Jawab Kebutuhan Masyarakat dan Dunia Industri

  • Bagikan
IST PRODUK UNGGULAN. Direktur Politani Kupang, Johanis A.Jermias (paling kiri) bersama Marco Verschuur dari Van Hall Larenstein University Of Applied Science saat memantau langsung produk unggulan Politani Kupang saat kegiatan Expo Politani Kupang di halaman Student Centre Politani Kupang, Senin (12/8).

Dari Pelaksanaan Expo Politani Kupang yang Mempromosikan Produk Unggulan

Guna menjawabi kebutuhan masyarakat dan dunia industri, maka Politeknik Pertanian Negeri (Politani) menggelar Expo Politani Kupang. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari sejak tanggal (12-13/8) di halaman Student Centre Politani Kupang.

IMRAN LIARIAN, Kupang

TERDAPAT 10 tenda yang menampilkan berbagai produk dari Politani Kupang. Selain Expo, ada juga kegiatan Penandatanganan Kerja Sama (PKS) dengan 5 SMK (Sekolah Menegah Kejuruan) yang merupakan kerja sama Politani Kupang Van Hall Larenstein University Of Applied Science.

Lima SMK yang melakukan PKS yakni SMKN Basmuti, SMKN Batu Putih, SMKN 1 Amarasi, SMKN 1 Amabi Oefeto Timur. Expo Politani Kupang ini dibuka secara resmi oleh Direktur Politeknik Pertanian Negeri Kupang, Johanis A. Jermias.

Pada kesempatan itu, Direktur Politeknik Pertanian Negeri Kupang, Johanis A. Jermias menjelaskan bahwa Expo Politani Kupang diprakarsai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan dan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi ( Kemendikbudristek).

"Expo ini bagaimana Politani membuka diri, memperkenalkan Politani kepada masyarakat, pemerintah tentang kontribusi dari Politani Kupang dengan menciptakan produk dan berbagai karya yang sejalan dengan kebutuhan masyarakat dan kebutuhan industri," jelasnya.

Expo ini semua prodi dan mitra mengambil bagian dalam pameran produk-produk unggulan.
Diharapkan melalui Expo ini Politani Kupang semakin dikenal dan semakin besarnya kontribusi-kontribusi yang akan diberikan bagi pengembangan wilayah dan pengembangan masyarakat, khususnya di wilayah NTT.

"Kita akan launching Living Lab akan menjadi konsorsium yang diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi berbagai penyelesaian persoalan, khususnya dalam bidang pertanian yang melibatkan semua aktor mulai dari hulu sampai hilir sehingga pada akhirnya semua aktor mendapatkan manfaat yang optimal dari kegiatan-kegiatan atau aktivitas pertanian," ungkapnya.

Kegiatan yang tak kalah penting yaitu diskusi publik terkait dengan hasil kegiatan peneletian tentang penguatan ekosistem kemitraan untuk pengembangan inovasi berbasis daerah di NTT.

"Terima kasih kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung kegiatan yang kami lakukan boleh berjalan dengan baik. Kami harapkan kegiatan kami ini dapat memberikan dampak bermanfaat bagi masyarakat kita," ungkapnya.

Sementara Ketua Panitia, John Tibo Kana Tiri, mengatakan bahwa kegiatan Expo Produk unggulan Politani Kupang merupakan salah satu kegiatan yang difasilitasi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

"Tujuannya untuk mempromosikan Politani Kupang bersama dengan produk unggulannya," jelasnya.

Harapannya lewat kegiatan ini politani Kupang dapat menyiapkan sumber daya yang unggul dan kompetitif untuk masyarakat dan juga bangsa dan negara.

Expo ini akan berlangsung selama dua hari yaitu Senin-Selasa (12-13/8) dan berlanjut dengan launching Living Lab dan diskusi publik.

Pada kesempatan itu, hadir juga Tim dari Van Hall Larenstein University Of Applied Science, Marco Verschuur. Marco Verschuur yang merupakan dosen pada University Of Applied Science menjelaskan bahwa tahun ini dimulai dengan pelatihan-pelatihan pengembangan rantai nilai untuk prodak-prodak pertanian, terutama tentang hortikultura.

"Tujuan dari kegiatan ini ingin mendirikan Living Lab, terutama untuk rantai makanan yang berkelanjutan," jelasnya.

Rantai nilai ini yang bergerak dari petani sampai ke suplayer. Terkait dengan Living Lab ini mengcover semua unsur-unsur, terutama menjadi penyambung yaitu Universitas dan SMK.

"Van Hall Larenstein ingin beri kontribusi buat Politani Kupang," ungkapnya.

Van Hall Larenstein mendapatkan dukungan dari Pemerintah Belanda. Mengenai Living Lab ini bekerja dengan stakeholder yang berbeda dan mengintegrasikan semua rantai nilai yang ada, bukan hanya petani, tetapi semua aktor yang ada. (gat/dek)

  • Bagikan