Mahasiswa Kebidanan Undarma Gelar Capping Day

  • Bagikan
SEMATKAN. Ketua Prodi Sarjana Kebidanan Undarma, Kristina E.T Lobho kenakan cap kepada mahasiswa pada acara Capping Day di Hotel Sahid T-More Kupang, Jumat (16/8)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Mahasiswa Program Studi Sarjana Kebidanan Angkatan I Universitas Karyadarma (Undarma) Kupang gelar kegiatan Capping Day di Hotel Sahid T-More Kupang, Jumat (16/8).

Capping Day merupakan tradisi bagi mahasiswa program pendidikan keperawatan dan kebidanan sebagai simbol bahwa para mahasiswa siap melanjutkan praktik.

Ketua Prodi Sarjana Kebidanan Undarma, Kristina E.T Lobho dalam laporannya mengatakan, agenda itu merupakan wajib dilakukan. Mahasiswa dipasang atribut sebagai tanda tugas dan kewajiban sesuai dengan etika profesi kebidanan.

Dikatakan mahasiswa yang melakukan praktik dapat mengamalkan ilmu yang sudah diperoleh. Mahasiswa juga bisa menghindari kesalahan sekecil apapun saat praktik.

Dijelaskan bahwa, Capping Day digelar untuk menanamkan makna profesi kebidanan. Sisi lain, mahasiswa didorong untuk memiliki tanggung jawab dan menggunakan segala atribut kebidanan sesuai dengan etika profesi kebidanan yang ada.

“Sebanyak 11 orang yang akan kita terjunkan ke tempat praktik. Kita berharap dengan momentum ini, mereka dapat mengimplementasikan serta belajar melayani pasien,” ungkapnya.

Rektor Undarma, Magda Silfia Yeni Laka mengatakan, program studi sarjana kebidanan di kampus itu menjadi pertama dan sudah menerima tiga angkatan.

Dia juga menyampaikan Undarma telah melakukan MoU dengan berbagai pihak dalam meningkatkan sumber daya yang ada di kampus tersebut.

Capping Day, kata dia, merupakan sebuah proses bagi mahasiswa kebidanan di Undarma. Mahasiswa dipasang cap dan mengucapkan janji dalam melaksanakan praktik berdasarkan sesuai etika kebidanan.

"Capping Day adalah tahap awal yang harus dilalui setiap mahasiswa kebidanan sebelum memasuki dunia profesi. Mahasiswa dinilai siap melakukan praktik baik di rumah sakit, puskesmas dan layanan kesehatan lain," ujarnya.

Magda Yeni Laka mengatakan, menjadi seorang pelayan kesehatan khusus bidan, tidak saja memiliki soft skill tetapi juga perlu memiliki hard skill yang memadai. Hal itu agar kemampuan komunikasi atau berkaitan dengan orang lain menjadi penting.

Dia berpesan agar mahasiswa mengaplikasikan teori yang sudah diperoleh selama berkuliah. Magda Yeni Laka mengingatkan mahasiswa agar melayani dengan hati selama mengikuti praktikum.

"Melayani tanpa membedakan latar belakang. Layani mereka seolah itu hari terakhir anda melayani. Berikan yang terbaik dari yang anda yang dimiliki," kata dia.

Ia mendorong mahasiswa mengedepankan etika profesi, di samping menjaga kedisiplinan. Ia harap mahasiswa sebagai simbol bidan profesional masa kini. Adanya Capping Day itu mahasiswa bisa mengamalkannya dengan baik.

Ketua APIKIND Regional NTT, Dr Bringiwati Batbual mengatakan, mahasiswa ini perlu memiliki kemampuan komunikasi dengan sesama bidan maupun pasien hingga melakukan manajemen diri sendiri. Dia ingin agar mahasiswa kebidanan menjadi penggerak masyarakat.

Selain itu, mahasiswa kebidanan juga harus mampu mengambil keputusan. Profil lulusan bidang level enam, atau seperti di sarjana kebidanan memang harus memaknai atau menerapkan itu.

Praktik yang dijalankan mahasiswa dari Universitas Karyadarma ini akan menjadi sorotan. Sebab mahasiswa ini berada di level profil lulusan enam.

"Praktik itu dipotret semua orang. Sarjana kebidanan sehingga anda harus jaga dengan baik," kata dia.

Dr Bringiwati mengatakan, mahasiswa sarjana kebidanan perlu ingat mengenai bahan ajar yang selama ini sudah disampaikan para dosen. Hal-hal teknis yang sudah diajarkan agar bisa diaplikasikan.

Dia menerangkan bagian itu dengan tiga H atau head atau kemampuan. Pada porsi ini mahasiswa harus bisa menerapkan semua yang sudah dilakukan maupun diperoleh selama kuliah.

Ada juga hand atau keterampilan yang selama ini sudah dipelajari di laboratorium maupun fasilitas di kampus. Kemudian, heart.

Semua pelayanan yang dilakukan harus dengan hati-hati. Apalagi, kampus itu berada di naungan Yayasan Kasih. Artinya, mahasiswa juga perlu menjadi cerminan itu. (cr6/thi/dek)

  • Bagikan

Exit mobile version