SABU RAIJUA,TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menjadi inspektur upacara (Irup) pada Perayaan Detik-Detik HUT – RI ke-79, tanggal 17 Agustus 2024 Kabupaten Sabu Raijua Sabtu (17/8). Menteri KKP mengenakan pakaian adat Sabu Raijua lengkap. Masyarakat menyambut dan menghadiri upacara HUT RI tersebut dengan antusias dan gembira.
“Terima kasih atas penyambutan yang sangat luar biasa. Terima kasih kepada Pak Bupati dan seluruh jajaran Forkopimda,” kata Trenggono.
Menteri KKP ini tiba sejak, Jumat (16/8). Kehadirannya di salah satu kabupaten terluar Indonesia dan masuk dalam kategori Daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) untuk menjadi Irup pada Perayaan HUT RI ke-79.
Bupati Sabu Raijua Drs. Nikodemus N. Rihi Heke, M. Si mengaku bangga dengan kehadiran salah satu menteri dari Kabinet Indonesia Bersatu untuk menjadi Irup pada HUT RI ke-79 di Kabupaten Sabu Raijua.
Sehari sebelumnya ketika berada di Sabu Raijua, Menteri KKP melakukan sejumlah kegiatan, diantaranya mengunjungi salah satu tambak garam yang ada di daerah itu. Untuk diketahui, Pulau Sabu terkenal sebagai penghasil garam di NTT bahkan Indonesia.
“Pak Menteri menyampaikan rasa terima kasih atas penerimaan yang hangat dari masyarakat Sabu Raijua, “ ungkap Rihi Heke.
Sementara ketika menjadi Inspektur Upacara Detik-Detik Perayaan HUT RI ke-79 di halaman Kantor Bupati Sabu Raijua, Menteri KKP ini mengungkapkan bahwa melaksanakan perayaan HUT RI ke-79 merupakan hal yang baru pertama dilaksanakan oleh jajaran Kementrian KKP di luar Jakarta khususnya di daerah terluar, termasuk di Kabupaten Sabu Raijua.
“Saya beserta seluruh jajaran sangat berbahagia dapat hadir dan merayakan HUT kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 79 ini secara langsung di tengah-tengah masyarakat daerah terluar,” ungkapnya.
Perayaan HUT RI ke-79 di Sabu Raijua merupakan sebuah komitmen dan perhatian untuk mengangkat potensi daerah terluar. Selain itu, juga untuk memastikan bahwa program pembangunan kelautan dan perikanan dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat di daerah terluar.
Selain itu, sambung Trenggono juga untuk mewujudkan visi besar Presiden RI yang mendorong pembangunan yang adil dan merata serta bersifat Indonesia-Sentris, termasuk di sektor kelautan dan perikanan.
Menurutnya, tema Kemerdekaan tahun ini adalah “Nusantara Baru, Indonesia Maju” untuk menggambarkan proses transisi yang dilandasi oleh semangat pembangunan berkelanjutan dan pemerataan di seluruh wilayah Indonesia.
”Tema ini juga mengandung penting bahwa pembangunan nasional dan hasil-hasilnya harus dilakukan secara berkelanjutan dan merata di seluruh pelosok nusantara, termasuk di wilayah terluar,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Menteri KKP menyebut arah dan kebijakan pembangunan sektor kelautan dan perikanan yang telah digariskan melalui program prioritas ekonomi biru yaitu, Memperluas kawasan konservasi laut; Penangkapan ikan terukur berbasis kuota; Mengembangkan budidaya air laut, tawar, payau yang berkelanjutan, pengelolaan dan pengawasan pesisir dan pulau-pulau kecil serta penanganan sampah plastik di laut melalui gerakan partisipasi nelayan atau Bulan Cinta Laut (BCL).
Dikatakannya, daerah-Daerah terluar yang memiliki wilayah perairan berbatasan dengan negara tetangga memiliki berbagai potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang melimpah. Hal tersebut tentu menjadi modal penting yang perlu dikelola secara berkelanjutan.
“Saya yakin dan percaya, pengelolaan yang semakin baik dan sinergi yang terus terbangun dengan berbagai pemangku kepentingan, maka daerah-daerah tersebut akan terus tumbuh dan berkembang menjadi salah satu sentra pembangunan kelautan dan perikanan di masa depan,” ujarnya.(yl)