Kelompok Tani Fenun Studi Irigasi Tetes Otomatis

  • Bagikan
INTHO HERISON TIHU/TIMEX PANEN. Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof. Dr. drh. Annytha I. R. Detha, M.Si bersama kelompok Tani Fenun saat melakukan panen perdana Melon di UPT LLKK Undana, Rabu (7/8)

PKM Fakultas Pertanian Undana

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Puluhan warga Desa Baumata, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang yang tergabung dalam Kelompok Tani Fenun melakukan studi aplikasi Sistem Irigasi Tetes Otomatis untuk Optimasi Lahan Kering di Musim Kemarau dengan Budidaya Hortikultura Semusim di UPT Laboratorium Lahan Kering Kepulauan (LLKK) Universitas Nusa Cendana (Undana).

Program peningkatan pengetahuan petani ini merupakan bagian dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) bersama kelompok Tani Fenun, Rabu (7/8).

Kegiatan PKM ini dirangkai dengan acara panen melon oleh Rektor Undana yang diwakili oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof. Dr. drh. Annytha I. R. Detha, M.Si.

Selain melon, lahan seluas tiga hektar tersebut juga ditanami berbagai jenis tanaman lainnya, seperti pepaya california, buah naga, kacang-kacangan, sayuran hortikultura, cabai, dan tomat.

Ketua Kelompok Tani Fenun, Soleman Humau, mengaku bersyukur karena bisa mendapatkan kesempatan belajar di lahan kering Undana.

Daerah kering dan kesulitan air menjadi tantangan masyarakat NTT dalam mengembangkan pertaniannya. Namun bukan berarti petani membiarkan lahan kosong. Dengan berbagai teknologi yang dikembangkan saat ini menjadi peluang bangkitbya petani.

“Kami bersyukur karena bisa berkesempatan belajar tentang irigasi tetes ini. Ternyata sangat membantu petani,” katanya.

Ia berharap setelah tahapan ini, teknologi yang ada bisa diterapkan di lahan pertanian kelompok tani milikinya. “Kami sangat bersyukur. Dengan bantuan sistem irigasi tetes ini, kami berharap bisa meringankan pekerjaan kami dalam bertani. Kami juga tertarik untuk menerapkan teknologi ini di lahan kami dan mengajak Undana untuk terus mendampingi kami,” ungkapnya.

Ia juga menyebut bahwa kelompoknya belum pernah menggunakan sistem irigasi tetes karena keterbatasan pengetahuan.

“Dengan adanya kegiatan ini, kami merasa sangat terbantu, terutama dalam penerapan teknologi irigasi yang efektif untuk lahan kering,” tambah Soleman.

Yosua Tanggela, salah satu pengelola UPT LLKK Undana, menjelaskan bahwa penerapan sistem irigasi tetes ini sangat bermanfaat, terutama dalam budidaya tanaman melon.

“Dalam kegiatan ini, kami melibatkan sekitar 18 anggota dari Kelompok Tani Fenun. Mereka sangat antusias untuk mempelajari dan menerapkan teknologi ini di lahan mereka sendiri,” ujarnya.

Melon yang dipanen dalam kegiatan ini, kata dia, merupakan jenis pertiwi yang nantinya akan dipasarkan melalui beberapa gerai buah di Kota Kupang.

“Kami juga sering mendapat pesanan dari civitas akademika Undana, seperti pegawai dan dosen. Harga jualnya Rp 12 ribu per kilogram,” tambah Yosua.

Dalam sambutannya, Prof. Annytha menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu wujud dari tagline Undana Berdampak.

Menurutnya, undana harus memberikan dampak, salah satunya melalui penerapan teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, seperti sistem irigasi tetes ini.

“Ini adalah bukti bahwa apa yang dihasilkan oleh Undana dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya.

Ia berharap kegiatan ini terus berlanjut dan memberikan kontribusi positif bagi kelompok Tani Fenun dan kelompok tani lainnya di wilayah sekitar, terutama dalam menghadapi tantangan bertani di lahan kering selama musim kemarau. (cr6/thi/dek)

  • Bagikan