KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Guna menggugah kesadaran warga untuk lebih peduli dengan masalah sampah maka Pemerintah Kelurahan Penfui menghadirkan bank sampah. Sampah-sampah yang diproduksi masyarakat selanjutnya bisa diantar ke bank sampah.
Selain itu, sampah yang berasal dari rumah warga sudah harus dipilah antara sampah organik dan nonorganik. Hal inilah ternyata telah berlangsung di Kelurahan Penfui, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.
Ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan workshop pengembangan ketahanan iklim dan Gedsi dalam manajemen sampah. Workshop digelar ini merupakan kerja sama Pemerintah Kelurahan Penfui, PT. Pertamina Patra Niaga AFT El Tari dengan Yayasan Plan International dan Bank Sampah Mutiara Timor, masyarakat serta pihak terkait lainnya.
"Sasarannya adalah bagaimana warga mempunyai gerakan peduli sampah dengan cara pemilahan dari rumah tangga, karena banyak sampah yang bisa menghasilkan uang," jelas Lurah Penfui, Fransisco Dugis, Kamis (15/8).
Ini merupakan suatu gerakan nyata dalam mengatasi permasalahan sampah, termasuk sampah plastik. Karena itu, kehadiran bank sampah ini memotivasi masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah dari rumah sehingga sampah plastik bisa dibawa ke bank sampah untuk ditimbang lalu menghasilkan uang.
"Warga menjadi bersemangat dalam membantu pemerintah memerangi sampah ," pungkasnya. (r1/gat/dek)
