PLN Operasikan SPKLU Ultra Fast Pertama di Surabaya

  • Bagikan
PLN UID JAWA TIMUR PERKUAT EKOSISTEM EV: Agus Kuswardoyo menjajal SPKLU ultra fast charging di sela peresmian SPKLU UID Jawa Timur di Surabaya akhir pekan lalu.

SURABAYA,TIMEXKUANG.FAJAR.CO.ID- Infrastruktur kendaraan listrik di daerah menjadi perhatian PT PLN (Persero). Salah satunya wilayah Jawa Timur (Jatim). BUMN tersebut menambah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU), termasuk yang menggunakan teknologi ultra fast charging.

General Manager PLN UID Jawa Timur Agus Kuswardoyo mengatakan, pihaknya konsisten mendukung iklim kendaraan listrik di Jatim. Hal tersebut dibuktikan dengan peresmian SPKLU yang terletak di Jalan Embong Wungu, Surabaya, sebanyak tiga mesin.

"Terdiri dari dua unit dengan kapasitas 7,7 kW (regular charging) dan satu unit ultra fast charging (UFC) kapasitas 200 kW. Ini adalah SPKLU ultra fast charging pertama di Surabaya," ucapnya akhir pekan lalu.

Hingga Juli 2024, PLN UID Jatim sudah membangun 116 unit SPKLU di 56 lokasi. Sehingga penambahan itu membuat jumlahnya mencapai 119 unit di 57 lokasi. Transaksi yang terakumulasi di SPKLU wilayah Jatim sendiri mencapai 12 ribu kali.

Angka tersebut, lanjut Agus, menunjukkan makin banyaknya masyarakat yang beralih ke electric vehicle. Oleh karena itu, kami menyiapkan SPKLU di tengah-tengah Kota Surabaya untuk memenuhi kebutuhan pengguna kendaraan listrik yang terus meningkat.

"Personel kami pun akan stand by membantu pengguna kendaraan listrik di SPKLU-SPKLU kami," bebernya.

Dalam kesempatan yang sama, PLN juga meresmikan centralized command center untuk memusatkan komando dan mempercepat layanan kepada pelanggan. Command center itu menerapkan skema borderless dengan 169 personel.

Agus menambahkan, melalui sentralisasi ini diharapkan kualitas dan kecepatan layanan kepada pelanggan dapat meningkat secara holistis dan berkelanjutan.

Sebelumnya command center beroperasi secara teritori menjadi tiga zona wilayah barat, tengah, dan timur sehingga pelayanan terbatas pada zona masing-masing.

Setelah tersentralisasi, work order pengaduan yang sebelumnya terbatas hanya dilayani oleh satu zona command center menjadi dapat lebih cepat direspons dan dilayani borderless lintas zona se-Jatim.

"Kami berharap dapat memperkuat posisi sebagai perusahaan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dan terdepan dalam akselerasi transisi energi," ungkapnya. (bil/c9/dio/thi/dek)

  • Bagikan