BCA Dorong Kredit Konsumer dengan Expo

  • Bagikan
PUGUH SUJIATMIKO/JAWA POS PEMBIAYAAN PROPERTI-OTOMOTIF: Hendrik Sia (kanan) didampingi Kepala Kantor Cabang Utama BCA HR Muhammad Rony Owen Dinata (dua dari kanan) dan Kepala Kantor Cabang Utama BCA Bangkalan Andrias Hariyanto (kiri) mengunjungi salah satu booth di BCA Expo Surabaya 2024 di Ciputra World Surabaya akhir pekan lalu.

SURABAYA,TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Perbankan berupaya mendorong kredit konsumer. Hal tersebut dilakukan BCA yang masih mengandalkan segmen modal kerja dan investasi dalam penyaluran kredit. Salah satu strateginya menggelar pameran KPR dan produk kredit konsumer lain.

Kepala Kantor Wilayah III BCA Hendrik Sia mengatakan, kredit konsumer merupakan salah satu hal yang ingin digenjot oleh perseroan. Pasalnya, sektor konsumer bisa menjadi tulang punggung bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Kalau kredit modal kerja kita tumbuh sampai double digit. Kredit konsumer ini yang ingin kami dorong terus," ujarnya pada pembukaan BCA Expo Surabaya 2024 di Ciputra World Surabaya akhir pekan lalu.

Dia mengatakan, total kredit konsumer BCA di Jatim bagian utara per Juni 2024 mencapai Rp 17,4 triliun. Angka itu bertambah Rp 729 miliar atau 4,1 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Melihat pentingnya peran kredit konsumer, Hendrik berkomitmen untuk memberikan kemudahan. Salah satunya menekan bunga kredit yang diberikan untuk nasabah.

"Tahun ini memang ada hambatan menarik minat masyarakat untuk mengajukan kredit karena itu bunga tinggi," ujarnya.
Seperti pameran sebelumnya, dia menargetkan penjualan KPR sebanyak Rp 1 triliun.

Sedangkan, penjualan mobil dan motor melalui pembiayaan ditargetkan sekitar 2 ribu unit. Harapannya, gelaran expo seperti ini bisa membuat masyarakat kembali mengambil produk kredit konsumer. Dengan begitu, BCA bisa terus menyeimbangkan antara kredit yang sudah tuntas dan penyaluran baru.

"Setiap tahun runoff (kredit yang hilang karena tuntas, Red) kami mencapai Rp 5 triliun. Jadi, kalau mau tumbuh Rp 1 triliun saja, artinya kami harus capai Rp 6 triliun kredit baru," paparnya. (bil/c6/dio/thi/dek)

  • Bagikan

Exit mobile version