Tingkatkan Kewaspadaan, Pertamina Lakukan Simulasi OKD di Pulau Sumba

  • Bagikan
BERSAMA. Simulasi Operasi Keadaan Darurat (OKD) Level 1 dengan skenario kebakaran TPS limbah B3, tumpahan BBM, kebakaran tangki dan huru hara pada Jumat malam lalu (9/8). PERTAMINA PATRA NIAGA FOR TIMEX

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Dalam menjalankan aktivitas penerimaan, penimbunan dan pendistribusian BBM kepada masyarakat di Pulau Sumba, Pertamina Fuel Terminal Waingapu sebagai bagian dari Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus selalu dihadapkan kepada potensi risiko bahaya seperti kebakaran, ledakan, kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan serta bencana.

Hal ini mengharuskan Fuel Terminal Waingapu dalam menjalankan setiap kegiatan bisnis dan operasionalnya harus mengelola aspek Health, Safety, Security & Environment (HSSE) semaksimal mungkin sehingga dapat mengurangi kerugian yang mungkin timbul dan memudahkan dalam pelaksanaannya maupun pengendaliannya agar operasi berjalan dengan selamat, aman, handal, efisien guna mendukung visi & misi Pertamina.

Guna meningkatkan kesiapsiagaan pekerja dalam menghadapi keadaan darurat, untuk itu diperlukan suatu upaya penanggulangan dini terhadap keadaan darurat yang terjadi, salah satunya dengan melaksanakan Simulasi Operasi Keadaan Darurat (OKD) Level 1 dengan skenario kebakaran TPS limbah B3, tumpahan BBM, kebakaran tangki dan huru hara pada Jumat malam lalu (9/8).

Fuel Terminal Manager Waingapu, Ekwan Nursanto memgungkapkan, kegiatan simulasi OKD tersebut untuk meningkatkan aspek Health, Safety, Security & Environment (HSSE) di Pertamina dan juga melibatkan stakeholder terkait.

Pertamina Patra Niaga khususnya di Regional Jatimbalinus selalu memastikan kehandalan sarana dan fasilitasnya serta berkomitmen menyalurkan energi kepada masyarakat dalam pendistribusian BBM.

"Dengan seringnya simulasi yang kami lakukan, kami berharap masyarakat tidak perlu khawatir dengan keberadaan Fuel Terminal Waingapu, kami peduli dengan kondisi sekitar dan kami akan secara kontinyu melakukan antisipasi pengamanan keadaan darurat," ujar Ekwan, usai menggelar simulasi.

Kejadian dimulai dengan kebakaran TPS Limbah B3 dilanjutkan dengan overfill tangki timbun pada saat penerimaan BBM hingga menyebabkan vapour release dan menyulut terjadinya kebakaran pada tangki timbun No 09.

Pihak eksternal dari Satuan Brimob Batalyon C Brimob Pelopor Kompi 4 Sumba Timur, RSUD Umbu Rara Meha, Damkar ARFF Bandara Umbu Mehang Kunda, KSOP, Pelindo juga terlibat dalam kegiatan simulasi ini.

Kegiatan ini merupakan event tahunan dari Fuel Terminal Waingapu untuk meningkatkan kesiapsiagaan pekerja dalam menghadapi keadaan darurat.

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi menjelaskan aspek HSSE dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta memperkuat budaya keselamatan kerja.

"Kegiatan ini digunakan sekaligus sebagai bahan evaluasi untuk diskusi yang konstruktif antara pekerja lokasi dan manajemen untuk memetakan kendala yang mungkin saja ada dan memastikan langkah yang tepat untuk mengatasinya, salah satunya melalui kegiatan simulasi OKD ini," ujarnya.

Dalam memastikan kehandalan sarana dan fasilitas, Pertamina berupaya menjaga kelancaran pelayanan distribusi, di mana perusahaan harus memastikan sarfas dan peralatan berada dalam kondisi baik, serta aspek keamanan dan keselamatan diterapkan secara sempurna, sehingga operasional penyaluran berjalan dengan maksimal.

“Melalui simulasi OKD yang dijalankan, Pertamina menjamin segala resiko yang dimungkinkan terjadi secara nyata dapat dikendalikan dengan baik sehingga kami memastikan keamanan, kelancaran dan kenyamanan distribusi BBM, LPG serta produk Pertamina lainnya kepada masyarakat,” tutup Ahad. (thi)

  • Bagikan