Josep Nae Soi: Saya Jamin Atlet Diberangkatkan ke PON XXI/2024 Aceh-Sumut

  • Bagikan
RUDY MANDALLING/TIMEX MATANGKAN PERSIAPAN. Ketua Umum KONI NTT, Josep Nae Soi didapingi Dr. Inche Sayuna dan pengurus KONI lainnya saat memimpin rapat bersama Manajer dan pelatih Cabor lolos PON, Jumat (16/8).

KONI NTT Dapat Tambahan Anggaran Rp 2.7 Miliar

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Ketua Umum KONI NTT Josef Nae Soi memastikan sekaligus menjamin Kontingen NTT akan diberangkatkan untuk berlaga di PON XXI/2024 Aceh-Sumut.

Kepastian ini diungkapkannya dalam jumpa pers di ruang kerjanya, Jumat (16/8/2024) untuk meluruskan sejumlah pemberitaan terkait keikutsertaan Kontingen NTT ke PON XXI/2024.

"Saya menjamin atlet-atlet kita tetap akan diberangkatkan ke PON XXI/2024, dan tadi kita sudah menggelar rapat bersama dengan Cabang Olahraga (Cabor) yang lolos PON," tegas Josef Nae Soi yang di dampingi Waketum KONI, Dr. Inche Sayuna da Bendahara KONI, Bobby Pitoby.

Kepastian ini juga tidak lepas dari dukungan yang diberikan Pemerintah Provinsi NTT dan juga DPRD NTT, sehingga KONI NTT mendapat alokasi tambahan Rp 2,7 miliar untuk memberangkatkan Kontingen NTT ke PON XXI/2024.

"Saya menyampaikan limpah teriima kasih kepada Pemprov NTT dan juga DPRD NTT, atas dukungan pendanaan, sehingga Kontingen NTT pasti di berangkatkan," ungkap Nae Soi.

Seluruh dana yang ada kata Nae Soi, akan dimanfaatkan seluruhnya untuk memenuhi kebutuhan para atlet, pelatih dan official setiap cabor. Diluar itu tidak akan dibiayai KONI NTT.

"Intinya, kontingen NTT pasti akan di berangkatkan dan Kita juga sudah menjadwalkan pelepasan Kontingen NTT pada pekan ketiga bulan Agustus ini," imbuhnya

Keberangkatan Kontingen NTT ke PON XXI/2024 Aceh-Sumut lanjutnya, akan disesuaikan dengan jadwal pertandingan masing-masing Cabor, karena PB PON Aceh maupun PB PON Sumut hanya menanggung konsumsi, akomodasi dan transportsi mulai H- 3 setiap cabor.

"Jika tiba di sana sebelum Waktu yang ditetapkan, maka harus menanggung sendiri," jelasnya.

Sementara itu, dalam rapat dengan seluruh Manajer dan pelatih Cabor lolos yang akan berlaga di PON XXI/2024, Josep Ne Soi membeberkan kondisi keuangan KONI, sekaligus menegaskan bahwa seluruh dan yang ada dipastikan alak dialokasikan penuh untuk kepentingan para atlet.

"Untuk atlet, biaya tidak ada kompromi termasuk pelatih dan manajer, supaya atlet bisa berprestasi di PON nantri, walau dalam persiapan yang dilakukan cabor dalam keadaan sangat prihatin," ungkapnya.

Dipaparkannya, pelaksanaan TC terpusat tetap wajib dilaksanakan dalam waktu yang tersisa.
Demikian juga dengan kebutuhan akan perlengkapan tanding, ektra fooding, uang saku serta biaya kelebihan bagasi.

"Saya sudah minta pengorbanan dari DPRD dan para pejabat yang akan ke PON untuk tidak menggunakan anggaran yang ada di KONI karena semuanya akan kita fokuskan untuk para atlet, pelatih," bebernya.

"Silahkan pakai SPDD, bahkan staf KONI yang di berangkatkan ke PON juga tidak menggunakan anggaran KONI, tapi anggara yang disiapkannya," imbuh Nae Soi.

Terkait penambahan anggaran yang disulkan KONI NTT, Dr. Inche Sayuna yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD NTT, dalam rapat tersebut mengatakan APBD NTT memang saat ini dalam kondisi tidak baik-baik saja. Penerimaan turun drastis sehingga Pemda kesulitan.

"Kita bersyukur, di DPRD NTT banyak orang KONI, terutama pimpinan DPRD dan komisi sehingga bisa tekan pemerintah untuk prioritaskan KONI," ungkapnya.

"Untuk pembiayaan PON wajib dan berapa pun diminta, wajib disiapkan dan Pemda sudah berpikir ulang," imbuhnya.

Banyak anggaran kegiatan yang di pangkas, termasuk Kupang Exotic Marathon, dari anggaran Rp 900 juta, dipangkas hingga tersisa Rp 300 juta dan itu pun masih di beri tanda tanda bintang.

"Dari usulan tambahan anggaran Rp 2,6 miliar yang diajukan, yang disetujui sebesar Rp 2,7 Miliar. Dan dana itu ada di BTT," terang Inche. Karena itu, Inche Sayuna meminta agar anggara tersebuit sepenuhnya diprioritas untuk atlet, dan belanja bukan untuk atlet dan cabor di coret.

"Alat pertandingan, TC, ekstra fooding kelebihan bagasi dan uang saku, harus di prioritaskan," ingatnya.

Soal bonus atlet, menurutnya, hal itu tidak masuk dalam APBD 2025, dan masih akan dilihat lagi dari hasil yang diraih di PON/2024 nanti dan bonus baru akan dianggarkan di 2026.(rum/dek)

  • Bagikan

Exit mobile version