Kualitas Jaringan Turun, Air Menuju Jengok Hilang 3 Liter

  • Bagikan
Foto: Kondisi penurunan kualitas jaringan

BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Selama ini, pelayanan air minum untuk pelanggan di Desa Bangka Kantar, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), kurang optimal. Penyebabnya, salah satu jaringan bersumber Danau Rana Mese menuju reservoir Jengok, terjadi penurunan kualitas.

Kondisi itu yang menyebabkan, meningkatnya kehilangan air. Dimana dari normalnya, air yang mengalir ke reservoir mencapai 5 liter per detik, merosot atau turun hanya dengan kapasitas 2 liter per detik. Disini ada 3 liter air yang hilang. Masalah utamanya, bukan karena petugas pelayan yang lalai membagi air ke pelanggan, bukan karena kapasitas air baku, dan juga bukan karena bencana.

Jaringan air minum itu sendiri merupakan aset milik pemerintah kabupaten Matim dan dikelola oleh UPTD SPAM yang tugasnya membagi air secara teratur ke warga dengan status sebagai pelanggan. Jaringan itu usianya sudah lama dibangun yang terbentang dari sumber melewati Desa Wae Ngori dan Compang Kantar, Kecamatan Rana Mese.

Terakhir air yang mengalir dalam jaringan utama itu, masuk ke reservoir atau bangunan penampung yang berlokasi di kampung Jengok, Desa Bangka Kantar, Kecamatan Borong. Setelah oleh petugas dibagi ke pelanggan di kampung Jengok, Lodos, Mondo, dan Longko. Bahkan warga di wilayah yang dilewati jaringan mulai sumber, juga diberi pelayanan sebagai pelanggan.

Terhadap hal itu, langkah pertama yang dilakukan oleh operator UPTD SPAM Dinas PUPR Matim, giat penelusuran. Setelah ditemukan masalahnya, dilakukan perbaiki jaringan tersebut. Mengingat pipa banyak dengan kondisi rusak, maka memafaatkan jaringan transmisi yang telah dihibahkan ke Pemda Matim oleh Yayasan Rumping dibawa pemimpin, Tarsi Sjukur.

"Disini kehilangan air itu mencapai 3 liter dari normalnya 5 liter per detik. Pada penelusuran, pipa distribusi utama ini ditemukan yang rusak, sehingga banyak kebocoran yang terjadi," ujar Kepala UPTD SPAM, Fransiskus Yuna Aga di Borong, Selasa (20/8/2024).

Lanjut Fransiskus, kapasitas 5 liter per detik itu dari titik Wae Laku, hingga titik reservoir. Upaya perbaikan itu selesai pada 18 Agustus 2024, dan dilakukan uji coba pada 19 Agustus. Sekarang kapasitas air masuk pada reservoir Jengok mencapai 4 liter per detik. Tentu upaya perbaikan disini dengan memanfaatkan aset Pemda Matim yang dihibahkan tersebut.

"Jaringan yang rusak ini tidak bisa dimanfaatkan, sehingga kita alihkan ke jaringan transmisi hibah dari Yayasan Rumping berukuran 2,5 diameter. Sementara jaringan lama yang rusak itu, ukuranya 3 diameter. Sehingga sekarang produksi air masuk reservoir itu mencapai 4 liter per detik," bilang Frasiskus yang akrab disapa Kevin.

Dia mengatakan, air yang masuk pada bangunan reservoir itu kemudian melayani 231 pelanggan di Desa Bangka Kantar. Sementara jumlah pelanggan yang ada di Compang Kantar sebanyak 4 SR. Kemudian jumlah warga yang sudah mendaftar untuk jadi pelanggan baru sebanyak 9 orang. Tentu dengan kapasitas air yang ada, masih bisa untuk penambahan sambungan baru.

Kevin menambah, bahwa jaringan yang ada akan tetap baik, jika saja pengelolaanya benar. Artinya jika tidak ada pengerusakan terhadap jaringan. Sehingga sangat diharapkan kepada warga yang dilewati jaringan pipa, untuk mengikuti mekanisme sambungan rumah (SR) di UPTD SPAM. Warga dipersilahkan mendaftar atau menghubungi petugas di lapangan.

"Mendaftar ini untuk menjadi pelanggan UPTD SPAM. Sangat tidak benar warga untuk mengambil air secara liar, karena akan terjadi kehilangan seperti yang terjadi sebelumnya. Bahwa penggelolaan air minum ini, khusus jaringan dibawa dinas PUPR, pengelolaanya oleh UPTD SPAM dan harus mengikut ketentuan," katanya

Kevin menegaskan, bagi yang mau menjadi pelanggan baru, akan melakukan survey oleh petugas lapangan. Namun pihaknya hanya melayani sambungan baru reguler atau daftar secara mandiri. Juga mengajak warga di sepanjang jalur transmisi ini, untuk bersama memelihara aset yang ada, (Kr1/Sps).

  • Bagikan