REI NTT Minta Pemerintah Bebaskan BPHTB untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah
KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- DPD Real Estate Indonesia (REI) Provinsi NTT bekerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) NTT dan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) resmi membuka REI Expo 2024 di Atrium Lippo Plaza Kupang, Jumat (16/8).
REI Expo 2024 ini akan digelar hingga tanggal 25 Agustus nanti, dengan target 200 unit rumah atau Rp 40 miliar transaksi
Ketua DPD REI NTT, Bobby Pitoby mengatakan, REI Expo 2024 merupakan REI Expo ke-17 yang dilaksanakan di Lippo Plaza Kupang.
"Dan kita disupport oleh Bank NTT, terima kasih atas kepercayaan dan dukungan dari Bank NTT," jelasnya.
Bobby menjelaskan, bahwa di REI Expo kali ini, juga disosialisasikan kepada masyarakat tentang berbagai kemudahan-kemudahan yang diberikan pemerintah agar masyarakat bisa memiliki rumah.
"Karena masih banyak sekali masyarakat di luar sana yang tidak mengerti apa saja kemudahan dari rumah subsidi dari pemerintah, siapa sasaran dan manfaatnya. Dengan kehadiran Tapera, akan ada sosialisasi Tapera kepada para ASN, agar seluruh masyarakat bisa lebih mengenal dan memanfaatkan program pemerintah untuk mendapatkan rumah," kata Bobby.
Ketua REI NTT ini menjelaskan, bahwa rumah ada kebutuhan pokok, selain pangan, sandang dan papan pun menjadi kebutuhan pokok.
"Di NTT saat ini, Backlog atau kesenjangan antara total hunian terbangun dengan jumlah rumah yang dibutuhkan oleh masyarakat masih tergolong tinggi yakni berkisar 90 ribu 538 unit rumah. Artinya bahwa begitu banyak orang yang ingin memiliki rumah namun rumah itu belum tersedia," jelasnya.
Dia mengatakan, fakta ini menjadi tanggung jawab bersama, REI NTT bersama dengan pemerintah untuk bisa memenuhi kebutuhan perumahan di NTT. Dia menambahkan bahwa saat ini di NTT ada 340 ribu unit tidak layak huni, angka ini merupakan nomor dua terbanyak di Indonesia untuk rumah tidak layak huni.
"Ini menjadi tanggung jawab bersama untuk membantu masyarakat mendapatkan rumah layak huni. Di momen HUT ke -79 RI ini, masyarakat harus memiliki rumah layak huni," tambahnya.
Dia juga meminta dukungan dan arahan dari pemerintah, untuk mempermudah perizinan, karena akan sangat membantu masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah. Dengan adanya undang-undang nomor 1 tahun 2022, pasal 44, mengenai pembebasan untuk biaya peralihan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB), dikecualikan untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
"Undang-undang ini belum diterapkan di NTT, sehingga kami meminta kepada pemerintah provinsi NTT agar bisa menerapkan ini ke semua kabupaten kota di provinsi NTT karena sampai saat ini belum diterapkan," tandasnya.
Dengan adanya penerapan undang-undang ini, maka akan sangat membantu masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah, karena BPHTB adalah kewajiban pembeli. Jika ini bisa , maka akan sangat meringankan.
"Karena di NTT harga rumah Rp 185 juta, dan uang muka saat ini hanya satu persen, maka masyarakat hanya membayar Rp 1.850 ribu saja. Ini sangat terjangkau, tetapi biaya pajak BPHTB sangat besar mencapai Rp 5 juta lebih, ini yang Sangat memberatkan masyarakat karena untuk cicilannya masyarakat sangat mampu," tambahnya.
Sementara itu, Plt Direktur Kredit Bank NTT Hilarius MInggu, mengatakan, REI merupakan salah satu organisasi yang memiliki peran strategis untuk pembangunan terutama dalam bidang perumahan. Melalui organisasi ini berbagai program telah dilaksanakan untuk mempermudah masyarakat memiliki rumah, terutama di NTT.
"Beberapa tahun terakhir ini bisnis properti di Indonesia menunjukkan peningkatan yang sangat pesat, dengan data yang menunjukkan bahwa adanya peningkatan kebutuhan dan minat masyarakat akan memiliki rumah, karena itu, penyelenggaraan REI Expo NTT bersama Bank NTT, sangat tepat untuk membangun kolaborasi untuk membantu masyarakat memiliki rumah," jelasnya.
Sejak tahun 2011 bank NTT telah menjalin kerja sama dengan REI NTT, dan saat ini jumlah anggota REI NTT yang bekerja sama dengan Bank NTT dalam kredit KPR, sebanyak 40 developer.
Bank NTT pun terus berupaya untuk bekerja sama dengan REI NTT untuk membantu masyarakat memiliki rumah. Tahun 2023 Bank NTT menyalurkan kredit KPR sebanyak 2.182 nasabah dengan kreditnya Rp 226 miliar.
Kredit komersil sebanyak 508 orang, dengan kredit Rp 91 miliar. Khusus tahun 2024, sampai 15 Agustus, pelayanan kredit sudah 2.200 orang, dengan kredit Rp 220 miliar, sedangkan komersil sebanyak 429 debitur, dengan kredit Rp 74 miliar. Total kredit KPR Bank NTT saat ini sebanyak 2.629 debitur dengan kredit Rp 294 miliar.
Dia berharap, dengan pameran Bank NTT REI Expo 2024, masyarakat NTT bisa datang dan melihat apa yang disosialisasikan oleh REI dan Bank NTT.
"Kami optimis dengan adanya Expo ini maka akan meningkatkan kredit KPR Bank NTT," pungkasnya.
Kegiatan ini dibuka oleh Asisten II Setda Provinsi NTT dan dihadiri oleh Kepala Divisi Penyaluran Tapera, Alfian. (thi/dek)