Tingkatkan Kebersamaan dan Soliditas Lewat Lomba

  • Bagikan
INTHO HERISON TIHU/TIMEX LOMBA. Owner CV. Rangga Trans, Yafet Yeferson Horo memimpin langsung lomba pake CD dengan menggunakan kaki antarsupir di Markas Saga, Kelurahan Namosain, Kecamatan Alak Kota Kupang, Sabtu (17/8).

Karyawan CV. Rangga Trans Rayakan HUT ke-79 RI

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, CV. Rangga Trans memiliki cara unik tersendiri dalam memaknai perjuangan para pahlawan yakni dengan menggelar berbagai lomba antar karyawan dan anak-anak.

Perusahaan yang bergerak di bidang ekspedisi dengan dinahkodai Yafet Yeferson Horo ini memiliki kurang lebih 120 karyawan. Mulai dari supir, tenaga lapangan, pengawas, admin dan ibu-ibu dapur.

Kemeriahan dan sangat memakani akan nilai-nilai perjuangan para pahlawan untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajah ini dilangsungkan di Markas Sahabat Saga yang beralamat di Kelurahan Namosain, Kecamatan Alak Kota Kupang, Sabtu (17/8).

Yafet Horo, Owner Rangga Trans mengaku bersyukur dan berterima kasih atas kebersamaan dan kekompakan yang sudah terjalin antar karyawan selama ini.

Dikatakan kegiatan peringatan HUT RI ini merupakan agenda tahunan dan sudah dilombakan untuk kali kedua. “Ini yang kedua kalinya diselenggarakan. Lombanya tidak sulit, dan sangat sederhana,” katanya.

Ia mengatakan lomba-lomba ini digelar sebagai bentuk dari upaya karyawan dalam memaknai perjuangan para pahlawan dalam melepaskan diri dari segala bentuk penindasan dan penjajah.

“Jadi yang perlu kita ketahui bersama bahwa perjuangan itu tidak dilakukan satu orang atau sekelompok orang saja. Tetapi dilakukan dengan kekompakan, kebersamaan, kekeluargaan,” ujarnya.

Ke depan, anggota DPRD Kota Kupang terpilih ini berharap nilai-nilai perjuangan menjadi modal atau dasar dalam menjalankan tugas antar karyawan di perusahaannya itu.

“Harus ada kekompakan tim dan soliditas antar sesama. Sehingga mewujudkan kinerja yang baik dan lebih efektif,” tugasnya.

Menurutnya, pemerintah kini memiliki tantangan besar dalam mengatasi tingginya angka pengangguran. Sebab jumlah lulusan sarjana terus dihasilkan perguruan tinggi, sementara tidak didukung dengan ketersediaan lapangan kerja.

Dalam mengatasi persoalan ini, tentu tidak mengharapkan pemerintah semata namun para pengusaha harus berperan aktif dengan melihat peluang usaha yang ada agar dapat mengembangkan potensi di NTT. Dengan demikian bisa merekrut pekerja-pekerja.

“Pemerintah dan pengusaha diharapkan agar meningkatkan ruang usahanya agar bisa menyerap banyak tenaga kerja,” pungkasnya. (cr6/gat/dek)

  • Bagikan

Exit mobile version