan
IST IMUNISASI POLIO. Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati memberikan imunisasi polio kepada salah seorang anak belum lama ini di Kota Kupang.

drg. Retnowati: Berbeda Data Pusdatin dan Dinkes

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kupang hingga kini terus melakukan sweeping guna meningkatkan target sasaran imunisasi polio di Kota Kupang. Sweeping ini rencananya akan dilaksanakan hingga 28 Agustus mendatang.

Berdasarkan data yang diterima dari Dinas Kesehatan Kota Kupang, hingga saat ini terdapat 47.000 lebih sasaran telah diimunisasi polio di Kota Kupang.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati yang diwawancarai di ruang kerjanya, Senin (12/8) mengatakan, untuk pelaksanaan pekan imunisasi nasional (PIN) Polio tahap pertama di Kota Kupang telah mencapai 68,3 persen.

"Capaian kita kemarin 63,3 persen dari data Pusdatin.Tapi kalau data kita sendiri di Kota Kupang sudah mencapai 95 persen. Memang, ada ketidakharmonisan antara data dari Pusdatin dan Dinas Kesehatan sehingga terjadi perbedaan karena data dari pusat tidak ada data by name by address," jelasnya.

Dia menjelaskan, jika mengacu pada data yang ada di Dinas Kesehatan Kota Kupang, maka capaian imunisasi polio sudah mencapai 95 persen lebih yang terdata secara lengkap, alamatnya, orang tuanya, berapa nomor induk dan lainnya.

Dikatakan, dari data Pusdatin dengan sasaran sebanyak 73.000 lebih. Sementara capaian saat ini sudah mencapai 40.000 lebih sasaran yang sudah menerima imunisasi polio.

"Kalau data Pusdatin memang berbeda dengan kondisi yang sebenarnya, karena menggunakan data perhitungan angka kelahiran, status kota dan rata-rata pertambahan penduduk, sehingga memang terjadi perbedaan data dengan kenyataan di lapangan," jelasnya.

Dia melanjutkan bahwa terkait perbedaan data sasaran ini, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat, dan diakui bahwa data yang digunakan merupakan data laju pertumbuhan penduduk tahun 2020 lalu.

"Saat ini di Kota Kupang memang angka kelahirannya tidak terlalu besar, sehingga hal ini yang menjadi penyebab adanya perbedaan data. Nanti kita akan bersurat resmi ke pemerintah pusat," jelasnya.

Dikatakan, untuk sweeping sendiri, akan dilakukan sampai 14 hari ke depan atau tanggal 28 Agustus nanti.

Dia meminta kepada semua petugas untuk melakukan sweeping dengan baik agar tidak ada anak yang tercecer, guna memastikan masa depan anak tersebut untuk tumbuh sehat.

"Kalau pun ada warga pendatang, tetap dilayani," ungkapnya.

Ada pun permasalahan lainnya seperti masyarakat Kota Kupang yang bertugas di luar daerah, sehingga anak-anaknya dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat, sehingga tidak terlayani di Kota Kupang.

Prinsipnya, kata drg. Retnowati, pihaknya terus berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan sasaran. (thi/gat/dek)

  • Bagikan

Exit mobile version