Program Piloting PPG bagi Guru Tertentu Butuh Dukungan Pemda

  • Bagikan
Ilustrasi guru. (RadarKediri/JawaPos.com)

91.866 Guru Ikut Piloting PPG bagi Guru Tertentu

JAKARTA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID–Kemendikbudristek terus mendorong implementasi program Piloting Pendidikan Profesi Guru (PPG) Bagi Guru Tertentu. Hingga kini, piloting tahap I telah mencapai 91.866 guru.

PPG Bagi Guru Tertentu merupakan program pendidikan profesi bagi guru yang menjadi sasaran untuk mendapatkan sertifikat pendidik. Sebelumnya, program itu diketahui sebagai PPG dalam jabatan. Pembelajaran dilakukan secara mandiri melalui daring dan ditempuh selama kurang dari satu semester.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Nunuk Suryani mengungkapkan, dari jumlah tersebut 51.729 guru telah menyelesaikan post test. Mereka kini tinggal menunggu untuk mendaftar Ujian Kompetensi PPG (UKPPG).

Rencananya, UKPPG bagi piloting Tahap I akan dibuka pada 26 Agustus - 7 September.

”Ini untuk seluruh proses seleksi tidak dipungut biaya sepeserpun ya,” ujar Nunuk dikutip Sabtu (17/8).

Dalam UKPPG nanti, lanjut dia, para guru akan menghadapi ujian tulis dan penilaian uji kinerja. Guru nanti diminta mengunggah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan video pembelajaran.

”Jadi piloting ini adalah miniatur dari pelaksanaan PPG yang sesungguhnya,” jelas Nunuk Suryani.

Nunuk melanjutkan, butuh kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan para penggiat pendidikan dalam penguatan implementasi Program Merdeka Belajar. Kerja sama yang apik terbukti membuat Merdeka Belajar berjalan mulus. Contohnya, kolaborasi dan sinergi Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Riau bersama pemerintah daerah (Pemda) dan berbagai pegiat pendidikan di sana mampu mempercepat proses transformasi pendidikan di Riau.

Kepala BGP Provinsi Riau Reisky Bestary mengamini. Dari kolaborasi yang baik ini, sejak 2019 hingga 2023, lebih dari 8.400 guru direkrut melalui seleksi Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK).

Selain itu, terdapat 2.173 Guru Penggerak yang bersertifikat, di mana 389 orang di antaranya telah menjadi kepala sekolah dan lebih dari 100 orang sebagai pengawas.

”Jumlah tersebut belum termasuk 2.187 guru penggerak yang berada di angkatan 10 dan 11,” ujar Reisky Bestary.

Bukan hanya itu, dukungan pemda yang besar juga disebutnya turut melancarkan Piloting Program PPG Bagi Guru Tertentu Tahap I di Riau. Tercatat, sudah 950 peserta PPG yang terundang melalui Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (SIMPKB). Dari jumlah tersebut, 936 orang telah mengkonfirmasi kesediaannya.

”Yang tidak konfirmasi ini lebih karena yang bersangkutan meninggal dunia atau mata pelajarannya sudah tidak sesuai,” jelas Reisky Bestary.

Diakuinya, meski terlihat mulus, implementasi kebijakan Merdeka Belajar di daerah bukan tanpa tantangan. Di Riau, misalnya, tantangan yang dihadapi antara lain berupa kondisi geografis daerah yang tidak semuanya daratan.

Oleh sebab itu, BGP Riau langsung menggagas Program Tanjak (Telusur Jejak Pendidikan Sudut Riau) dengan sasaran kecamatan terluar. Program ini diharapkan mampu mengurangi ketimpangan kompetensi guru di kota dan daerah terluar.

Lalu, ada pula Program Bestari (brainstorming, elaborasi, refleksi, dan berbagi praktik baik). Selain menggandeng Pemda, program ini merupakan hasil kerja sama BGP Provinsi, Guru Penggerak, dan pakar dari universitas di Riau. (jpc/thi/dek)

  • Bagikan

Exit mobile version